Kemenkominfo Imbau Masyarakat Tidak Mudah Percaya di Internet
Merdeka.com - Masyarakat sempat dihebohkan dengan kasus child grooming, yang merupakan modus baru penculikan anak lewat jejaring media sosial. Ini menunjukkan internet tidak ramah bagi anak.
Pelaksana Tugas Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Riki Arif Gunawan mengatakan, anak-anak harus mendapatkan pengawasan dan pendampingan dari orang tua saat mengakses internet.
"Internet ini tidak ramah untuk anak. Jadi harus didampingi oleh orang tua," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (3/8).
-
Siapa yang perlu awasi penggunaan gawai anak? Walau gawai dan teknologi modern memberikan manfaat, terlalu banyak paparan dan penggunaan yang tidak terkontrol dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Orang tua perlu memonitor penggunaan gawai anak-anak mereka dan memastikan bahwa mereka memiliki keseimbangan antara waktu yang dihabiskan di depan layar dan waktu di luar ruangan serta berinteraksi dengan dunia nyata.
-
Siapa yang wajib melindungi anak di dunia digital? Penyedia platform di dunia digital dituntut proaktif untuk mencegah anak-anak bisa mengakses konten yang tidak sesuai umur mereka.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam keamanan online anak? Fokus pada Satu Tugas Saja Batasi Penggunaan Layar Sebelum Tidur Jauhkan Gawai dari Area Belajar Selama waktu belajar atau saat anak-anak harus berkonsentrasi, pastikan semua perangkat digital berada di luar jangkauan.
-
Apa saja aturan internet yang perlu orang tua buat? Salah satu langkah penting adalah merumuskan aturan yang jelas mengenai kapan dan bagaimana anak-anak dapat berinteraksi secara online. Komunikasi yang terbuka dan jujur akan selalu memperkuat kepercayaan antara orang tua dan anak.
-
Bagaimana orang tua bisa lindungi anak dari kekerasan seksual online? Orang tua perlu memantau aktivitas online anak-anak, memberikan pendidikan mengenai keamanan di internet, serta menciptakan suasana yang aman dan terbuka untuk berdiskusi.
-
Siapa yang harus mengontrol penggunaan gadget pada anak? Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari dampak gadget terhadap perkembangan otak anak.
Dia menuturkan, masyarakat Indonesia ini masih menggunakan budaya lama dalam menggunakan internet. Dimana masyarakat cenderung mudah percaya.
"Budaya lama kita, kita mudah percaya. Budaya inilah sangat riskan di internet," jelasnya.
Riki mengimbau, masyarakat untuk jangan terlalu terbuka di internet. Misalnya, memasang nama anak di media sosial, atau selalu memberi tahu lokasi diri.
"Jangan terlalu terbuka kita. Misalnya nama anak kita, sedang kita dimana. Itu suatu informasi yang berbahaya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengingatkan, agar para orang tua bisa mengawasi dan mendampingi anaknya.
"Peran orang tua itu penting untuk mengarahkan anak-anak," katanya.
Dia mengingatkan, bahwa orang tua jangan terlalu leluasa memberikan anak-anak untuk menggunakan media sosial. Misalnya, mengetahui akun media soalnya.
"Kita harus tahu password media sosialnya, mengetahui akun media sosialnya," ungkap Dedi.
Dia menegaskan, bahwa mengedepankan nilai-nilai Pancasila, salah satunya sila pertama, adalah kuncinya. Dimana menanamkan nilai-nilai agama
"Kuncinya, menanamkan Pancasila terutama Sila pertama, itu yang paling ditanamkan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komdigi juga menerapkan berbagai strategi untuk menjaga ruang digital dari konten negatif.
Baca SelengkapnyaFenomena judi online di kalangan anak dan remaja juga kian hari semakin meningkat sehingga membuat kekhawatiran menurunnya kualitas generasi muda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembatasan penggunaan gawai pada anak bisa dimulai dari orangtua yang juga membatasi penggunaannya.
Baca SelengkapnyaAturan itu menjadi perpanjangan dari Undang-Undang nomor Nomor 1 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKPAI memiliki fokus utama untuk memastikan terselenggaranya perlindungan anak di ranah daring
Baca SelengkapnyaATVSI meminta pemerintah segera mengubah regulasi pada undang-undang yang sudah dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Baca SelengkapnyaKunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman dan protektif, terutama dari orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan mengungkap ada 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun terlibat dalam aktivitas judi online.
Baca SelengkapnyaTerkait rekomendasi umur untuk aturan pembatasan media sosial kepada anak, MUI belum membahas lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPuan mengajak Pemerintah dan semua elemen masyarakat membangun komitmen bersama untuk memastikan hak anak terpenuhi.
Baca Selengkapnya"Pemerintah akan tegas untuk merekomendasikan agar gim yang bisa membahayakan bangsa, anak-anak kita, harus ditindak," kata Sandi
Baca Selengkapnya