Kemenlu beri pendampingan psikologi keluarga ABK Charles
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri menemui keluarga sandera ABK Charles. Mereka memberikan pendampingan psikologi, untuk meringankan beban keluarga ABK, meski upaya pembebasan sandera dari sekapan Al Habsy Misaya, belum menemukan titik terang.
Sebelumnya, enam staf Kemenlu menemui keluarga ABK Dian Megawati Ahmad (istri Ismail), Elona Rahmadani (istri Robin Piter), Abdul Muis (ayah kandung kapten Ferry Arifin), sejak Jumat (12/8) malam kemarin, sekitar pukul 20.00 WITA. Pertemuan dilangsungkan di kantor operasional perusahaan PT Rusianto Bersaudara, di Sungai Lais.
Hari ini, mulai pukul 11.00 WITA, mereka kembali masuk ke dalam perusahaan, untuk menjalani pendampingan psikologi yang dilakukan Kemenlu.
-
Siapa yang menemani Sarwendah saat pemulihan? Selain bersama sang adik, Sarwendah juga membawa anak-anaknya.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Siapa yang membantu Abdul? Sehari ini, ia membuka lapaknya sejak pagi hingga sore hari bersama sang ibu dan dibantu oleh beberapa rekan.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
"Iya, dari Kemenlu menemui keluarga. Mereka sebelumnya janji mendampingi psikologi keluarga," kata Dian Megawati Ahmad, saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (13/8) sore.
"Ada enam orang dari Kemenlu, kita ketemunya di perusahaan ya, jam delapan malam kemarin. Supaya sekaligus, ketemu di perusahaan. Ada saya, Pak Muis dan Bu Elona, juga iparnya Bu Elona," ujar Dian.
Namun sayang, meski tenggat waktu bayar tebusan 250 juta peso yang dituntut Al Habsy Misaya menyisakan dua hari lagi, tepatnya 15 Agustus 2016 mendatang, staf Kemenlu itu tidak menyinggung proses pembebasan sandera ABK Charles.
Hingga memasuki 54 hari masa penyanderaan tujuh ABK Charles, Kemenlu tidak menyampaikan perkembangan terkini keluarga korban.
"Tidak ada menyinggung itu, tidak ada update soal itu. Kemenlu melakukan pendampingan saja, silaturahmi," sebut Dian.
Begitu keluar dari gerbang perusahaan PT Rusianto Bersaudara sekitar pukul 14.42 WITA, tidak ada penjelasan lebih lanjut yang disampaikan Elona maupun Mega, yang berjalan kaki meninggalkan perusahaan sambil menggendong putranya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, perwakilan Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) Samarinda, kapten Kurnia Ginting yang juga bertindak selaku juru bicara korban sandera ABK Charles, juga membenarkan kedatangan staf Kemenlu.
"Ya benar, ada dari Kemenlu datang meski saya tidak bertemu langsung. Tujuannya memang untuk pendampingan psikologi keluarga," sebut Ginting.
Diketahui, Al Habsy Misaya yang menyekap empat sandera ABK Charles masing-masing Ismail, M Nasir, Robin Piter dan M Sofyan.
Namun pemerintah menegaskan tidak akan membayar uang tebusan. Yang disayangkan, tidak diketahui keberadaan dan nasib jelas tiga sandera lainnya yakni Edi Suryono, kapten Ferry Arifin dan Mabrur, yang berada di tangan militan Abu Sayyaf selain Al Habsy Misaya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).
Baca SelengkapnyaRatusan personel tersebut diutus hari ini dan bakal langsung diberangkatkan menuju lokasi banjir.
Baca SelengkapnyaPemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersebut adalah RA, ER, HS, ES, JY, SP, dan SD.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Charles Honoris Ungkap Kasus Warga Jakarta Korban TPPO
Baca Selengkapnya