Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenapa awal puasa sering beda?

Kenapa awal puasa sering beda? Ramadan. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Hari ini, rencananya Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal puasa Ramadan 1433 Hijriyah. Sidang akan berlangsung pukul 17.00 WIB di kantor Kementerian Agama.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini ditunggu oleh jutaan umat muslim Tanah Air yang ingin segera tahu kapan awal Ramadan berlangsung. Tapi di sisi lain, ada juga masyarakat yang sudah menentukan kapan Ramadan dimulai, lantaran mereka menganut metode hisab. Warga Muhammadiyah yang biasanya menganut menode ini.

Organisasi masyarakat terbesar, Nahdlatul Ulama (NU) menentukan awal bulan Qomariyah (Hijriyah) pada awalnya hanya menerapkan metode rukyatul hilal atau melihat bulan secara langsung. Namun dalam perkembangannya mereka juga mengkombinasikan dengan rukyat berkualitas dengan dukungan hisab yang akurat.

NU telah melakukan redefinisi hilal dan rukyat menurut bahasa, Alquran, As-Sunnah dan menurut sains sebagai landasan dan pijakan kebijakannya dalam penentuan awal Ramadan, dan jatuhnya hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Sehingga, kapan awal Ramadan berlangsung, bagi NU harus menunggu hasil dari rukyah yang baru akan dilakukan sore ini. Meskipun dalam kalender-kalender NU, mereka sebenarnya juga telah menentukan awal Ramadan berdasarkan hasil hisab. Sikap NU ini sejalan dengan pemerintah.

Sedangkan Muhammadiyah menerapkan penentuan awal bulan menggunakan metode hisab, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan proses rukyat. Hal ini beralasan bahwa berdasarkan perkembangan iptek dan pola kehidupan masyarakat maka pelaksanaan rukyat dilakukan dengan menggunakan hisab.

Dengan metode hisab dari Muhammadiyah ini maka dianggap sudah memasuki bulan baru manakala sudah dapat dilihat wujudul hilal atau nampaknya bulan baru setelah terbenamnya matahari.

Tak cuma Muhammadiyah dan NU saja yang sering tidak sama dalam menentukan awal puasa. Beberapa penganut Islam Kejawen, atau pengikut tarekat-tarekat juga sering berbeda dalam menentukan awal puasa.

Islam Kejawen Alif Rebo Wage atau Aboge misalnya. Mereka mempunyai cara tersendiri untuk menentukan kapan dimulainya puasa. Jika Muhammadiyah menggunakan hisab atau perhitungan dan Nahdlatul Ulama menggunakan rukyah, maka kaum Islam Kejawen Aboge menggunakan almanak Jawa untuk menentukan awal puasa.

Maka, sesuai dengan hitungan yang mereka percayai sejak ratusan tahun itu, pengikut Islam Kejawen Aboge akan memulai puasa pada Sabtu Manis atau Sabtu Legi penanggalan Jawa atau pada Sabtu (21/7) akhir pekan ini.

"Menghitungnya mulai dari kapan Lebarannya, terus ditarik 30 hari ke belakang. Itulah bulan puasa," kata Sumitro, Juru Bicara Trah Bonokeling Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Selasa (17/7).

Lain halnya dengan jamaah An-Nadzir, Makassar. Mereka menentukan awal Ramadhan dengan melihat tanda-tanda alam. Menurut Ulama Jamaah An-Nadzir Ustad Lukman, indikasi 1 Ramadan dilihat dari tanda-tanda alam, yakni hasil intaian bulan, pada bulan Sya'ban. Intaian bulan sangat penting untuk menentukan akhir pada bulan Sya'ban.

"Akhir bulan Sya'ban adalah awal dari Ramadan, dapat kita temukan dengan sempurna dengan melihat bulan," jelas Juru Bicara Jamaah An-Nadzir, Ustad Lukman, Rabu (18/7) kemarin.

Lukman menambahkan, indikator penghitungan terbit bulan, lebih bagusnya dilihat pada akhir bulan Rajab. Sebab, jika itu sempurna maka awal bulan Syahban juga tidak meleset, demikian juga pada penentuan awal Ramadhan.

Oleh karenanya, mereka menentukan awal Ramadhan tahun ini adalah Kamis (19/7) hari ini.

Puasa lebih awal juga dilakukan oleh jamaah Tarekat Naqsabandiyah, Padang, Sumatera Barat. Mereka sudah memulai puasa Ramadan 1433 Hijriah pada Rabu 18 Juli 2012 kemarin.

"Penentuan awal Ramadan setiap tahun dilakukan berdasarkan perhitungan metode hisab munjid dan kami akan berpuasa selama 30 hari," ujar Edizon, seorang jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Surau Baitul Makmur, Kota Padang, Selasa (17/7).

Penentuan awal puasa ini dua hari lebih cepat daripada Muhammadiyah yang menetapkan awal Ramadan jatuh pada Jumat 20 Juli 2012. Sementara pemerintah baru akan melakukan sidang isbat pada Kamis 19 Juli 2012 hari ini. (mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1445 H Digelar Hari Ini, Begini Tahapannya
Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1445 H Digelar Hari Ini, Begini Tahapannya

Sidang Isbat adalah salah satu cara yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama untuk penentuan awal Ramadan, Idulfitri, Iduladha.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret 2024
VIDEO: Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret 2024

Pemerintah menetapkan awal Ramadan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 2024 Pada 10 Maret
Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 2024 Pada 10 Maret

Sidang isbat akan digelar secara hybrid, daring, dan luring.

Baca Selengkapnya
Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan
Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag

Baca Selengkapnya
Menag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan
Menag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan

Menag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Umumkan 1 Ramadhan 2024 Pada 11 Maret dan Idulfitri 10 April 2024
Muhammadiyah Umumkan 1 Ramadhan 2024 Pada 11 Maret dan Idulfitri 10 April 2024

Persamaan hasil penghitungan penetapan Ramadan tahun ini sangat mungkin terjadi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Gelar Sidang Isbat Penepatan Idulfitri 2024 Malam Ini
Pemerintah Gelar Sidang Isbat Penepatan Idulfitri 2024 Malam Ini

Dasar hukum sidang isbat tercantum dalam Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BRIN Alasan Terjadinya Perbedaan Awal Puasa dan Persamaan Lebaran
Penjelasan BRIN Alasan Terjadinya Perbedaan Awal Puasa dan Persamaan Lebaran

kriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Mulai Puasa Sabtu 9 Maret
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Mulai Puasa Sabtu 9 Maret

Salat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat (8/3) mendatang.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Muhammadiyah soal Penyebab Idul Adha di Indonesia Tak Serentak dengan Arab Saudi
Penjelasan Muhammadiyah soal Penyebab Idul Adha di Indonesia Tak Serentak dengan Arab Saudi

Hari Raya Idul Adha di Indonesia tahun ini jatuh pada hari yang berbeda dengan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Sidang Isbat Idul Adha, Berikut Sejarah Singkat dan Tahap Pelaksanaannya
Sidang Isbat Idul Adha, Berikut Sejarah Singkat dan Tahap Pelaksanaannya

Melalui sidang isbat, Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, 20 Juni 2023.

Baca Selengkapnya