Kemensos Bakal Dirikan Delapan Titik Buffer Stock untuk Korban Banjir Luwu
Merdeka.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyiapkan delapan titik buffer stock atau stok kebutuhan pengaman sebagai respon untuk penyintas bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Ini harus diantisipasi. Di sini wilayahnya pegunungan dan aksesnya sulit. Harus dipastikan kebutuhan logistik masyarakat tetap bisa disiapkan, jika terjadi bencana di kemudian hari,” katanya di Jakarta, Rabu (6/10).
Saat mengunjungi lokasi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Desa Ilanbatu, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan (6/10), melalui observasi sepanjang perjalanan menuju lokasi didapati banyak titik-titik longsor.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Dimana tanda-tanda tanah longsor terlihat? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Dimana saja wilayah rawan longsor di Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Nah kalau terjadi longsor. Kemudian akses tertutup, yang saya khawatirkan kebutuhan pangan dari warga di beberapa titik ini tidak bisa terpenuhi,” jelas politikus PDIP itu.
Dengan mendengarkan masukan dan pengamatan langsung, Risma mengidentifikasi ada delapan titik lokasi rawan. Pada delapan titik inilah Kemensos akan mendirikan tempat penyediaan buffer stock. Pada setiap tempat tersebut akan disiapkan kebutuhan pokok berupa makanan siap saji, selimut, tenda gulung, family kit, matras, kasur lipat, beras, air bersih dan bahan bakar minyak.
“Dengan adanya buffer stock (yang mudah diakses) diharapkan kebutuhan pangan masyarakat tidak terganggu,” terangnya.
Dia menjelaskan, untuk memastikan kelancaran penyediaan "buffer stock" , Kemensos akan bekerja sama dengan Bupati Luwu, Polri dan TNI. Secara bersama-sama dan terkoordinasi, instansi terkait tersebut akan menentukan beberapa titik yang ada rumahnya sebagai tempat penyediaan buffer stock.
Selain akses jalan, bencana juga menimbulkan kerusakan pada alur sungai dan prasarana komunikasi. Untuk itu Risma akan berkordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Kominfo agar melakukan perbaikan.
Seperti dilansir dari Antara, Risma dan rombongan berkeliling dan melihat dari dekat prasarana yang rusak diterjang banjir dan longsor. Risma juga meninjau dapur umum yang dikelola Tagana yang memasok makanan siap saji untuk penyintas bencana. Dia juga menyambangi posko kesehatan, shelter logistik dan kebutuhan para korban.
Kepada masyarakat setempat, Risma menyampaikan duka mendalam untuk korban meninggal dunia. Dia memotivasi agar keluarga tabah dan ikhlas dalam menerima cobaan. Dia juga menyatakan, pemerintah pusat, daerah dan instansi terkait bekerja membantu meringankan beban masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Risma juga memberikan santunan kepada 4 ahli waris korban meninggal dunia akibat bencana yang terjadi pada Minggu (3/10), masing-masing sebesar Rp15 juta, sehingga totalnya Rp60 juta.
Kemensos telah hadir sejak bencana terjadi melalui Tagana, dengan menyalurkan bantuan. Dari Gudang Regional Makassar, disalurkan bantuan berupa makanan siap saji sebanyak 300 paket, makanan anak 600 paket, matras 200 lembar, selimut 200 lembar, family kids 200 paket, tenda gulung merah 200 paket, dan satu unit perahu karet. Nilai total bantuan ini Rp306.036.300.
Kemudian dari Gudang Dinsos Provinsi Sulsel berupa makanan anak 100 paket, makanan siap saji 181 paket, matras 50 paket, tenda gulung merah 70 lembar, selimut 15 lembar, kasur 30 unit, peralatan dapur keluarga 15 paket, food ware 25 paket, family kit 100 paket, kids ware 50 paket. Dengan nilai bantuan Rp138.499.123. Dengan demikian, total bantuan sebesar Rp504.535.423.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam kabupaten yang terkena dampak banjir dan longsor adalah Luwu, Enrekang, Wajo, Sidrap, Sinjai, dan Pinrang.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaBNPB Gelontorkan Bantuan Dana Siap Pakai Rp2,5 miliar untuk Bencana di Sulsel, Berikut Rinciannya
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnya