Kemenpar persembahkan video Angklung untuk HUT ke-47 Korpri
Merdeka.com - Kementerian Pariwisata mempersembahkan video spesial untuk memeriahkan HUT ke-47 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri). Video itu berisi 47 karyawan Kemenpar yang memainkan angklung. Mereka membawakan lagu "Mars Korpri" dan "Ayam Den Lapeh".
Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara mengatakan, video ini persembahan untuk Korpri. Khususnya, dari Kemenpar untuk negeri. Dengan berbusana baju daerah, video ini menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
"Temanya memang Korpri untuk negeri yang penuh budaya dan tradisi. Kenapa angklung? Angklung ini luar biasa. Kekuatannya selalu menawarkan energi positif. Kolaborasi besarnya selalu memberikan experience terbaik bagi yang mendengarkan," jelas.
-
Angklung Caruk dimainkan bagaimana? Angklung Caruk dimainkan dua grup angklung yang saling berhadapan. Pelaksanaannya, masing-masing grup angklung bergantian membawakan lagu berbahasa using dan tarian.
-
Angklung Caruk apa? Angklung Caruk dimainkan dua grup angklung yang saling berhadapan. Pelaksanaannya, masing-masing grup angklung bergantian membawakan lagu berbahasa using dan tarian.
-
Kenapa Angklung Caruk berkembang? Saat itu, Angklung caruk berkembang pesat di kalangan masyarakat suku Using Banyuwangi.
-
Siapa yang memainkan angklung saat panen raya? Selain itu, ada kelompok masyarakat yang memainkan musik angklung saat panen raya tersebut dengan tujuan menghibur atau memeriahkan.
-
Apa ciri khas musik tradisional? Musik tradisional adalah musik yang berkembang secara turun-temurun pada suatu daerah. Jenis musik ini hidup pada masyarakat secara turun-temurun di Indonesia dan dipertahankan sebagai sarana hiburan.
-
Alat musik tradisional apa yang digunakan dalam tradisi Balia? Dalam tradisi Balia tidak boleh ketinggalan dengan alunan musik tradisional diiringi dengan instrumen yang unik dan kedudukannya begitu penting. Alat musik tradisional yang dimaksud adalah Lalove.
Ukus menjelaskan, Angklung adalah warisan dunia dan bisa dimainkan dengan alat musik apapun. Aransemennya juga beragam. Alat musik ini juga menjadi kekayaan dengan nilai luar biasa.
"Angklung adalah kekayaan berharga. Sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco sejak 16 November 2010," terangnya.
Ukus menambahkan, ada banyak inspirasi yang ditunjukkan dalam video ini. Pertama, selalu mengingatkan kita akan keberagaman dalam persatuan Indonesia. Kedua, keragaman budaya yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat sejak dahulu harus terus diangkat menjadi kekuatan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketiga, keragaman itu meliputi ribuan pulau, suku bangsa, bahasa, agama, aliran kepercayaan, cara pandang, dan cara hidup. Ukus mengatakan, keragaman itu menjadi kekuatan pemersatu bangsa dalam NKRI.
"Tak dapat dipungkiri, bangsa Indonesia telah terdiri dan terbangun dari keanekaragaman dan perbedaan sedari dulu," katanya.
Ukus kuga menjelaskan pemilihan lagu. Untuk Mars Korpri, lagu ini dinyanyikan memang untuk HUT Korpri. Sedangkan lagu Minang, "Ayam Den Lapeh", dipilih karena lagu ini sangat populer. Lagu ciptaan oleh Abdul Hamid ini, tidak hanya di kawasan Minang. Tetapi juga sampai di Malaysia hingga Vietnam.
Tidak heran jika banyak versi yang dapat dijumpai mengenai lirik lagu ini. Tetapi secara keseluruhan lagu ini adalah ekspresi perasaan kehilangan sesuatu yang berharga, yang kemudian dikonotasikan dengan (ayam). Sebuah teks yang sarat simbol, berarti banyak juga kemungkinan-kemungkinan yang akan hadir dalam interpretasi lirik lagu ini.
"Hal ini sesuai dengan nada lagunya yang sangat jauh dari kesan muram dan sedih. Bahkan bisa dibilang sangat ceria. Hal ini dimaksudkan untuk melupakan nasib buruk yang telah lewat dan seperti berpesan tak ada gunanya berlarut-larut dalam kesedihan. Indonesia bisa bangkit," papar Ukus.
Bila Anda penasaran seperti apa penampilannya, silakan kunjungi videonya:
Video ini dipersembahkan Kemenpar untuk diikutkan dalam lomba angklung dalam rangka HUT ke-47 Korpri. Bila Anda menyukai, jangan lupa klik Like dan Subscribe.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan acungan jempol untuk kreativitas pegawai Kemenpar.
"HUT Korpri adalah pestanya para Aparatur Sipil Negara (ASN). Saya cukup senang dengan cara ASN Kemenpar untuk memeriahkannya. Sangat kreatif. Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi buat yang lain," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menginisiasi pagelaran seni musik tradisional di Stadion Utama Gelora Bung Karno akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKBRI memfasilitasi promosi budaya Indonesia selama tiga hari yang menampilkan ensembel musik Tim Muhibah Angklung dari Jabar di Abu Dhabi.
Baca SelengkapnyaSalah satu seni pertunjukan paling meriah di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKromong sendiri adalah sejenis alat musik kelintang berbahan dasar perunggu yang berfungsi sebagai media komunikasi.
Baca SelengkapnyaDi sini, pengunjung bisa mengetahui seluk beluk angklung.
Baca SelengkapnyaAlat musik dari bambu ini unik, dan berbeda dari Angklung.
Baca SelengkapnyaPotret Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ikut pecahkan rekor dunia.
Baca SelengkapnyaKeunikannya terletak dari bentuknya yang dibuat menyerupai kalajengking dan cara memainkannya yang penuh dengan atraksi.
Baca Selengkapnya15.110 Orang ikut memeriahkan pagelaran musik tradisional angklung di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu (5/8).
Baca SelengkapnyaProvinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Hari Tari Sedunia, mesin pencari Google menetapkan Tari Rangkuk Alu sebagai Google Doodle pada hari ini, Senin (29/4).
Baca Selengkapnya