Kemensos bantu identifikasi korban sandera di Papua yang mau pulang kampung
Merdeka.com - Tim Kemensos bertugas melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak guna indentifikasi kemungkinan warga korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali ke daerah asal. Tim telah dikirim ke Kampung Banti, Kimbeli dan Distrik Tembagapura, Mimika.
"Saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah, dengan tim dari kepolisian, TNI dan tim dari pemerintah Kabupaten Mimika untuk bisa mengindentifikasi mana yang sesungguhnya memang akan kembali ke daerah asal," kata Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial di Pendopo Pringitan Kabupaten Malang, Senin (20/11).
Tim dari Kementerian Sosial sudah tiba sejak dua hari lalu dan disusul tim yang lain juga tiba di lokasi. Tugas awal mereka melakukan psikoterapi terhadap para korban penyanderaan yang mengalami trauma, baik anak-anak, perempuan dan para ibu hamil.
-
Siapa yang membantu anak korban perang? Dukungan psikologis, pendidikan, dan bantuan kesehatan mental yang tepat sangat penting untuk membantu anak-anak korban perang mengatasi efek psikologis yang mereka alami.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
Termasuk juga para laki-laki beberapa di antaranya juga mengalami trauma. Tim selanjutnya melakukan identifikasi kebutuhan terhadap para korban, sebelum diambil langkah lanjutan.
"Jadi tim Dukcapil sedang identifikasi jikalau mereka tidak memiliki anggota keluarga yang sudah berdomisili di Mimika, mungkin akan lebih baik sementara kembali ke daerah asalnya," kata Khofifah.
"Kalau ada yang memiliki anggota keluarga di Mimika mungkin akan dikomunikasikan bagaimana mereka bisa berkoordinasi secara lebih intensif," sambungnya.
Kata Khofifah, ada dua tahap korban yang sudah terkomunikasikan ke lembaganya, yakni pertama sebanyak 344 orang. Kemudian ada lagi tahap kedua sekitar 800 yang sedang diidentifikasi oleh Pemkab Mimika.
Khofifah sendiri mengaku hanya bisa menjalankan yang terkait fungsi Kementerian Sosial dan layanan psikologi sosial. Sementara pekerjaan lain menjadi tugas lembaga lain.
"Kita mengidentifikasi, siapa yang membutuhkan tempat untuk singgah. Kita juga meyiapkan 7 tenda di sana dengan Tim Tagana," katanya.
Pasukan TNI dan Polri membebaskan 344 warga sipil yang terisolasi di Kampung Banti, Kimbeli dan area longsoran, Distrik Tembagapura pada Jumat (17/11). Pemerintah sedang melakukan upaya-upaya demi keamanan warga. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Bustan, pengungkapan kasus ini bukan saja skala regional tetapi nasional yang harus diperangi secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaRatusan personel tersebut diutus hari ini dan bakal langsung diberangkatkan menuju lokasi banjir.
Baca SelengkapnyaPPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaPemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.
Baca SelengkapnyaPolri saat ini menangani 175 kasus TPPO yang menjadikan para korban TPPO sebagai pekerja seks komersial.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terdiri dari 15 anak laki-laki, 20 anak perempuan, 35 laki-laki dewasa, dan 65 perempuan dewasa
Baca Selengkapnya