Kemensos Latih Tagana agar Mampu Menganalisis Situasi Bencana
Merdeka.com - Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (Pusdiklat Kessos) Kementerian Sosial melatih 60 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari seluruh provinsi untuk mampu menganalisa situasi bencana.
Pelatihan tersebut dinilai strategis mengingat kondisi Indonesia rawan bencana. Kegiatan berlangsung selama 7-13 November 2021 di Tagana Centre, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
“Kekuatan Kemensos (Kementerian Sosial) itu terletak di balai-balai yang berada di daerah, sebab kalian paling dekat dengan lapangan jika terjadi bencana dan masalah sosial lainnya," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dilansir Antara, Selasa (9/11).
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Kenapa mitigasi bencana gunung meletus penting? Letusan gunung berapi dapat terjadi secara tiba-tiba dan membawa dampak yang sangat merusak bagi masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Selain dapat menyebabkan korban jiwa, letusan gunung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, dan mengancam keamanan penerbangan.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Gimana cara orang menghindari musibah di Rebo Wekasan? Dalam pelaksanaannya, setiap daerah memiliki cara atau tradisi yang berbeda-beda.
-
Bagaimana menghindari musibah di Rebo Wekasan? Ia kemudian menjelaskan alasannya. 'Jika kamu membaca (Al-Kautsar) 17 kali, maka hidupmu akan lebih baik, dan musuh-musuhmu akan teratasi,' jelasnya.
Ia mengatakan Tagana harus mempunyai semangat muda, sedangkan dalam situasi bencana jangan sampai hanya menjadi operator.
"Di lapangan kalian harus tahu apa yang dikerjakan. Jangan sampai menjadi penonton dan operator saja, kita harus bisa menganalisis langkah apa yang akan diambil selanjutnya," ujar dia.
Risma secara daring menekankan Tagana di lokasi bencana tidak hanya mampu menyalurkan, menyerahkan, dan memberikan berbagai paket bantuan kepada para korban, tetapi perlu ada kemampuan-kemampuan yang lainnya.
“Kemampuan itu adalah analisis situasi bencana. Saat pertama jadi Mensos saya turun ke longsor di Sumedang, awalnya korban sembilan orang tapi banyak yang ingin menolong tanpa analisis bencana, dan longsor susulan datang dampaknya korban menjadi 37 orang. Itu bukti pentingnya analisis bencana, ” ujar dia.
Pada kesempatan itu, Kepala BP3S Hartono Laras menyampaikan pentingnya pelatihan untuk SDM Tagana, karena bencana alam di Indonesia terus terjadi di berbagai daerah.
“Menghadapi bencana alam kita butuh kesiapan Tagana dan kemampuannya harus diperhatikan dipersiapkan sebaik mungkin dari waktu ke waktu," kata dia.
Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial Kemensos Adi Karyono mengapresiasi langkah BP3S melalui Pusdiklat Kessos dalam pelaksanaan Diklat SDM Tagana tersebut.
"Kami apresiasi sekali langkah BP3S dalam pelaksanaan diklat ini yang kita harus bersinergi, berkoordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana," kata dia.
Pembukaan Pelatihan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana pada Senin (8/11) dihadiri Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin; Sekretaris BP3S Amin Raharjo, Direktur Pelayanan Sosial Lanjut Usia Andi Hanindito, dan Kepala Pusdiklat Kessos Rasman.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca SelengkapnyaRisma mengatakan, keterbatasan bukanlah sebuah hambatan untuk meraih kesuksesan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, diperlukan penataan kawasan rawan bencana dengan memastikan tata ruang yang kokoh.
Baca SelengkapnyaPesan jenderal bintang satu wanita kepada anak muda soal percintaan.
Baca SelengkapnyaTri Tito Karnavian meminta generasi muda Kota Sabang untuk meningkatkan skill atau kemampuan diri guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaKepada sang putra, Singgih bicara soal keberanian.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno secara lugas berbagi pengetahuan kepada para audiens terkait ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaPada dasarnya menurut Kasad, apabila terjadi kesalahan, pemimpin merupakan bagian dari kesalahan tersebut.
Baca Selengkapnya"Harapan, wajah, dan masa depan TNI terletak di pundak kalian semuanya," ujarnya.
Baca SelengkapnyaSuswono mengaku menghadiri deklarasi tersebut dalam upaya memperkuat dukungan dari generasi muda.
Baca SelengkapnyaKegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan sekolah.
Baca Selengkapnya