Kenapa Seseorang Sudah Disuntik Vaksin Masih Terinfeksi Covid-19?
Merdeka.com - Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP PDPI) Erlina Burhan menjawab pertanyaan masyarakat mengenai orang yang terinfeksi Covid-19 setelah disuntik vaksin. Dia mengatakan, hal itu terjadi karena sebenarnya orang yang terinfeksi Covid-19 itu sudah terjangkit virus Corona sebelum disuntikkan vaksin.
Erlina kemudian menjelaskan bahwa masa inkubasi virus Corona berlangsung selama 2-14 hari. Rata-ratanya 5 hari.
"Terdapat kemungkinan orang itu telah terpapar Covid-19 dan saat dia diberikan vaksinasi, dia dalam masa inkubasi virus," kata Erlina saat konferensi pers Update Perkembangan Vaksinasi yang disiarkan di YouTube Kementerian Kesehatan, Sabtu (23/1).
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa vaksin membutuhkan waktu untuk memunculkan kekebalan tubuh setelah disuntikkan. Sehingga, bisa saja orang tersebut terinfeksi Covid-19 saat imunitas belum sepenuhnya terbentuk ataupun kekebalan tersebut kalah dengan virusnya.
"Setelah disuntik vaksin maka sudah ada kekebalan, tapi dengan kekebalan yang sedemikian rupa kalau sudah terpapar cukup lama dan frekuensinya cukup sering, maka jumlah virusnya ini banyak dan kekebalan yang sudah terbentuk itu tidak terlalu mampu menangkal Covid-19," paparnya.
Dokter ahli paru RSUP Persahabatan itu pun mencontohkan penjabaran timeline vaksin Pfizer. Pada penyuntikan dosis vaksin pertama, di hari ke-12, imunitas baru akan mulai terbentuk, kemudian di hari ke-12 setelah penyuntikan dosis vaksin kedua, imunitas sudah tercapai secara penuh. Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa meskipun imunitas sudah tercapai, orang yang sudah divaksin tetap memiliki risiko terinfeksi Covid-19.
"Risiko terjangkit Covid-19 meski sudah divaksin tetap ada, namun akan jauh lebih rendah. Gejala klinisnya juga ringan," kata Erlina.
"Walaupun sakit, ya ringan-ringan saja karena sudah ada unsur perlawanan dalam tubuh," lanjut dia.
Oleh sebab itu, Erlina menyarankan agar orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk terus menerapkan protokol kesehatan, serta menjaga imunitas tubuh seperti makan makanan bergizi, berolahraga teratur, dan tidur yang cukup.
"Selalu terapkan 3M dan jauhi kerumunan. Yang paling penting tetap menjaga imunitas," kata dia.
Sempat Disuntik Vaksin, Bupati Sleman Positif Covid-19
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengumumkan dirinya positif Covid-19 melalui akun Instagramnya, Kamis (21/1). Usai mengumumkan diri positif, Sri Purnomo pun menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.
Menanggapi kabar dugaan penularan Covid-19 karena usai menerima vaksin, Sri Purnomo pun angkat bicara. Sri Purnomo menilai, tak ada kaitannya antara virus yang menularinya dengan vaksinasi yang diterimanya.
Sri Purnomo juga menolak apabila kondisi dirinya yang positif Covid-19 ini dikaitkan dengan vaksinasi. Sri Purnomo meyakini, dirinya tertular Covid-19 bukan dari vaksin.
"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima. Karena vaksin dibuat dari virus yang telah mati. Tidak ada laporan di dunia yang menyatakan virus mati di vaksin itu kembali hidup," ujar Sri Purnomo dalam keterangannya.
Sri menuturkan, jika dirinya baru sekali menerima vaksin Sinovac. Kondisi ini dinilainya belum membentuk kekebalan antibodi secara penuh sehingga masih berpeluang untuk tertular Covid-19. Sri Purnomo menuturkan, apa yang dialaminya ini bukanlah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Terkait kondisinya saat ini, Sri Purnomo menyatakan, dalam kondisi yang baik. Sri Purnomo menyampaikan jika dirinya menjalani isolasi mandiri di rumah dinas Bupati.
"Alhamdulilah, hari ini saya tetap sehat dan menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. Saya tetap melaksanakan aktifitas pemerintahan yang kerjakan dari rumah secara online," urai Sri Purnomo.
Sri Purnomo mengingatkan kepada masyarakat untuk terus berjuang dengan berdisiplin mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, Sri Purnomo juga meminta masyarakat untuk tetap mematuhi 3M.
Sebagaimana diketahui pada Senin (14/1), Sri Purnomo menerima vaksin Sinovac. Sri Purnomo bersama dr. Tirta menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin Sinovac. Keduanya menjalani vaksinasi di Puskesmas Ngemplak II.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaSeseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaDemam Berdarah Dengue (DBD) memiliki empat serotipe sehingga seseorang mungkin bisa terinfeksi lagi setelah baru sembuh.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya