Kemlu Konfirmasi Kedubes Jepang Soal Ancaman Teror: Mereka Tak Keluarkan Warning Itu
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Jepang memberi peringatan untuk warganya di kawasan Asia Tenggara untuk menjauhi fasilitas keagamaan atau pusat keramaian. Imbauan itu sebagai tindak lanjut atas informasi yang mereka terima ada ancaman teror.
Negara Asia Tenggara yang dimaksud seperti Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand dan Myanmar.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengaku sudah berkomunikasi dengan Kantor Kedutaan Besar Jepang setelah mengetahui kabar tersebut.
-
Kenapa KH Zainal Mustafa menolak membantu Jepang? Ketika zaman penjajahan Jepang, KH Zae=inal Mustafa dibebaskan dari penjara dan diminta untuk membantu Jepang dalam mewujudkan ambisi fasisnya di Tanah Air. Ia menolak keras permintaan untuk membantu mereka.
-
Kenapa kata keterangan tidak digunakan dengan kata benda? Hal ini dikarenakan kata benda sudah merujuk pada objek yang konkret, sehingga tidak memerlukan informasi tambahan.
-
Mengapa Tamara tidak mau mengungkapkan identitas individu itu? Tamara hanya diam saat diminta untuk mempertegas hal tersebut.
-
Kenapa pejabat Jepang mengundurkan diri? Kejadian tersebut menyebabkan Presiden Sistem Pensiun Jepang, Toichiro Mizushima mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Kenapa Titiek Puspa tidak melapor berita hoaks ke polisi? 'Oh, menghabiskan tenaga. Ngapain lapor? Biarin dia mau bikin begitu ya buat saya tidak apa-apa. Mungkin ada (pembuat hoaks) ingin menyapa saya. Tetapi nggak kesampaian,' ujarnya.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
"Dikonfirmasi dengan kedubesnya di Jakarta dan kemarin juga kita tanyakan ke KBRI di Tokyo," kata Faizasyah saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/).
Setelah dilakukan konfirmasi, kata Faiza, didapat pihak Kedubes mengaku tidak mengeluarkan imbauan tersebut.
"Dijelaskan bahwa mereka tidak mengeluarkan warning tersebut," jelasnya.
Faiza tidak bisa menjelaskan lebih jauh informasi Kemlu Jepang soal ancaman teror karena pihak yang bersangkutan mengaku tidak mengeluarkan imbauan tersebut.
"Saya tidak bisa mengomentari berita yang beredar yang tidak dikonfirmasi pihak Kedubes Jepang. Untuk afdolnya langsung ditanyakan saja ke mereka," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Jepang pada Senin (13/9) kemarin meminta warganya menjauh dari fasilitas keagamaan dan keramaian di enam negara Asia Tenggara dan memperingatkan kemungkinan adanya serangan maupun aksi teror.
Kementerian mengatakan telah memperoleh informasi ada peningkatan risiko seperti bom bunuh diri. Dalam peringatan tersebut, Jepang mendesak warganya untuk memperhatikan berita dan informasi lokal dan berhati-hati "untuk saat ini," tetapi tidak memberikan kerangka waktu tertentu atau detail lainnya.
Kementerian Luar Negeri Jepang menolak memberikan sumber informasi atau mengatakan apakah itu dibagikan dengan negara lain.
Selain Indonesia, sejumlah negara yang disebut sudah memberikan konfirmasinya menanggapi informasi tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand,Tanee Sangrat, mengatakan Jepang tidak mengungkapkan asal usul peringatan tersebut. Dia juga mengatakan Kedutaan Besar Jepang tidak memiliki rincian lebih lanjut selain mengatakan peringatan itu "tidak khusus untuk Thailand."
Wakil juru bicara kepolisian Thailand, Kissana Pathanacharoen mengatakan badan keamanan Thailand tidak memiliki informasi sendiri terkait kemungkinan ancaman.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan tidak mengetahui adanya informasi terkait tingkat ancaman yang meningkat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah membantah adanya peringatan yang dikirim ke warga Jepang di Indonesia.
Polisi Malaysia juga belum menerima informasi atau mendeteksi ancaman keamanan, kata kepala kepolisian nasional Acryl Sani Abdullah Sani.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR RI Tanya Pembatasan Operasional Warung Madura, Ini Penjelasan Pemprov Bali
Baca SelengkapnyaInformasi tentang sesar besar Sumatera yang akan menimbulkan tsunami itu beredar luas melalui video berdurasi pendek.
Baca SelengkapnyaJapan Aerospace Exploration Agency (JAXA) tak mengetahui penyusupan hacker ini ke sistemnya.
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto membantah kabar adanya ancaman kepada wartawan oleh protokol Airlangga.
Baca Selengkapnya