Kementerian Agama minta massa aksi 505 tidak anarkis
Merdeka.com - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) kembali melakukan aksi terkait kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jumat (5/5). Aksi yang disebut aksi 505 itu kembali didasari ingin mengawal persidangan dugaan penistaan agama terhadap terdakwa Ahok.
Kementerian Agama berharap aksi tersebut dapat diisi dengan mengedepankan kedamaian dan mengedepankan kerukunan.
"Jadi tentu harapan kita jangan sampai ada anarkisme di dalam pelaksanaan demo ini," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/5).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Kenapa Kemenkumham mengadakan doa bersama? Peringatan hari lahir kita mulai dengan doa lintas agama untuk Indonesia. Ini saat yang baik untuk merefleksikan kinerja Kemenkumham selama ini. Lakukan perbaikan di masa-masa mendatang,“ ujar Wakil Menteri yang akrab disapa Eddy, di ruang Graha Pengayoman Kemenkum HAM.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Bagaimana toleransi di Pura Agung Kertajaya? 'Paling utama adalah kita harus saling berkomunikasi. Dengan komunikasi yang baik, tentu terjalin hubungan yang baik. Tidak hanya dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama manusia dan lingkungan. Jadi di Kota Tangerang ini damai dan saling menghargai,' kata Wakil Ketua Pura Agung Kertajaya, I Nyoman Maharsa.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
Nur Syam menambahkan, aksi yang disebut Bela Islam sebelumnya berjalan tertib. Maka dari itu, ia berharap aksi 505 ini kembali berjalan tertib dan tak terjadi kericuhan.
Sementara, terkait tuntutan aksi yang ingin Ahok dipenjara, Nur Syam mengatakan, ada baiknya seluruh peserta aksi menyerahkan sepenuhnya putusan pada Hakim. Apapun putusannya nanti, lanjut Nur Syam, harus dihormati.
"Harapan saya tentu kita pasrahkan kepada keadilan, pada pengadilan dan mudah-mudahan rasa keadiilan itu bagian dari yang dirasakan masyarakat secara umum," ujarnya.
Aksi 505 ini merupakan aksi tuntutan untuk majelis hakim menjatuhkan vonis yang berat kepada Ahok. Massa berkumpul di Masjid Istiqlal untuk melaksanakan salat Jumat bersama, dan dilanjutkan dengan long march ke gedung Mahkamah Agung (MA).
Namun, dari informasi yang didapat, pihak kepolisian melarang long march tersebut dan menyediakan bus untuk mengantarkan 10 orang perwakilan dari Masjid Istiqlal ke gedung MA.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaTahapan Pilkada Serentak saat ini masuk pada masa kampanye.
Baca SelengkapnyaPemilihan kepala daerah semakin dekat. Masyarakat akan mencoblos calon kepala daerah pada tanggal 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan, para peserta Aksi Bela Palestina untuk memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai upaya untuk mendinginkan suasana Pilkada.
Baca SelengkapnyaKapolri menyampaikan, agar masyarakat jangan terprovokasi oleh hal-hal yang bisa memecah belah persatuan dalam Pilkada Jawa Tengah 2024
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaRatusan personel Polri disebar untuk mengamankan konser.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca Selengkapnya