Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenlu beri pendampingan psikologi keluarga ABK Charles

Kemenlu beri pendampingan psikologi keluarga ABK Charles Elona Rahmadani dan Dian Megawati. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri menemui keluarga sandera ABK Charles. Mereka memberikan pendampingan psikologi, untuk meringankan beban keluarga ABK, meski upaya pembebasan sandera dari sekapan Al Habsy Misaya, belum menemukan titik terang.

Sebelumnya, enam staf Kemenlu menemui keluarga ABK Dian Megawati Ahmad (istri Ismail), Elona Rahmadani (istri Robin Piter), Abdul Muis (ayah kandung kapten Ferry Arifin), sejak Jumat (12/8) malam kemarin, sekitar pukul 20.00 WITA. Pertemuan dilangsungkan di kantor operasional perusahaan PT Rusianto Bersaudara, di Sungai Lais.

Hari ini, mulai pukul 11.00 WITA, mereka kembali masuk ke dalam perusahaan, untuk menjalani pendampingan psikologi yang dilakukan Kemenlu.

"Iya, dari Kemenlu menemui keluarga. Mereka sebelumnya janji mendampingi psikologi keluarga," kata Dian Megawati Ahmad, saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (13/8) sore.

"Ada enam orang dari Kemenlu, kita ketemunya di perusahaan ya, jam delapan malam kemarin. Supaya sekaligus, ketemu di perusahaan. Ada saya, Pak Muis dan Bu Elona, juga iparnya Bu Elona," ujar Dian.

Namun sayang, meski tenggat waktu bayar tebusan 250 juta peso yang dituntut Al Habsy Misaya menyisakan dua hari lagi, tepatnya 15 Agustus 2016 mendatang, staf Kemenlu itu tidak menyinggung proses pembebasan sandera ABK Charles.

Hingga memasuki 54 hari masa penyanderaan tujuh ABK Charles, Kemenlu tidak menyampaikan perkembangan terkini keluarga korban.

"Tidak ada menyinggung itu, tidak ada update soal itu. Kemenlu melakukan pendampingan saja, silaturahmi," sebut Dian.

Begitu keluar dari gerbang perusahaan PT Rusianto Bersaudara sekitar pukul 14.42 WITA, tidak ada penjelasan lebih lanjut yang disampaikan Elona maupun Mega, yang berjalan kaki meninggalkan perusahaan sambil menggendong putranya.

Sementara dikonfirmasi terpisah, perwakilan Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) Samarinda, kapten Kurnia Ginting yang juga bertindak selaku juru bicara korban sandera ABK Charles, juga membenarkan kedatangan staf Kemenlu.

"Ya benar, ada dari Kemenlu datang meski saya tidak bertemu langsung. Tujuannya memang untuk pendampingan psikologi keluarga," sebut Ginting.

Diketahui, Al Habsy Misaya yang menyekap empat sandera ABK Charles masing-masing Ismail, M Nasir, Robin Piter dan M Sofyan.

Namun pemerintah menegaskan tidak akan membayar uang tebusan. Yang disayangkan, tidak diketahui keberadaan dan nasib jelas tiga sandera lainnya yakni Edi Suryono, kapten Ferry Arifin dan Mabrur, yang berada di tangan militan Abu Sayyaf selain Al Habsy Misaya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis
Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis

Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

Baca Selengkapnya
KPAI Ungkap Kondisi Psikis Siswa SMA Binus School Serpong Korban Perundungan
KPAI Ungkap Kondisi Psikis Siswa SMA Binus School Serpong Korban Perundungan

Kondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMA Binus School Serpong Korban Perundungan Minta Perlindungan LPSK
Pelajar SMA Binus School Serpong Korban Perundungan Minta Perlindungan LPSK

Keluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).

Baca Selengkapnya
Pemkab Banyuwangi Beri Pendampingan Psikologis pada Orang Tua Korban Pembunuhan Kalibaru
Pemkab Banyuwangi Beri Pendampingan Psikologis pada Orang Tua Korban Pembunuhan Kalibaru

Pemkab Banyuwangi langsung memberikan pendampingan pada keluarga korban kasus dugaan kekerasan seksual dan pembunuhan anak berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya
Banjir Demak, Polri Kerahkan Tim Trauma Healing
Banjir Demak, Polri Kerahkan Tim Trauma Healing

Ratusan personel tersebut diutus hari ini dan bakal langsung diberangkatkan menuju lokasi banjir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keceriaan Anak-Anak Penyintas Kebakaran Manggarai Mendapat Hiburan dari Tim Reaksi Cepat BPBD DKI Jakarta
FOTO: Keceriaan Anak-Anak Penyintas Kebakaran Manggarai Mendapat Hiburan dari Tim Reaksi Cepat BPBD DKI Jakarta

Pemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.

Baca Selengkapnya
Kasus Vina Cirebon Terbaru, Tujuh Terpidana Ajukan PK Dilindungi LPSK
Kasus Vina Cirebon Terbaru, Tujuh Terpidana Ajukan PK Dilindungi LPSK

Tujuh orang tersebut adalah RA, ER, HS, ES, JY, SP, dan SD.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Charles Ungkap Kasus Warga Jakarta Korban TPPO, Minta BP2MI Evakuasi dari Malaysia
Anggota DPR Charles Ungkap Kasus Warga Jakarta Korban TPPO, Minta BP2MI Evakuasi dari Malaysia

Anggota DPR Charles Honoris Ungkap Kasus Warga Jakarta Korban TPPO

Baca Selengkapnya