Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kementan dan TNI AD kerja sama menuju swasembada pangan

Kementan dan TNI AD kerja sama menuju swasembada pangan sawah. shutterstock

Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo bersepakat untuk meningkatkan swasembada pangan pada tahun 2015. Oleh sebab itu, Amran dan Gatot menandatangani kesepakatan kerja sama dalam bidang swasembada pangan.

"Hari ini momentum yang sangat bagus, di mana Kementan dan Kasad, menandatangani MoU, untuk melakukan akselerasi menuju swasembada pangan, di mana pada hari ini, dihadiri seluruh jajaran Pangdam, dan Kadis tingkat 1 dan 2," kata Amran saat jumpa pers di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1).

Menurut dia, tiga tahun ke depan ada 5 persoalan yang harus diselesaikan dalam menuju swasembada pangan. "Kami mencoba dan akan mengakselerasi faktor kunci untuk menuju swasembada pangan. Ada 5 persoalan besar yang harus diselesaikan dalam waktu 3 tahun," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Dia mengatakan, irigasi menjadi permasalahan dalam pertanian di Indonesia. Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak untuk menyelesaikan secara bertahap selama satu tahun.

"Irigasi yang bermasalah di seluruh Indonesia, irigasi tersier. 52 persen dengan luasan kurang lebih 3,3 juta hektar di seluruh Indonesia. Ini harus diselesaikan secara bertahap selama tiga tahun, 1 juta hektar per tahun," ujarnya.

Dia mengatakan, bahwa benih-benih tanaman pertanian yang dimiliki oleh pemerintah hanya 20 persen. "Serapan benih hanya 20 persen. Hal ini, kami mengoptimalkan kekuatan pertanian dan seluruh stakeholders, ini tidak terjadi lagi.

Lebih lanjut, distribusi pupuk yang lambat kepada petani akan dicari solusi bersama beberapa pihak. "Kemudian, pupuk. Kami diskusi dengan Kadis, bermasalah masih terlambat pengantaran pupuk sampai ke tingkat petani. Ini akan diselesaikan bersama," katanya.

Selain itu, dia menambahkan, alat mesin pertanian kurang mendukung karena 2 juta penduduk sudah tak menjadi petani. "Sekarang ini ada kecenderungan rumah tangga petani dari 31 juta 10 tahun yang lalu, sekarang tinggal 26 juta. Artinya, ada penurunan selama 10 tahun, 5 juta RT. Jadi pertahun 500 ribu. Kurang lebih 2 juta penduduk tinggalkan pertanian. Ini harus kita dengan cepat melakukan alsintan. Antara lain, kontraktor, transpalator, pompa dan lain-lain."

Dia juga menambahkan, perlunya sumber daya manusia untuk memberikan penyuluhan terhadap petani. Karena, pemerintah membutuhkan 70 orang untuk melakukan penyuluhan.

"Penyuluh ada tambahan 50 ribu. Kami butuh 70 ribu orang. Lima faktor kunci kita selesaikan. Intinya MoU pendampingan," ucapnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PTPN III Gandeng TNI AD Amankan Aset Negara dan Tingkatkan Ketahanan Pangan
PTPN III Gandeng TNI AD Amankan Aset Negara dan Tingkatkan Ketahanan Pangan

PTPN III Gandeng TNI AD Amankan Amankan Aset Negara dan Tingkatkan Ketahanan Pangan,

Baca Selengkapnya
Usai Bertemu Prabowo, Zulhas Optimis Indonesia Swasembada Pangan 2028
Usai Bertemu Prabowo, Zulhas Optimis Indonesia Swasembada Pangan 2028

Zulhas juga sudah mengajak Kementerian Keuangan rapat soal anggaran. Tercatat, untuk pangan total dilaporkan senilai Rp139,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingin Swasembada Pangan dalam 5 Tahun, Mungkinkah?
Prabowo Ingin Swasembada Pangan dalam 5 Tahun, Mungkinkah?

Presiden Prabowo Subianto punya target ambisius untuk menjadikan Indonesia swasembada pangan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Pede Bisa Swasembada 4 Tahun ke Depan, Ini Buktinya
Pemerintah Pede Bisa Swasembada 4 Tahun ke Depan, Ini Buktinya

Kementan bakal melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.

Baca Selengkapnya
Kejar Swasembada Pangan, Anggaran Rp15 Triliun Disiapkan untuk Cetak Sawah
Kejar Swasembada Pangan, Anggaran Rp15 Triliun Disiapkan untuk Cetak Sawah

Secara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Sangat Optimis Swasembada Pangan 2 Tahun ke Depan
Pemerintah Prabowo Sangat Optimis Swasembada Pangan 2 Tahun ke Depan

Target realisasi swasembada pangan dimajukan dari awalnya tahun 2028 menjadi 2027.

Baca Selengkapnya
Tiga Hari Pertama Bekerja, Plt Mentan Siapkan Program Quick Win Jelang Masa Tanam
Tiga Hari Pertama Bekerja, Plt Mentan Siapkan Program Quick Win Jelang Masa Tanam

Mentan meminta jajaran kerjanya untuk secara intens mendampingi para petani di lapangan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantu Petani Rp33 T, Mentan Optimistis Swasembada Pangan dalam 3 Tahun
Pemerintah Bantu Petani Rp33 T, Mentan Optimistis Swasembada Pangan dalam 3 Tahun

Mentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Prabowo Target Swasembada Pangan 2028, Tak Lagi Impor Beras hingga Kedelai
Prabowo Target Swasembada Pangan 2028, Tak Lagi Impor Beras hingga Kedelai

Untuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp139,4 triliun di 2025. Alokasi itu menyebar di beberapa kementerian/lembaga.

Baca Selengkapnya
Begini Instruksi Prabowo ke Setiap Kementerian Demi Swasembada Pangan 4 Tahun ke Depan
Begini Instruksi Prabowo ke Setiap Kementerian Demi Swasembada Pangan 4 Tahun ke Depan

Indonesia memiliki sumber daya alam yang potensial dan sangat banyak.

Baca Selengkapnya
Swasembada Pangan Paling Lambat 2028, Zulhas: Biasanya Kalau Kepepet Akan Muncul Ide Brilian
Swasembada Pangan Paling Lambat 2028, Zulhas: Biasanya Kalau Kepepet Akan Muncul Ide Brilian

Kemandirian pangan tak hanya menyangkut soal swasembada beras, tapi juga komoditas lain.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Sangat Yakin Indonesia Bisa Swasembada Pangan di Bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto
Mentan Amran Sangat Yakin Indonesia Bisa Swasembada Pangan di Bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto

Amran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.

Baca Selengkapnya