Kemenristek Dengan Dikti Melebur, Butuh Tiga Bulan Untuk Penyesuaian
Merdeka.com - Kepala Sub Direktorat Riset Dasar, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek, Adhi Indra Hermanu menyatakan pemisahan Kemenristek dengan Dikti yang kini melebur dengan Kemendikbud, secara otomatis membuat jajaran pegawainya harus melakukan sejumlah penyesuaian.
"Jadi kita sedang dikejar waktu tiga bulan untuk membentuk struktur kelembagaan yang baru. Termasuk bagaimana proses transisi Dikti dengan kementerian yang baru yang bernama BRIN. Segera kami akan ikuti konfigurasinya, kalau harus kerjasama dengan dua institusi tetap akan kami ikuti," kata Adhi Indra Hermanu di Semarang, Kamis (24/10).
Dia menyebut dalam proses transisi butuh waktu untuk menelaah informasi terbaru mengenai sistem kerja di lembaga kementeriannya yang baru.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana proses revisi UU Kementerian Negara dilakukan? Ada sembilan fraksi partai politik DPR yang menyetujui Revisi UU Kementerian Negara diproses ke tahan selanjutnya.
-
Bagaimana proses penentuan jumlah kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran? Terkait jumlah kementerian, Dasco mengaku belum mengetahui pasti berapa jumlah penambahan Kementerian/Lembaga. Ia menyebut Prabowo masih menggodok jumlah nomenklatur.
-
Apa yang Jokowi tunggu untuk pindah ke IKN? 'Juni, Juli, saya nunggu airport-nya jadi, jalan tolnya jadi. Kalau jalan tolnya jadi, airport-nya jadi (berkantor di sini),' tutur Presiden Jokowi.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
"Ke depan harusnya sesuai yang diharapkan. Karena sekarang sudah sesuai on the track tapi kita masih butuh terobosan lagi untuk konteks riset dan teknologi," ujarnya.
Dalam hal ini, rangking periset Indonesia di atas peringkat Malaysia dan Singapura. Maka dari itu saat ini sedang mengejar target pertumbuhan jumlah periset yang ada di Indonesia. Pihaknya juga berupaya menumbuhkan ekosistem riset yang lebih besar lagi. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah artikel di jurnal internasional, khususnya jurnal Q1.
"Kita lagi bekerja sama dengan Newton Fund secara intensif selama lima tahun terakhir. Kita melakukan join research dan hasilnya tahun 2018, kita berada satu peringkat di atas Malaysia dan Singapura. Tapi komposisinya perlu diubah. Sebab, di Indonesia prosentasenya 40 persen artikel, 60 persen prosiding, sedangkan Malaysia kebalikannya 70 persen artikel, 30 persen prosiding. Jadi kita harus meningkatkan kualitas publikasinya," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Restrukturisasi anggaran itu menjadi pekerjaan rumah besar bagi K/L saat ini yang perlu diselesaikan dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaPresiden meminta Kementerian PANRB untuk membuat regulasi yang rigid dan detail terkait pemerintahan ASN ke IKN.
Baca SelengkapnyaErick Thohir tetap meminta Pahala Mansury membantu Kementerian BUMN walaupun sudah dilantik menjadi Wakil Menteri Luar Negeri oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaProses penataan PNS di Kementerian baru atau pecahan tersebut bisa selesai sebelum akhir tahun ini.
Baca Selengkapnya