Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenapa TKP penganiayaan bocah panti asuhan belum steril?

Kenapa TKP penganiayaan bocah panti asuhan belum steril? ilustrasi kekerasan anak. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Sepuluh bocah penghuni panti asuhan Yayasan Kasih Sayang Bunda menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya dengan didampingi beberapa perwakilan dari LBH Mawar Saron. Selain mendampingi para korban, LBH juga akan mempertanyakan terkait belum sterilnya lokasi pertama tempat terjadinya dugaan tindak kekerasan terhadap 30-an anak panti tersebut.

"Kita juga akan tanya proses penyelidikan karena perkembangan terakhir ternyata di TKP yang lama belum steril, belum ada police line. Akan ditanyakan ke polisi," ujar Kepala Divisi Non Litigasi LBH Mawar Saron, Jecky Tengens kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/2).

Jecky menuturkan, pihaknya khawatir sejumlah barang bukti yang ada di lokasi pertama akan dibersihkan oleh pemilik Panti. Hal itu dinilainya akan berpengaruh terhadap proses penyelidikan.

"Kan di dalamnya itu ada barang-barang bukti," tuturnya.

Pasalnya, saat pihak LBH Mawar Saron mengecek lokasi pertama panti, mereka menemukan beberapa kejanggalan. "Kemarin kita cek ke lokasi pertama, ternyata beras-beras yang sudah kutuan yang disimpan di gudang sudah diangkut. Kemudian, kasur-kasur baru yang tadinya disimpan di gudang, semuanya sudah dikeluarkan dan disusun rapi," paparnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan setelah pihaknya mengecek lokasi panti yang pada awalnya terletak di Jalan Kelapa Gading Barat Blok AG 15, No. 1 RT 12 RW 2, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang pada Jumat (21/2), rupanya seluruh penghuni telah berpindah tempat.

"Ternyata sudah dua minggu pindah ke alamat yang baru di Sektor 6, Blok GC 10, No. 1 Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang," jelas Rikwanto .

Kasus tersebut terungkap berawal dari salah satu anak panti H (20) berhasil kabur karena tidak kuat dengan perlakuan yang kerap dia terima dari C dan Y yang biasa dipanggil Ayah dan Bunda oleh anak-anak asuhnya. Ironisnya, H kabur dan melaporkannya ke donatur yang biasa membantu di panti asuhan tersebut.

Mengetahui hal itu, LBH Mawar Saron melaporkan kasus dugaan tindak pidana penelantaran atau diskriminasi terhadap anak di Bareskrim Mabes Polri pada 10 Februari 2014.

"Kemudian dari Bareskrim dilimpahkan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 19 Februari 2014," jelas Rikwanto .

Adapun terlapor yang dilaporkan yakni Chemy Watulinggas alias Samuel selaku pemilik panti asuhan yang diduga telah melakukan tindak penganiayaan dan kekerasan terhadap 30 anak penghuni panti.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Kasus Pencabulan 12 Anak Dilakukan Pemilik dan Pengasuh Panti Asuhan di Tangerang, Status Yayasan 'Bodong'
Fakta Baru Kasus Pencabulan 12 Anak Dilakukan Pemilik dan Pengasuh Panti Asuhan di Tangerang, Status Yayasan 'Bodong'

Kemensos mengajak peran aktif masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pemantauan aktifitas di panti asuhan atau LKSA, agar kasus tersebut tidak terulang.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Hasil Tes Kejiwaan Meita Irianty Pemilik Daycare Aniaya  Balita di Depok
Terungkap, Ini Hasil Tes Kejiwaan Meita Irianty Pemilik Daycare Aniaya Balita di Depok

Hal itu diketahui dari hasil psikologi Tata oleh tim ahli.

Baca Selengkapnya
Ayah Bocah TK Korban Pencabulan di Jember Pertanyakan Nasib Kasus Anaknya, Ini kata Polisi
Ayah Bocah TK Korban Pencabulan di Jember Pertanyakan Nasib Kasus Anaknya, Ini kata Polisi

Korban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Tata Daycare Depok Usai Lima Hari Dibantarkan ke RS Polri
Begini Kondisi Tata Daycare Depok Usai Lima Hari Dibantarkan ke RS Polri

Tata dibantarkan lima hari ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati selama lima hari karena kondisi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Polisi Dalami CCTV Balita Diduga Dianiaya di Daycare Harjamukti Depok
Polisi Dalami CCTV Balita Diduga Dianiaya di Daycare Harjamukti Depok

Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus ini, mulai satpam hingga orang tua korban.

Baca Selengkapnya
2 Balita jadi Korban Kekerasan di Daycare Wensen School Milik Meita Irianty, Ini Reaksi Wali Kota Depok
2 Balita jadi Korban Kekerasan di Daycare Wensen School Milik Meita Irianty, Ini Reaksi Wali Kota Depok

Kasusnya kini sedang ditangani Polres Metro Depok. Tata sebagai pelaku penganiayaan yang juga pemilik daycare sudah diamankan.

Baca Selengkapnya
Proses Hukum Kasus Bullying SMA Binus Serpong yang Seret Anak Vincent Mandek? Ini Penjelasan Jaksa
Proses Hukum Kasus Bullying SMA Binus Serpong yang Seret Anak Vincent Mandek? Ini Penjelasan Jaksa

Berkas perkara sudah dilimpahkan dari penyidik Polres Tangsel ke Kejaksaan Negeri Tangsel. Tetapi tak kunjung masuk sidang.

Baca Selengkapnya
Polisi Akui Telat Proses Kasus Pencabulan 12 Anak Panti Asuhan di Tangerang, Baru Ditangani Tiga Bulan Setelah Masuk Laporan
Polisi Akui Telat Proses Kasus Pencabulan 12 Anak Panti Asuhan di Tangerang, Baru Ditangani Tiga Bulan Setelah Masuk Laporan

Kasus ini dilaporkan pada Juli lalu, namun baru diproses bulan Oktober ini.

Baca Selengkapnya
Kondisi Tidak Sehat, Meita Irianty Penganiaya Balita di Daycare Depok Dibantarkan ke RS Kramatjati
Kondisi Tidak Sehat, Meita Irianty Penganiaya Balita di Daycare Depok Dibantarkan ke RS Kramatjati

Sementara itu penyidik tetap melanjutkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Baca Selengkapnya