Kemensos Upayakan 2.800 Penghuni Balai Jabodetabek Divaksin Tanpa NIK
Merdeka.com - Kementerian Sosial tengah mengupayakan 2.800 penghuni balai se-Jabodetabek, yang merupakan kelompok masyarakat rentan, mendapatkan vaksin Covid-19, meski mereka tak punya Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Menurut Staf Khusus Menteri Sosial, Luhur Budijarso mengatakan pemberian vaksinasi Covid-19 memerlukan NIK para pesertanya.
"Kita bekerja sama dengan Dirjen Dukcapil untuk data kependudukannya, untuk yang belum sama sekali," ujar Luhur kepada wartawan saat meninjau Sentra Vaksinasi IPSM di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (11/8).
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
Untuk langkah teknisnya, Luhur mengatakan masih dalam koordinasi dengan Dirjen Dukcapil agar ada solusi, misalnya menjalankan vaksinasi dahulu, lalu pencatatan secara manual atau sebaliknya.
"Besok kami akan webinar dengan Dinsos (Dinas Sosial) seluruh Indonesia untuk memastikan warga yang tidak memiliki NIK tetap tervaksin," kata dia.
Sementara itu, kata Luhur, terdapat permasalahan NIK pada penghuni balai di Jabodetabek. Misalnya, warga perantauan yang masih menggunakan KTP daerah dan masa berlakunya sudah habis. Terlebih di masa PPKM, mereka tidak sempat memperpanjang.
Namun, menurut Luhur, hal itu tidak menjadi permasalahan dalam vaksinasi Covid-19, asalkan masih memiliki NIK.
Selain itu, Kemensos juga melakukan pendataan terhadap komunitas masyarakat adat dan terpencil, guna pemerataan vaksinasi Covid-19. Sebab, masih ada 3-4 juta warga komunitas adat yang belum memiliki NIK, dan akan menjadi sasaran utama.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaAdapun proses verifikasi ini sebagai bagian dari langkah selektif Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca Selengkapnyapenonaktifan NIK tak akan mempengaruhi hak pilih warga yang terdaftar sebagai pemilih di DPT
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPenonaktifan bakal dilakukan pasca Pemilu 2024, sekitar Bulan April.
Baca Selengkapnya