Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kena lumpur Lapindo, warga luar peta terdampak minta ganti rugi

Kena lumpur Lapindo, warga luar peta terdampak minta ganti rugi lumpur lapindo. ©2014 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Warga di luar peta terdampak lumpur panas Lapindo Brantas di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, bakal menolak rencana evakuasi yang dilakukan perangkat desa setempat. Sebab, warga meminta ganti rugi segera dilakukan oleh pihak PT Lapindo Brantas.

Namun, Kepala Desa Gempolsari, Abdul Haris mencemaskan, jika ini terjadi, bakal terjadi gesekan horizontal antar warga. "Saya meminta warga tetap tenang. Kalau mereka meminta ganti rugi segera, bagaimana dengan warga yang dalam peta terdampak? Mereka (warga dalam peta terdampak), hingga saat ini belum sepenuhnya menerima ganti rugi, sementara warga yang di luar peta, meminta penuh segera," kata Haris khawatir, Kamis (11/9).

Dan kalau itu terjadi, lanjut dia, akan terjadi perang antar warga. "Memang untuk saat ini, kami belum melihat indikasi itu. Tapi itu bisa saja terjadi, jika warga tetap ngotot. Makanya saya meminta warga bersabar, nanti malah terjadi konflik. Kalaupun terjadi gesekan itu, kita sudah menyiapkan aparat, baik kepolisian maupun TNI untuk meredam gejolak itu," aku Haris.

Selain itu, Haris juga mengaku, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), mencoba untuk meminimalisir aliran lumpur panas yang merembes ke perkampungan, dan saat ini sudah ada 20 rumah warga yang tergenang air lumpur berwarna pekat itu.

"Maunya kita dibangun tanggul permanen, tapi didemo warga terus. Jadi ya terpaksa kita pakai sesek (anyaman bambu) untuk pembuatan tanggul. Sebenarnya sudah ada lahan yang sudah dibebaskan untuk pembuatan tanggul permanen, tapi ya itu dihalang-halangi terus oleh warga," sesal dia.

Sementara dari informasi yang digali merdeka.com di lapangan, saat ini, warga luar peta terdampak di Desa Gempolsari, telah menerima uang ganti rugi 20 persen. Di desa itu sendiri, dihuni oleh 5,4 ribu jiwa.

Namun, karena belum menerima ganti rugi penuh, warga menolak dievakuasi dan dibuatkan tanggul permanen. "Kalau dievakuasi di rumah Bakrie (Aburizal Bakrie) ya kita mau, kalau di balai desa ya nggak, nanti malah jadi tontonan orang," celetuk Sulastri, salah satu warga yang rumahnya digenangi lumpur.

Diberitakan sebelumnya, Rabu kemarin (11/9), sekitar pukul 06.00 WIB, di titik 68 yang berada di sisi utara semburan utama, lumpur panas mengalir deras menuju rumah-rumah warga di Desa Gempolsari. Lumpur panas itu mengalir, karena debitnya terus mengalami peningkatan, khususnya di waktu malam.

Rembesan lumpur panas itu, mengalir deras di antara lumpur yang mengering dan membentuk selokan air. Informasinya, jalur yang dilalui luberan lumpur panas ini, merupakan bekas jalur tanggul utama yang pernah jebol pada 2011 lalu.

Dikhawatirkan, jika aliran lumpur panas tersebut terus mengalir, akan memenuhi sungai yang volumnye saat ini sudah relatif tinggi karena endapan tanah. Terlebih lagi, saat malam tiba, air lumpur pasang seperti air laut dan meluber ke rumah-rumah warga melalui celah lumpur yang mengering. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya

Fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.

Baca Selengkapnya
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?

Pemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
Merasa Tidak Adil, Warga Tolak Pembangunan Underpass di Jalan Juanda Kota Medan
Merasa Tidak Adil, Warga Tolak Pembangunan Underpass di Jalan Juanda Kota Medan

Merasa tidak adil, warga di Jalan Juanda Kota Medan menolak dan menggugat pembangunan underpass.

Baca Selengkapnya
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor

Beredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.

Baca Selengkapnya
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh

Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.

Baca Selengkapnya
Penerima Ganti Rugi Lahan Tol Getaci di Garut Dipungli 2,5 Persen dari Nilai Uang yang Diterima
Penerima Ganti Rugi Lahan Tol Getaci di Garut Dipungli 2,5 Persen dari Nilai Uang yang Diterima

Warga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan

Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.

Baca Selengkapnya
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga

Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.

Baca Selengkapnya
Konflik Pulau Rempang Tak Hentikan Investasi, Warga Disiapkan Rumah Baru dan Kompensasi Rp1,2 Juta
Konflik Pulau Rempang Tak Hentikan Investasi, Warga Disiapkan Rumah Baru dan Kompensasi Rp1,2 Juta

Bahlil mengatakan kegiatan investasi tersebut diperlukan untuk menggerakkan roda ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Sempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga
Sempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga

Proyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.

Baca Selengkapnya