Kenapa bendera Indonesia Merah-Putih? Ini jawaban Soekarno
Merdeka.com - Sejak pukul 10.00 WIB, 17 Agustus 1945, bendera merah putih berkibar gagah. Dia menjadi identitas kebanggaan Indonesia. Berdiri tegak sejajar dengan bendera negara lain.
"Alhamdulillah, bendera Republik telah berkibar. Kalau pun diturunkan lagi, ini harus melalui mayat dari tujuh puluh dua juta bangsaku. Apa pun yang terjadi, kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka Tetap Merdeka!"
Demikian kata Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, sesaat setelah Proklamasi.
-
Apa yang dilakukan Soekarno saat proklamasi? Bung Karno menggambarkan upacara itu sangat sederhana. Bendera pertama yang dikibarkan adalah jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tiangnya dari batang bambu yang ditancapkan beberapa saat sebelumnya ke tanah. Tidak ada musik, tidak ada orkestra, hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama. “Alhamdulillah, Bendera Republik Sekarang Telah Berkibar.“ “Kalau pun ia diturunkan lagi, itu harus melalui mayat dari 72 juta bangsaku. Kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka tetap Merdeka!“ tegas Bung Karno.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Kapan bendera diibarkan? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Kenapa 7 Desember dirayakan sebagai Hari Bendera? Tujuan utama peringatan ini adalah untuk mengumpulkan dana yang memungkinkan rehabilitasi keluarga para martir dan korban perang, menjamin kesejahteraan personel yang bertugas dan tanggungan mereka, dan untuk berkontribusi pada kesejahteraan dan pemukiman kembali para veteran dan keluarga mereka.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Bagaimana Soekarno memproklamasikan kemerdekaan? Bendera itulah yang dikibarkan pertama setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.
Tapi tahukah anda, kenapa warna merah dan putih yang dipilih sebagai bendera Indonesia?
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, memberikan jawaban. Menurut Soekarno warna merah dan putih sangat kental dengan makna filosofis yang dikenal rakyat Nusantara sejak ribuan tahun lalu.
"Warna-warna itu tidak begitu saja diputuskan untuk Revolusi. Warna-warna itu berasal dari awal penciptaan manusia. Darah seorang wanita berwarna merah. Sperma seorang laki-laki putih. Matahari berwarna merah. Bulan berwarna putih," kata Soekarno seperti ditulis Cindy Adams dalam biografi Soekarno, Penyambung Lidah Rakyat.
Menurut Soekarno tanah di Nusantara berwarna merah, sementara getah tumbuhan berwarna putih. Orang Jawa sudah menyajikan bubur merah putih selama ratusan tahun.
"Merah adalah lambang keberanian, Putih adalah lambang kesucian. Bendera kami sudah ada sejak 6.000 tahun lalu," lanjut Soekarno.
Di awal kemerdekaan, Soekarno mengaku memerintahkan agar membuat 10 juta bendera merah putih dari kertas dan disebarkan ke seluruh pelosok Indonesia paling terpencil. Hal itu membuat rakyat bangga dan merasa ikut dalam perjuangan.
Merdeka! (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati pernah bertanya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal kalimat Indonesia Maju yang digunakan sebagai tagline di pemerintahannya saat ini.
Baca SelengkapnyaProklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.
Baca SelengkapnyaKata-kata Soekarno tentang kemerdekaan tak bisa dilepaskan dari perjuangan bangsa dalam meraih kebebasan atas penjajah.
Baca SelengkapnyaBendera pusaka ditarik tujuh ekor kuda putih dan dikawal delapan ekor kuda lainnya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaKenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.
Baca Selengkapnya