Kemlu telusuri kasus TKW yang jenazahnya terapung di lautan
Merdeka.com - Jenazah seorang tenaga kerja wanita ditemukan nelayan dalam kondisi membusuk di dalam peti mati yang terapung di perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi Provinsi Riau. TKW tersebut adalah Anita Purnama Boru Huahuruk (35) asal Kota Binjai, Sumatera Utara.
Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu RI Tatang Budi Utama Razak membenarkan bahwa TKW nahas itu bernama Anita Purnama Boru Huahuruk. Tatang mengatakan, hal itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Ada laporan dari KBRI sekitar 15 Agustus 2013 Anita datangi KBRI, mengajukan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) karena mengaku alasannya anaknya di Indonesia sakit," kata Tatang di Gedung Kemenlu, Jalan Pejambon Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
-
Kenapa STNK palsu tidak terdaftar? 'Karena tidak terdaftar di data base yang ada di Korlantas Mabes Polri,' ujar dia.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Apa yang ditipu dari Nur Afnita Yanti? 'Telah dilakukan gelar perkara penetapan status terlapor menjadi tersangka. Dan telah mengirimkan surat panggilan kepada tersangka dan rencananya melakukan pemeriksaan kepada tersangka.'
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Dia menjelaskan, setelah mendapat laporan itu pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan KBRI di Kuala Lumpur. Informasi yang didapat, diketahui Anita diduga tidak memiliki surat yang lengkap sebagai WNI di negara asing atau ilegal.
Meski secara hukum ilegal saat itu pihaknya tetap mengupayakan permintaan Anita untuk mengurus kelengkapan suratnya.
"Iya Anita berangkat tidak dengan surat-surat lengkap saat ke Malaysia. Tapi SPLP keluar beberapa hari kemudian masih di bulan Agustus sampai Februari 2014, setelah kita urus semua surat-suratnya," ujarnya.
Tatang menambahkan, pihaknya saat ini sedang mencari tempat tinggal keluarga korban dengan menelusuri tempa tinggal kakaknya. Diduga selama berada di Malaysia Anita tinggal bersamanya.
"Kita sedang terus cari rumah kakak perempuannya Anita, agar kita tahu almarhumah ini bekerja sebagai apa semasa di sana (Malaysia). Kita juga sudah ada tim berangkat ke rumah keluarganya di Binjai," tandas Tatang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam surat tersebut tertulis bahwa WNA tersebut sudah bekerja di Indonesia selama 24 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca Selengkapnya“Kami berhasil temukan identitas, atas nama HG kurang lebih usia 50-60 tahun," kata Iptu I Gede
Baca SelengkapnyaMayat belum diketahui identitasnya tersebut selanjutnya dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk divisum.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana memeriksa seorang Warga Negara Asing (WNA) guna mendalami penyebab tewasnya seorang wanita tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan tubuh korban kulitnya sudah terkelupas, kepala membusuk dan kedua tangannya terlihat daging.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaAR (38) ditemukan tewas mengambang siang tadi oleh dua saksi mata
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Baca Selengkapnya