'Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peranan wanita'
Merdeka.com - Seluruh lapisan masyarakat bakal merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-73 tahun yang jatuh pada Jumat (17/8). Pelbagai kegiatan kerap dilakukan masyarakat setiap memperingati HUT RI.
Bupati Kabupaten Tabanan Bali Ni Putu Eka Wiryastuti memiliki pandangan sendiri terkait arti kemerdekaan RI. Bupati perempuan pertama di Bali, menilai perjuangan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari penjajahan tak lepas dari peranan wanita.
"Kita mengenal Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Laksamana Malahayati, Nyi Ageng Serang dan Martha Christina Tiahahu. Mereka adalah pahlawan yang rela mengorbankan harta, jiwa dan raga untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," kata Ni Putu Eka di sela-sela persiapan Tanah Lot Art and Food Festival, Bali, Kamis (16/8).
-
Apa jasa Raden Ajeng Kartini bagi Indonesia? Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat merupakan tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Namanya cukup populer, bahkan ada hari khusus yang diperingati tiap tahun untuk mengenang jasanya. Semasa hidupnya, ia banyak menulis soal pemikiran-pemikirannya terkait budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Kenapa Inda menganggap penting peran PUTRI di Bali? Bukan sekedar menjadi networking bagi pengusaha, keberadaan PUTRI juga sebagai sarana perjuangan dalam mengakses kebijakan pemerintah. Seperti bagaimana memperjuangkan infrastruktur ke lokasi destinasi, bantuan promosi, dan lain-lain.'Pihak pemerintah pun pasti akan menghubungi pengusaha lewat asosiasi,' katanya.
-
Apa makna utama dari kemerdekaan bagi bangsa Indonesia? 'Kemerdekaan adalah fondasi kekuatan bangsa kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!'
-
Apa makna Hari Kartini bagi perempuan Indonesia? Ucapan selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia bukan sekadar kalimat untuk menyemangati, tapi juga sebuah pengingat akan pentingnya pemberdayaan wanita dan pengakuan atas kontribusi mereka yang tak terhingga dalam membentuk masa depan bangsa.
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Dia mengatakan, Dewi Sartika dan R.A Kartini gigih memajukan wanita pribumi di bidang pendidikan. Cut Nyak Dien dan Nyi Ageng Serang yang dengan gagah berani memimpin perang di garis depan, melawan Belanda yang memiliki persenjataan lebih lengkap dan modern. Dan Laksamana Malayahati yang bertempur melawan penjajah di lautan Indonesia.
"Perjuangan mereka benar-benar memberikan banyak contoh hebat bagi generasi penerusnya. Masih banyak lagi wanita hebat yang sangat peduli akan nasib bangsa Indonesia. Yang namanya tercatat maupun tak tercatat oleh tinta sejarah," ujar Eka.
Menurutnya, kemerdekaan adalah anugerah yang sudah selayaknya kita syukuri dan rawat. "Kita tidak perlu memegang senjata untuk mempertahankan diri. Kita juga tidak perlu belajar secara sembunyi-sembunyi. Kita bisa beraktivitas dengan layak," kata dia.
"Kemerdekaan bagi saya adalah menyebarkan kedamaian. Bukan menyebarkan isu-isu maupun hoaks yang bisa meresahkan orang. Kemerdekaan juga berarti menikmati keberagaman. Indonesia terdiri dari banyak suku, adat istiadat, bahasa daerah dan segala yang menyertainya, jangan terpecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, karena kita satu, bangsa Indonesia," imbuhnya.
Oleh karennya, pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 73 ini, Bupati eka mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai. "Dengan sikap torelansi dan saling menghargai, tentunya akan membentuk negara yang rakyatnya rukun dan damai, jangan mudah terpancing dengan berbagai isu tidak jelas yang menghancurkan persatuan kita," kata dia.
Dia menambahkan, proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang diproklamirkan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan dari serangkaian perjuangan mengusir penjajah dari bumi nusantara, sekaligus menjadi tonggak sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945, bukan berarti perjuangan bangsa Indonesia sudah selesai. Tetapi menjadi langkah awal untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diraih dan mengisinya dengan pembangunan di semua bidang," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaRaden Adjeng Kartini berjuang untuk memberikan hak-hak yang setara bagi perempuan.
Baca SelengkapnyaDia meyakini, Rieke sangat memahami makna penting dan strategis dokumen tersebut dalam menunjukkan runutan proses perencanaan pembangunan nasional bangsa.
Baca SelengkapnyaNama HR Rasuna Said diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaMalahayati dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 9 November 2017 berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 115/TK/Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaSejumlah catatan mengungkapkan, saat penyerbuan Belanda, Seksi Wanita turut Wingate Action ke daerah pendudukan Belanda.
Baca SelengkapnyaPuan menyebut kesejahteraan rakyat sebagai tujuan dari kemerdekaan harus dapat dipastikan dicapai.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaPuisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.
Baca SelengkapnyaPeran ibu tidak hanya membawa kemajuan bagi kaum perempuan tetapi juga bagi laki-laki.
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca Selengkapnya