Kementan dan TNI AD kerja sama menuju swasembada pangan
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo bersepakat untuk meningkatkan swasembada pangan pada tahun 2015. Oleh sebab itu, Amran dan Gatot menandatangani kesepakatan kerja sama dalam bidang swasembada pangan.
"Hari ini momentum yang sangat bagus, di mana Kementan dan Kasad, menandatangani MoU, untuk melakukan akselerasi menuju swasembada pangan, di mana pada hari ini, dihadiri seluruh jajaran Pangdam, dan Kadis tingkat 1 dan 2," kata Amran saat jumpa pers di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1).
Menurut dia, tiga tahun ke depan ada 5 persoalan yang harus diselesaikan dalam menuju swasembada pangan. "Kami mencoba dan akan mengakselerasi faktor kunci untuk menuju swasembada pangan. Ada 5 persoalan besar yang harus diselesaikan dalam waktu 3 tahun," ujarnya.
-
Bagaimana cara Kementan menyelesaikan masalah pangan? Ini yang kita takutkan, dimana ancaman kekeringan, ada el nino yang tadinya tanam tiba-tiba berhenti sehingga kami berikan pupuk subsidi secara lebih. Maka itu saya katakan food estate sangat strategis untuk anak cucu kita 50 sampai 100 tahun yang akan datang. Ini visioner karena penduduk kita bertambah,' jelasnya.
-
Apa yang menjadi fokus Kementan saat ini? Mentan Amran saat ini tengah gencar menyalurkan pompanisasi ke wilayah sentra produksi khususnya di area Jawa.
-
Apa yang mau dijalankan Kementan di 2025? Ketua Marga Gebze di Kampung Urumb (Dusun Serapuh) Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Johanes Gebze mengajak masyarakat Papua Selatan untuk sama-sama mendukung penuh kegiatan cetak sawah yang akan dijalankan pemerintah di tahun 2025 mendatang.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Apa yang sedang dikerjakan Kementan untuk memperkuat pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Kenapa Kementan fokus pada swasembada beras? 'Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri.
Dia mengatakan, irigasi menjadi permasalahan dalam pertanian di Indonesia. Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak untuk menyelesaikan secara bertahap selama satu tahun.
"Irigasi yang bermasalah di seluruh Indonesia, irigasi tersier. 52 persen dengan luasan kurang lebih 3,3 juta hektar di seluruh Indonesia. Ini harus diselesaikan secara bertahap selama tiga tahun, 1 juta hektar per tahun," ujarnya.
Dia mengatakan, bahwa benih-benih tanaman pertanian yang dimiliki oleh pemerintah hanya 20 persen. "Serapan benih hanya 20 persen. Hal ini, kami mengoptimalkan kekuatan pertanian dan seluruh stakeholders, ini tidak terjadi lagi.
Lebih lanjut, distribusi pupuk yang lambat kepada petani akan dicari solusi bersama beberapa pihak. "Kemudian, pupuk. Kami diskusi dengan Kadis, bermasalah masih terlambat pengantaran pupuk sampai ke tingkat petani. Ini akan diselesaikan bersama," katanya.
Selain itu, dia menambahkan, alat mesin pertanian kurang mendukung karena 2 juta penduduk sudah tak menjadi petani. "Sekarang ini ada kecenderungan rumah tangga petani dari 31 juta 10 tahun yang lalu, sekarang tinggal 26 juta. Artinya, ada penurunan selama 10 tahun, 5 juta RT. Jadi pertahun 500 ribu. Kurang lebih 2 juta penduduk tinggalkan pertanian. Ini harus kita dengan cepat melakukan alsintan. Antara lain, kontraktor, transpalator, pompa dan lain-lain."
Dia juga menambahkan, perlunya sumber daya manusia untuk memberikan penyuluhan terhadap petani. Karena, pemerintah membutuhkan 70 orang untuk melakukan penyuluhan.
"Penyuluh ada tambahan 50 ribu. Kami butuh 70 ribu orang. Lima faktor kunci kita selesaikan. Intinya MoU pendampingan," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PTPN III Gandeng TNI AD Amankan Amankan Aset Negara dan Tingkatkan Ketahanan Pangan,
Baca SelengkapnyaZulhas juga sudah mengajak Kementerian Keuangan rapat soal anggaran. Tercatat, untuk pangan total dilaporkan senilai Rp139,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto punya target ambisius untuk menjadikan Indonesia swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaKementan bakal melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaTarget realisasi swasembada pangan dimajukan dari awalnya tahun 2028 menjadi 2027.
Baca SelengkapnyaMentan meminta jajaran kerjanya untuk secara intens mendampingi para petani di lapangan.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp139,4 triliun di 2025. Alokasi itu menyebar di beberapa kementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki sumber daya alam yang potensial dan sangat banyak.
Baca SelengkapnyaKemandirian pangan tak hanya menyangkut soal swasembada beras, tapi juga komoditas lain.
Baca SelengkapnyaAmran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.
Baca Selengkapnya