Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenapa keluarga besar selalu bertanya 'kapan kamu menikah?'

Kenapa keluarga besar selalu bertanya 'kapan kamu menikah?' ilustrasi menikah. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/MorganStudio

Merdeka.com - Pertanyaan kapan nikah kerap menjadi momok bagi anak muda ketika menghadiri acara besar keluarga, tak terkecuali saat Idul Fitri. Tentunya mereka memiliki alasan kenapa masih memilih sendiri, misalnya ingin menikmati masa mudanya. Bahkan, saking jengkelnya ada juga yang enggan menghadiri acara-acara keluarga.

Wakil Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta yang juga seorang Sosiolog, Musni Umar mengatakan, ada perubahan peran sosial antara orangtua dan anak, dalam hal menentukan siapa yang akan menjadi pasangan bagi anak mereka. Hal itu biasanya baru akan dikhawatirkan para orangtua atau bahkan kerabat lainnya, jika si anak tersebut memang sudah memasuki usia cukup untuk membina rumah tangga.

"Di dalam budaya masyarakat kita, menikah itu kan tidak hanya urusan dua orang yang bersangkutan, tapi juga urusan orangtua. Biasanya kan dulu orangtua yang tanggung jawab mencarikan jodoh untuk anaknya, dijodohin. Tapi sekarang kan anaknya enggak mau dijodohin, makanya orangtua hanya bisa peduli menanyakannya," ujar Musni saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/7).

"Namun dalam perkembangannya, tanggung jawab dan kepedulian orangtua itu hari ini belum sepenuhnya hilang. Terutama di sebagian masyarakat kita, di mana orang masih banyak yang berharap dan beranggapan bahwa orangtua lah yang berwenang mencarikan jodoh bagi anaknya," katanya menambahkan.

Musni menjelaskan salah satu contoh kondisi lingkungan, yang membuat para pria atau wanita lajang yang sudah cukup umur untuk menikah namun belum juga berniat melakukannya. Sebab, peran dan cara orangtua saat masih zamannya menjodohkan mereka, yaitu memilih bibit-bebet-bobot calon pasangan anak mereka, kini harus dilakukan sendiri oleh anak-anak mereka dalam memilih pasangan hidupnya.

Apalagi, banyaknya media sosial yang menyediakan layanan kencan dan saling berkenalan, membuat sebagian orangtua khawatir karena anak mereka kerap percaya saja dengan orang yang ditemuinya di media sosial tersebut, tanpa melakukan pengenalan lebih jauh.

"Tapi biasanya kan pada masyarakat kota, anak muda itu sudah enggak mau dicarikan jodoh. Padahal, jika seseorang sudah bekerja, otomatis lingkungannya kan terbatas, tidak luas, fenomena inilah yang kerap membuat banyak pria ataupun wanita sulit menemukan pasangan yang pas. Maka, sebagai bentuk kepedulian orang tua atau bahkan pihak keluarga lainnya, biasanya mereka menanyakan hal itu," ujar Musni.

"Daripada mereka cari di media sosial, atau di lingkungan yang kurang baik, kan 'banyak udang di balik batu', yang hanya ingin mengambil keuntungan dari anak mereka tersebut. Jadi keluarga biasanya hanya bisa peduli dengan cara menanyakan masalah 'kapan nikah' tersebut," pungkasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sistem Perjodohan Pariban Masyarakat Batak, Menikah demi Menjaga Garis Keturunan
Mengenal Sistem Perjodohan Pariban Masyarakat Batak, Menikah demi Menjaga Garis Keturunan

Bagi masyarakat Batak pernikahan pariban ini ideal dan baik. Bahkan, pariban sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Batak Toba.

Baca Selengkapnya
Menilik Adat Perkawinan Lampung, Mulai dari Perundingan Sampai Pelepasan Anak Gadis
Menilik Adat Perkawinan Lampung, Mulai dari Perundingan Sampai Pelepasan Anak Gadis

Momen pernikahan bagi masyarakat Lampung adalah hal yang sakral dan salah satu unsur kehidupan yang begitu penting.

Baca Selengkapnya
Mitos Anak Terakhir Menikah dengan Anak Terakhir Menurut Adat Jawa, Disebut Bawa Kemalangan
Mitos Anak Terakhir Menikah dengan Anak Terakhir Menurut Adat Jawa, Disebut Bawa Kemalangan

Mitos pernikahan anak terakhir dengan anak terakhir menurut adat Jawa disebut akan bawa malapetaka.

Baca Selengkapnya
Sebelum Memutuskan untuk Menikah, Pastikan 4 Hal Ini Sudah Kamu Persiapkan
Sebelum Memutuskan untuk Menikah, Pastikan 4 Hal Ini Sudah Kamu Persiapkan

Berbagai hal ini akan membantu kehidupan pernikahanmu dan pasangan agar lebih tentram dan meminimalisir adanya konflik.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babako, Cerminan Sifat Gotong Royong dalam Upacara Pernikahan Suku Minangkabau
Mengenal Babako, Cerminan Sifat Gotong Royong dalam Upacara Pernikahan Suku Minangkabau

Dalam perkawinan adat Minangkabau, sebelum pernikahan berlangsung akan diadakan sebuah upacara adat yang diselenggarakan oleh kerabat dari pihak ayah.

Baca Selengkapnya
Cara Menghindari Konflik dengan Mertua Soal Keuangan
Cara Menghindari Konflik dengan Mertua Soal Keuangan

Tradisi Asia yang masih kuat diyakini menjadi pemicu konflik antara menantu dan mertua, khususnya soal keuangan.

Baca Selengkapnya
Fakta Anak Pertama Menikah dengan Anak Keempat, Perlu Diketahui
Fakta Anak Pertama Menikah dengan Anak Keempat, Perlu Diketahui

Pernikahan antara anak pertama dengan anak keempat bisa menjadi peristiwa yang menarik dan berdampak pada hubungan keluarga.

Baca Selengkapnya