Kenapa orang berperilaku beringas, karena hal sepele main gorok
Merdeka.com - Dewasa ini, perilaku masyarakat cukup memperihatinkan. Hanya karena persoalan sepele, mereka bertindak beringas.
Senjata tajam dan tindak kekerasan dilakukan untuk meluapkan emosi. Seolah tak takut ulah tersebut bakal menyeret mereka ke proses hukum.
Kasus terbaru, seorang mahasiswa di Medan begitu kejinya menggorok leher sang dosen karena persoalan skripsi. Keberingasan itu dia lakukan di lingkungan kampus UMSU, tepatnya ketika dosen tersebut hendak ke toilet untuk mengambil wudhu.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
Kemudian, seorang cucu di Pekanbaru tega menggorok neneknya karena kesal dinasihati. Sebelumnya, seorang wanita simpanan dibunuh karena si pria kesal ditagih janji menikah.
Apa yang membuat orang-orang ini begitu nekat melakukan tindakan beringas hingga membuat nyawa orang melayang?
Psikolog Ramayanti menilai, ada beberapa faktor yang membuat seseorang berprilaku begitu keji hanya karena urusan kecil. Pertama, kata dia, bisa jadi faktor ekonomi.
"Kebutuhan akan uang. Hal ini sering menjadi alasan org melakukan kejahatan," katanya saat berbincang dengan merdeka.com lewat pesan Whatsapp, Rabu (4/5).
Hal kedua, katanya, moral dari si pelaku itu sendiri. Ada sebagian orang yang 'merasa' apa yang dilakukannya tidak salah.
"Mana yang baik dan buruk belum begitu kental," tambahnya.
Latar belakang lainnya seorang berani bertindak kriminal, karena lingkungan sekitarnya. Di lingkungan tersebut bisa jadi berbuat kejahatan hal yang membanggakan.
"Atau yang keempat bisa jadi karena degradasi mental. Untuk hal ini bentuk nya bisa stress, depresi sampai kelainan mental. Hal ini semua bisa menjadi salah satu penyebab seseorang berbuat jahat terhadap sesamanya. Tentunya dengan alasan yang melatarbelakangi, salah satunya ingin melepaskan perasaan tertekan dalam diri," bebernya.
Jika melihat pada perbuatan nekat si mahasiswa, dia menduga hal yang melatarbelakangi adalah stress karena ingin menyelesaikan skripsinya dengan cepat.
"Kemudian muncul rasa takut, bagaimana kalau saya tidak bisa lulus segera. Bagaimana nasib saya kedepan. Dan muncul kemarahan saat dosen tidak menyetujui topik skripsi tersebut," ungkapnya.
"Dan, pada dasarnya semua tindakan kejahatan didasari alasan personal karena tindakan jahat itu ada egoisme yang didorong rasa negatif seperti marah, cemburu, takut, tidak puas, merasa tertindas, dan sebagainya," sambung dia.
Ditambahkannya pula, pelaku kejahatan tak bisa dilihat dari perilaku nya sehari-hari. Maksudnya, banyak pelaku kejahatan yang sehari hari justru terlihat sebagai pribadi baik, santun, dan tenang.
"Kecenderungan pribadi pendiam lebih tak disangka emosinya. Mengapa? Karena yang bersangkutan tidak menyalurkan energinya keluar. Lebih banyak dipendam ke dalam diri. Sehingga ketika menyalurkan energi keluar,maka secara tidak langsung kita menyalurkan semua 'tekanan-tekanan', 'rasa' yang kita terima," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi masyarakat Betawi, golok bukan sekadar senjata tajam, tapi juga punya makna mendalam.
Baca SelengkapnyaSeorang lelaki mengenakan kaos putih memaki dengan kata-kata kasar bernada ancaman
Baca SelengkapnyaSeakan kembali ke masa kecil, permainan tradisional dari Sumatera Barat ini selalu hadir ketika Bulan Ramadan tiba.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang menjadi pelaku pembulian biasanya memiliki alasan baik dari dalam dirinya, keluarga atau bahkan lingkungan pertemanan.
Baca SelengkapnyaKontrol implus adalah jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sering melakukan tindakan di luar norma.
Baca SelengkapnyaMunculnya kemarahan secara mendadak dan sering pada diri kita bisa menjadi salah satu tanda adanya masalah.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatra Utara menerapkan Criminal Profiling kepada tiga pelaku begal yang sedang menjalani proses penahanan di Mapolrestabes Medan.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca Selengkapnya