Kenapa Pejabat Suka Pamer Gaya Hidup Mewah di Sosial Media?
Merdeka.com - Harta kekayaan para pejabat tengah menjadi sorotan publik. Hal ini mencuat setelah kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap Cristalino David Ozora, putra pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor.
Terlepas dari kasus tersebut, gaya hidup dan kekayaan yang dimiliki keluarga Mario Dandy juga menjadi sorotan. Mario Dandy sendiri merupakan anak dari Rafael Alun Trisambodo, pejabat pajak yang bertugas di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah (Kanwil) Jakarta Selatan II.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Rafael Alun mencapai Rp56,1 miliar. Jumlah tersebut hampir menyamai kekayaan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yaitu sebesar Rp58,04 miliar.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa anggota DPD yang memiliki harta Rp15,7 miliar? Mengutip Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Komeng mengaku memiliki harta senilai Rp15,7 miliar lebih.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
Tak berhenti di sana, Mario Dandy kerap membagikan aktivitasnya sambil mengendarai mobil Jeep Rubicon dengan nilai jual Rp318 juta dan motor Harley Davidson CVO Best 3 seharga Rp1,2 miliar.
Kasus ini akhirnya membuat Rafael Alun dipecat. Pencopotannya pun langsung diperintahkan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan.
Belum selesai dengan kasus Rafael Alun, publik kembali dihebohkan dengan viralnya pemberitaan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo yang bergabung dengan klub motor gede (moge) Ditjen Pajak bernama BlastingRijder Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Sri Mulyani menilai, pamer gaya hidup mewah akan menimbulkan persepsi negatif dan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP. Akhirnya, Sri Mulyani meminta Suryo Utomo untuk menjelaskan kepada publik terkait jumlah harta yang dimiliki dan mengungkapkan sumber kekayaan yang diperoleh.
Selain itu, dia pun meminta klub motor gede BlastingRijder yang beranggotakan pegawai DJP untuk dibubarkan.
Tak berhenti di sana, publik kembali menguak pejabat dengan gaya hidup mewah lainnya. Kali ini, istri dari Kepala BPN Jakarta Timur Sudarman Harjasaputra, Vidya Piscarista, menjadi sorotan.
Vidya kerap membagikan momen-momen liburannya keliling dunia di media sosial. Vidya juga kerap berfoto saat berbelanja merek busana terkenal asal Italia.
Akhirnya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan pemanggilan terhadap Sudarman. Dalam pemanggilan tersebut, Sudarman hanya diminta klarifikasi terkait harta yang diperoleh.
Namun, Kementerian ATR/BPN memastikan ada pemanggilan selanjutnya guna mendalami kasus ini lebih lanjut.
Terkait fenomena ini, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin turut buka suara. Menurutnya, para pejabat harus memiliki gaya hidup yang sederhana.
"Mengenai masalah hidup sederhana saya kira itu harus menjadi gaya hidup ya daripada pejabat dari atas sampai ke bawah," tutur Ma’ruf di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (24/2).
"Jangan sampai ada ketidakpercayaan masyarakat terutama mereka yang membayar pajak, kemudian mereka wah, mereka menjadi ada ketidakpercayaan, pajak saya digunakan untuk orang per orang. Saya kira itu penting," tambahnya dia.
Di lain sisi, Sosiolog Universitas Gadjah Mada Sunyoto Usman memberikan penjelasan terkait fenomena ini. Ia menilai, pamer harta ini dilakukan untuk mendapat pengakuan sebagai kalangan atas.
"Mungkin ingin menunjukan keberhasilan, identikasikan dirinya bagian lapisan atas, menciptakan jarak sosial dengan masyarakat kebanyakan," kata Sunyoto kepada merdeka.com, Senin (13/3).
Hal ini, menurutnya, membuat kepercayaan publik menurun dan memotivasi mereka untuk memamerkan harta kekayaan juga.
"Dampaknya bisa lemahnya trust (kepercayaan) pada pejabat publik. Di sisi lain, malah bisa justru ditiru masyarakat sebagai masyarakat, tambah motivasi tinggi pamer keberhasilan," tambah Sunyoto.
Hal senada juga disampaikan Sosiolog Universitas Nasional (UNAS) Sigit Rochadi. Ia menambahkan, fenomena ini membuat jarak sosial antargolongan semakin melebar.
"Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah menurun selain itu jarak sosial antargolongan melebar dan potensial terjadinya protes atau kerusuhan," kata Sigit.
Namun, Sigit memandang bahwa aksi pamer kekayaan ini biasa dilakukan oleh orang kaya baru atau yang umum disebut OKB.
"Itu hedonisme yang dilakukan oleh OKB, orang kaya baru. Lazimnya gaya hidup hedonis, mereka bukan pekerja keras tapi penikmat fasilitas entah itu dari negara, orang tua atau kakeknya," ujar Sigit.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai pajark Rafael Alun Trisambodo membongkar bagaimana kehidupan seorang PNS. Tak disangka, PNS yang digaji dengan uang rakyat hidup penuh kemewahan.
Baca SelengkapnyaKembali heboh dengan kasus korupsi, ini sosok Rafael Alun Trisambodo.
Baca SelengkapnyaKPK menjebloskan sejumlah pejabat buntut aksi pamer atau flexing harta di media sosial.
Baca SelengkapnyaTegasnya Kapolri larang anak buahnya pamer kekayaan
Baca SelengkapnyaSederet pejabat di Indonesia menjadi sorotan buntut kelakuan anaknya.
Baca SelengkapnyaDeretan pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan yang dipecat akibat pamer harta dan berakhir dipidana.
Baca SelengkapnyaTingkah laku Mario Dandy kembali menyita perhatian. Tersangka kasus penganiayaan David Ozora itu disorot netizen setelah videonya menjelang persidangan viral.
Baca SelengkapnyaEko nantinya bakal disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya sebagaimana lokasi dan delik terjadi korupsinya.
Baca SelengkapnyaMari kita kenali lebih dalam sosok Rica Andriani, yang merupakan istri dari Kompol Fahrul Sudiana.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, jaksa beranggapan terdapat beberapa hal yang memberatkan terhadap anak petinggi Ditjen Pajak Kemenkeu itu.
Baca Selengkapnya