Kenapa awal puasa sering beda?
Merdeka.com - Hari ini, rencananya Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal puasa Ramadan 1433 Hijriyah. Sidang akan berlangsung pukul 17.00 WIB di kantor Kementerian Agama.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini ditunggu oleh jutaan umat muslim Tanah Air yang ingin segera tahu kapan awal Ramadan berlangsung. Tapi di sisi lain, ada juga masyarakat yang sudah menentukan kapan Ramadan dimulai, lantaran mereka menganut metode hisab. Warga Muhammadiyah yang biasanya menganut menode ini.
Organisasi masyarakat terbesar, Nahdlatul Ulama (NU) menentukan awal bulan Qomariyah (Hijriyah) pada awalnya hanya menerapkan metode rukyatul hilal atau melihat bulan secara langsung. Namun dalam perkembangannya mereka juga mengkombinasikan dengan rukyat berkualitas dengan dukungan hisab yang akurat.
-
Kapan sidang isbat Idul Adha dilakukan? Sidang isbat dilakukan dengan merujuk pada hasil rukyatul hilal, di mana pelaksanaannya berada pada titik di seluruh Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Kapan bulan Ramadhan dimulai? Bulan Ramadhan telah tiba.
-
Kapan umat Islam memasuki bulan Ramadan? Umat Islam sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan.
-
Kapan waktu puasa Syaban 2024 dimulai? Mulai 11 Februari umat muslim telah memasuki bulan Syaban.
-
Kapan puasa Rajab 2024 dimulai? Berdasarkan kalender Hijriyah 1445 H yang dikeluarkan Kementrian Agama RI, puasa Rajab mulai dilakukan pada Sabtu, 13 Januari 2024 (1 Rajab 1445 H).
NU telah melakukan redefinisi hilal dan rukyat menurut bahasa, Alquran, As-Sunnah dan menurut sains sebagai landasan dan pijakan kebijakannya dalam penentuan awal Ramadan, dan jatuhnya hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Sehingga, kapan awal Ramadan berlangsung, bagi NU harus menunggu hasil dari rukyah yang baru akan dilakukan sore ini. Meskipun dalam kalender-kalender NU, mereka sebenarnya juga telah menentukan awal Ramadan berdasarkan hasil hisab. Sikap NU ini sejalan dengan pemerintah.
Sedangkan Muhammadiyah menerapkan penentuan awal bulan menggunakan metode hisab, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan proses rukyat. Hal ini beralasan bahwa berdasarkan perkembangan iptek dan pola kehidupan masyarakat maka pelaksanaan rukyat dilakukan dengan menggunakan hisab.
Dengan metode hisab dari Muhammadiyah ini maka dianggap sudah memasuki bulan baru manakala sudah dapat dilihat wujudul hilal atau nampaknya bulan baru setelah terbenamnya matahari.
Tak cuma Muhammadiyah dan NU saja yang sering tidak sama dalam menentukan awal puasa. Beberapa penganut Islam Kejawen, atau pengikut tarekat-tarekat juga sering berbeda dalam menentukan awal puasa.
Islam Kejawen Alif Rebo Wage atau Aboge misalnya. Mereka mempunyai cara tersendiri untuk menentukan kapan dimulainya puasa. Jika Muhammadiyah menggunakan hisab atau perhitungan dan Nahdlatul Ulama menggunakan rukyah, maka kaum Islam Kejawen Aboge menggunakan almanak Jawa untuk menentukan awal puasa.
Maka, sesuai dengan hitungan yang mereka percayai sejak ratusan tahun itu, pengikut Islam Kejawen Aboge akan memulai puasa pada Sabtu Manis atau Sabtu Legi penanggalan Jawa atau pada Sabtu (21/7) akhir pekan ini.
"Menghitungnya mulai dari kapan Lebarannya, terus ditarik 30 hari ke belakang. Itulah bulan puasa," kata Sumitro, Juru Bicara Trah Bonokeling Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Selasa (17/7).
Lain halnya dengan jamaah An-Nadzir, Makassar. Mereka menentukan awal Ramadhan dengan melihat tanda-tanda alam. Menurut Ulama Jamaah An-Nadzir Ustad Lukman, indikasi 1 Ramadan dilihat dari tanda-tanda alam, yakni hasil intaian bulan, pada bulan Sya'ban. Intaian bulan sangat penting untuk menentukan akhir pada bulan Sya'ban.
"Akhir bulan Sya'ban adalah awal dari Ramadan, dapat kita temukan dengan sempurna dengan melihat bulan," jelas Juru Bicara Jamaah An-Nadzir, Ustad Lukman, Rabu (18/7) kemarin.
Lukman menambahkan, indikator penghitungan terbit bulan, lebih bagusnya dilihat pada akhir bulan Rajab. Sebab, jika itu sempurna maka awal bulan Syahban juga tidak meleset, demikian juga pada penentuan awal Ramadhan.
Oleh karenanya, mereka menentukan awal Ramadhan tahun ini adalah Kamis (19/7) hari ini.
Puasa lebih awal juga dilakukan oleh jamaah Tarekat Naqsabandiyah, Padang, Sumatera Barat. Mereka sudah memulai puasa Ramadan 1433 Hijriah pada Rabu 18 Juli 2012 kemarin.
"Penentuan awal Ramadan setiap tahun dilakukan berdasarkan perhitungan metode hisab munjid dan kami akan berpuasa selama 30 hari," ujar Edizon, seorang jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Surau Baitul Makmur, Kota Padang, Selasa (17/7).
Penentuan awal puasa ini dua hari lebih cepat daripada Muhammadiyah yang menetapkan awal Ramadan jatuh pada Jumat 20 Juli 2012. Sementara pemerintah baru akan melakukan sidang isbat pada Kamis 19 Juli 2012 hari ini. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sidang Isbat adalah salah satu cara yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama untuk penentuan awal Ramadan, Idulfitri, Iduladha.
Baca SelengkapnyaPemerintah menetapkan awal Ramadan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSidang isbat akan digelar secara hybrid, daring, dan luring.
Baca Selengkapnya"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Baca SelengkapnyaMenag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan
Baca SelengkapnyaPersamaan hasil penghitungan penetapan Ramadan tahun ini sangat mungkin terjadi.
Baca SelengkapnyaDasar hukum sidang isbat tercantum dalam Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006.
Baca Selengkapnyakriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaSalat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat (8/3) mendatang.
Baca SelengkapnyaHari Raya Idul Adha di Indonesia tahun ini jatuh pada hari yang berbeda dengan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaMelalui sidang isbat, Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, 20 Juni 2023.
Baca Selengkapnya