Kenapa teroris di Indonesia mengincar polisi?
Merdeka.com - Serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu menewaskan tiga orang polisi dan melukai petugas lain. Para polisi itu sebenarnya sedang menjaga aksi pawai obor yang dilakukan warga untuk menyambut Bulan Suci Ramadan.
Bukan kali pertama para teroris ini menargetkan polisi dalam aksi bom bunuh diri. Tahun lalu, seorang bomber meledakkan diri di Mapolresta Solo. Sebelumnya aksi penembakan pada anggota polisi juga beberapa kali terjadi. Bahkan para terduga teroris pernah berencana meracuni kantin di markas polisi.
Kenapa polisi yang jadi target teroris di Indonesia?
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa terorisme jadi ancaman besar untuk Indonesia Emas 2045? Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera. Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
Sejumlah pengamat terorisme menyebut target para teroris saat ini telah berubah, yakni dari tempat yang berbau negara barat kepada polisi. Pergeseran target itu dikarenakan polisi dianggap menjadi penghalang utama mereka.
Sekitar tahun 2002-2009 semua sasaran untuk tindakan kekerasan terorisme mengarah kepada semua kepentingan negara barat, seperti bom Bali, Hotel Marriot, Kedutaan Australia dan beberapa aksi teror lain.
Sejak tahun 2009, para teroris menyasar polisi yang dianggap menghalangi mereka. Analisa itu dibenarkan oleh mantan Kapolri Jenderal Sutarman beberapa waktu lalu.
"Kalau pada tahun-tahun lalu target-target teroris ini adalah simbol-simbol barat, sekarang target-target mereka adalah anggota Polri," kata Sutarman.
Berubahnya haluan itu tak lain karena aksi antisipasi yang dilakukan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 meredam pergerakan aksi teror kelompok tersebut. Menurut Sutarman, tercatat semenjak 2009 hingga 2014, ada 20 rencana aksi teror yang dapat dicegah Polri.
Beberapa aksi teror yang berhasil digagalkan Polri di antaranya rencana aksi bom mobil terhadap iringan rombongan RI I yang akan dilakukan jaringan Noordin M Top di Jati Asih pada 2009. Selain itu, rencana aksi penyerangan terhadap kantor polisi di wilayah Jakarta Selatan oleh kelompok Abu Umar pada 2011.
Selain itu, rencana aksi bom pipa gas Pertamina yang dilakukan Pepi Fernando pada tahun 2011. serta rencana pengeboman Kedubes Myanmar di Jakarta oleh kelompok Sefariano Mambo pada 2013 dan banyak lagi rencana serangan yang digagalkan.
Kemarin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebenarnya sudah mewarning anak buahnya agar berhati-hati. Sebagai mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Tito tahu teroris kini menyasar anak buahnya.
"Karena kepolisian itu dianggap sebagai kafir harbi. Kafir harbi itu kafir yang memerangi mereka. Jadi siapa yang memerangi mereka itu menjadi prioritas," jelas Tito beberapa waktu lalu.
Wapres Jusuf Kalla pun menyayangkan masih ada doktrin aliran sesat yang menyebut menghabisi aparat negara akan diganjar bidadari di surga. Dia meminta masyarakat waspada.
"Karena bagaimana pun teror ini terjadi karena ajaran sesat yang menganggap membunuh aparat negara adalah amal. Padahal bisa jadi dia akan mendapat balasan di neraka nanti," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaAgus menilai pemerintah melalui kebijakan strategis perlu menyelesaikan RUU Perampasan Aset.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar rilis akhir tahun 2024 terkait capaian kerja kepolisian Indonesia
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaUpaya Kapolri meningkatkan keamanan di perbatasan juga harus berbanding lurus dengan anggaran ke sana.
Baca SelengkapnyaDE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaTito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca Selengkapnya