Kena Tipu Beli Masker Rp36,4 Juta di Online, Juan Dikirimi Batu Bata
Merdeka.com - Juan Puncan Endrile (30) menjadi korban penipuan jual beli masker melalui online hingga merugi puluhan juta rupiah. Setelah ditipu, Juan justru dihujat banyak orang karena dituduh ingin melakukan penimbunan masker di tengah wabah Covid-19.
Tidak terima, Juan memberikan klarifikasi. Dia mengaku sangat terganggu dengan tuduhan tersebut, bahkan keluarganya di Padang, Sumatera Barat, turut dicemooh masyarakat maupun netizen. Juan sendiri tinggal di Kelurahan Tangga Takat, Seberang Ulu II, Palembang.
"Orang-orang menghujat saya, keluarga saya di Padang juga. Padahal orang-orang tidak mengetahui fakta sebenarnya," ungkap Juan, Kamis (9/4).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
Dia menjelaskan, dia bermaksud membantu warga tempat asalnya di Padang agar tidak tertular corona. Pada 4 April 2020, dia pun memesan masker di jejaring Facebook milik akun bernama Frans.
Juan memesan 140 boks masker dengan harga Rp260 ribu per boks. Satu boks berisi 130 lembar masker. Total uang yang dia keluarkan hingga puluhan juta rupiah.
"Sama sekali tidak untuk ditimbun atau dijual kembali. Justru niat saya untuk dibagikan secara gratis kepada sesama, terutama warga Padang," ujarnya.
Juan menyebut dia salah satu dari 25 anggota Perantau Minang Peduli Bencana (PMPB). Organisasi itu bertujuan membantu masyarakat ketika terjadi bencana, termasuk wabah Covid-19 dari donatur atau yang pribadi.
"Memang kami rutin menggelar bakti sosial jika terjadi bencana. Saat wabah ini juga kami turun langsung, membantu apa yang bisa kami lakukan," kata dia.
Dia juga menjelaskan, PMPB sudah terbiasa membeli perlengkapan keselamatan atau pelindung diri dalam jumlah besar. Sebab, sasaran bantuan sangat banyak sehingga tercukupi.
"Kami beli dalam jumlah besar karena memang untuk dibagikan kepada orang banyak," ujarnya.
Juan menceritakan, sebelum melakukan pembayaran melalui transfer, dirinya telah komunikasi dengan penjual dan rekannya. Merasa yakin, dia mentransfer uang Rp36,4 juta kepada Frans.
"Tadinya ingin ketemu langsung, tapi Frans keberatan karena mengira saya anggota polisi yang ingin menjebaknya. Jadi saya transfer dan minta barang segera dikirim," kata dia.
Beberapa hari kemudian, paket yang pesan Juan tiba di toko pengiriman barang tak jauh dari rumahnya. Ada tiga kotak kardus yang dikirim dan dibuka di tempat yang disaksikan pemilik toko.
Juan kaget bukan main karena isi kardus itu ternyata berisi batu bata, masing-masing dua buah setiap kardus. Juan awalnya masih berpikiran positif, dia mengira itu bukan paket yang dimaksud. Namun, akhirnya dia sadar menjadi korban penipuan.
"Saya telpon terus sampai sekarang, tapi ponselnya tidak aktif lagi. Makanya saya lapor ke polisi biar kasus ini diungkap, pelaku bisa ditangkap dan uang saya kembali," harap dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaHal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca SelengkapnyaKepolisian sedang menyelidiki laporan dari warga tersebut.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaKorban sudah melaporkan penipuan dan ancaman dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaTersangka SM dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman dua tahun penjara
Baca SelengkapnyaPeranan tersangka dalam sindikat kriminal internasional ini selain mencari korban, juga penerjemah bahasa Mandarin, mengurus dokumen, rekening dan lain-lain,
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif memilih tempat untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaCOD adalah fitur di platform e-commerce yang memungkinkan konsumen dapat membayar pesanannya setelah barang yang ia pesan sampai di tujuan.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca Selengkapnya