Kenal di Facebook, residivis kencani lalu bunuh seorang guru gay
Merdeka.com - Polisi mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang guru pegawai negeri sipil di sebuah sekolah menengah pertama, Mujiono (54), di Hotel History, Jalan Binjai, Medan. Mereka menangkap tersangka pelaku ES alias T (30), lelaki ditengarai sebagai teman kencan sejenis korban.
Polisi juga membekuk dua rekan ES, yaitu BGP (48), dan WS (41). Keduanya membantu menjual sepeda motor korban.
"Ketiga pelaku kita ringkus di tempat persembunyian masing-masing," jelas Kapolsek Sunggal, Kompol Harry Azhar, Kamis (10/3).
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Bagaimana cara mereka menjerat korban? Flexing menjadi modal bagi 'crazy rich' seperti Indra Kenz, Doni Salmanan hingga teranyar Wahyu Kenzo untuk menjerat 'korban' dalam investasi bodong yang dikelolanya.
-
Bagaimana cara tahanan saling menganiaya? 'Jadi sesama tahanan mereka saling pukul sehingga mereka lebam-lebam. Bahkan di Rutan juga salah satu tersangka mereka dipukulin sesama mereka sendiri, ini terungkap.' pungkasnya.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Awalnya polisi menangkap BGP di Jalan Dr Wahidin, Sumber Mulio Rejo, Binjai, Selasa (8/3) malam. "Dia kita tangkap setelah kita mengetahui sepeda motor korban ada di tangannya," ujar Harry.
Saat diperiksa, BGP lantas membeberkan seluruhnya. Dia menyatakan pembunuhan itu dilakukan ES. WS juga diketahui terlibat.
WS ditangkap di Stabat, Langkat. Sementara ES diringkus di Jalan Soekarno Hatta Km 18,7, Binjai, Rabu (9/3).
Dari tangan para pelaku, petugas menyita handuk dipakai buat menjerat korban, sebuah sepeda motor Honda Supra Fit dengan nomor polisi BK 4941 RD, sebuah ponsel Samsung, satu baju kaus, dan dua potong celana pendek jin.
Kasus pembunuhan ini diselidiki Polsek Sunggal setelah mereka mendapat laporan dari pihak Hotel History, Sabtu (5/3). Mereka menginformasikan ada tamu tengah sekarat di dalam kamar nomor 2.
Tamu itu bernama Mujiono (54), warga Jalan Sei Serayu, Desa Medan Krio. Dia merupakan pegawai negeri sipil (PNS) guru mengajar di SMP.
Mujiono sempat dilarikan ke RS Lestari, Binjai. Namun dia meninggal setelah beberapa jam dirawat.
Kasus pembunuhan ini dilaporkan istri korban ke Polsek Sunggal pada 6 Maret 2016.
"Setelah melakukan penyelidikan, diketahui korban masuk ke dalam hotel bersama ES. Berdasarkan keterangan pegawai hotel, ES membawa sepeda motor korban ke luar dari hotel. Dari informasi itu, kami mengembangkan penyelidikan hingga meringkus pelaku," ucap Harry.
Kanit Reskrim, Iptu Nur Istiono menambahkan, tersangka ES merupakan residivis dan baru keluar penjara akibat kasus narkoba. Dia mengaku merencanakan pembunuhan dan perampokan terhadap Mujiono.
"Dia ingin menguasai harta benda korban karena terlilit utang," kata Nur.
ES berkenalan dengan Mujiono melalu jejaring sosial Facebook, Senin (22/2). Setelah sering berkomunikasi, mereka pun bertemu, Sabtu (5/3). Selanjutnya, keduanya sepakat menyewa kamar di Hotel History.
"Tersangka dan korban sempat melakukan hubungan sejenis di dalam kamar hotel," ujar Nur.
Seusai melakukan hubungan homoseksual itu, ES mengambil handuk basah dan menjerat leher Mujiono. Dia lalu mengambil harta benda korban dan meninggalkannya dalam kondisi kritis. Dalam perkembangannya, korban meninggal di rumah sakit.
Dalam kasus ini, ES dijerat dengan Pasal 340 jo Pasal 338 subsider Pasal 365 ayat (3) KUHPidana. Sementara BGP dan WS dijerat dengan Pasal 480 KUHPidana.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Fakta-fakta Baru Kasus Mutilasi di Sleman
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaAksi pembunuhan itu terungkap setelah adanya kejadian penemuan mayat di pinggir jalan wilayah Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaPria asal Kecamatan Samarang, Garut, MES alias Ujang (24) membunuh teman lelakinya yang berinisial MR (30). Pembunuhan itu berawal dari hubungan sesama jenis.
Baca SelengkapnyaNafsu birahi yang memuncak membuat SR (22) gelap mata. Dia tega membunuh lalu memerkosa teman kencannya TIL (21).
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban menghubungi kedua pelaku untuk meminta uang Rp3 juta dengan ancaman menyebarkan video syur itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaSatu anak tewas dibacok di punggung hingga menembus jantung
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke polisi setelah menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaPara tersangka berinisial IKS (44), KKD (23), DGS (49), KAP alias Badut (43), DGPM (29), IKYG (28), KDW (36), DGM (31), PPS(41) dan DGIG (25).
Baca Selengkapnya