Kementerian LHK Pastikan Hujan Ekstrem Faktor Utama Banjir di Kalimantan Selatan
Merdeka.com - Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Saparis Soedarjanto mengatakan, banjir di Kalimantan Selatan faktor utamanya adalah cuaca ekstrem. Dia menuturkan hujan dengan intensitas tertinggi tersebut baru terjadi 100 tahun sekali.
"Hujan lah faktor utama yang menyebabkan banjir karena tinggi sekali. Kemudian kalau kita pakai return periode, hujan sebesar itu di daerah Kalimantan Selatan itu ternyata terjadi hampir 100 tahun sekali, jadi biasanya return period dipakai untuk menghitung bendungan biasanya perhitungan bendungan menghitung yang nilai maksimum," katanya dalam konferensi pers, Selasa (19/1).
Dia menjelaskan durasi lamanya hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan jenuh air tanah. Sehingga tidak meresapkan air ke dalam tanah.
-
Bagaimana caranya agar lingkungan terhindar dari banjir? Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Sehingga, lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Dengan adanya tanaman di sekitar rumah, dapat melancarkan penyerapan air hujan, yang akan menjauhkan lingkungan dari banjir.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa hujan di Indonesia tidak menentu? Perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba. Selama masa ini, perubahan cuaca yang tidak menentu sering terjadi, seperti saat beralih dari musim kemarau ke musim hujan, dan sebaliknya.
-
Bagaimana deforestasi berpengaruh pada banjir? Penggundulan hutan mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air hujan, sehingga lebih banyak air yang mengalir ke sungai dan menyebabkan banjir.
"Kita bisa bayangkan hujan besar, tanah jenuh, daerah relative datar. Lanskap kita kurang mampu melakukan transformasi hujan secara baik. Jadi hutan selebat apa pun di hulunya, kalau lerengnya terjal dan hulunya datar, itu juga akan tergenang," jelas Saparis.
Dia menuturkan seharusnya faktor banjir di Kalimantan Selatan tidak bisa disimpulkan dari satu hal saja. Menurutnya, kondisi kemampuan hutan saat ini sudah maksimal untuk menahan air.
"Sebenarnya hutan kita relative bagus, dan ada upaya progresif untuk rehab hutan dan lahan. Sudah ada perda revolusi hijau. Jadi sebenarnya upayanya sudah cukup lengkap dari kebijakan pusat dan daerah. Upaya rehab oleh pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan juga sudah dipercepat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Karliansyah menerangkan, lokasi banjir berada pada daerah aliran sungai (DAS) Barito. Dia menuturkan sebanyak 10 kabupaten terendam banjir hingga kini.
"Banjir sepanjang DAS Barito, kondisi jasa lingkungan pengatur air sudah tidak memadai sehingga tidak mampu menampung aliran air. Info di lapangan, kami hanya tahu sungai Balangan, Martapura, nah itu bagian dari sungai Barito. Ada yang masuk sub DAS, misal Balangan, kemudian ada juga yang masuk DAS Martapura," ungkapnya.
Dia menjelaskan, hal tersebut terjadi di alur DAS Barito. Khususnya Kalimantan Selatan akibat cuaca ekstrem. Pada 2020, Januari curah hujan normal yaitu 394 mm. Sedangkan pada 9-13 Januari 2021, 461 mm atau 8-9 kali lipat.
"Artinya ada 2,08 miliar meter kubik, dibandingkan kapasitas sungai normal hanya 238 juta meter kubik," terangnya.
Kemudian, Kementeri LHK juga mendapatkan hasil evaluasi sistem drainase tidak mampu mengalirkan air dengan kapasitas tersebut. Karliansyah menjelaskan, titik banjir merupakan daerah yang datar, elevasi rendah dan bermuara di laut.
"Sehingga merupakan daerah akumulasi air dengan tingkat drainase yang rendah. Ada perbedaan sangat besar antara tinggi hulu dengan hilir, sehingga pasokan air di hulu," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengatakan modifikasi cuaca perlu ditingkatkan untuk memastikan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari terakhir Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan lebat
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca Selengkapnya