Kendala pembebasan tanah, proyek PLTU Batang akan dipindah
Merdeka.com - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan, persoalan sulitnya pembebasan tanah membuat proyek pembangunan proyek PLTU Batang diputuskan untuk dipindah. Selain itu, untuk proses pembangunan harus dilakukan sesuai dengan peraturan berupa undang-undang yang ada.
Pernyataan itu disampaikan Chairul Tanjung saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait beberapa pembangunan infrastruktur dan sarana lainnya di Jawa Tengah di Ruang Pertemuan Gedung A Lantai 2, Pemprov Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu(6/8).
"Pertama PLTU Batang kita ingin lakukan pembangunan dengan Undang-undang Nomor 2. Tidak mungkin pembangunan dilakukan di luar undang-undang. Proses pembangunan akan memakan waktu lama. Pemrosesan butuh tahapan setahun maka Direksi PLN sampaikan alternatif di tempat baru untuk kapasitas sama. Diputuskan pembangunan tetap di Jateng dipindah dari Batang ke tempat baru. Tidak menutup kemungkinan jika pembebasan lahan bisa dipercepat Batang bisa dibangun," tegasnya.
-
Kenapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Kenapa Balai Bahasa Jateng menghibahkan gedung ke Pemprov Jateng? “Kami sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam pelaksanaan program-program yang ada di Jateng, terutama berkontribusi program yang dicanangkan oleh Pemprov Jateng. Salah satunya, mungkin dari bangunan ini bisa digunakan untuk bagian dari OPD Provinsi Jateng,“
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Kapan PLTU Batang dibangun? 'Karena teknologi untuk bikin 1 unit 1.000 itu harus dilakukan reviewing kemudian berdasarkan pengalaman di lapangan baru timbul 1 unit 1.000. Dan itu disebut Ultra Super Critical. Selama ini yang paling tinggi yang pernah dibangun adalah Super Critical ini,'
-
Dimana sumber air bersih yang tersedia di Jateng? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,“
-
Apa yang dihibahkan Balai Bahasa Jateng ke Pemprov Jateng? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
Chairul juga menjelaskan selain akan membangun PLTU di tempat lain selain Batang, tidak menutup kemungkinan dibangun PLTU di dua tempat yaitu di Batang dan di tempat yang lain sebagai alternatif pilihan.
"Jateng akan punya 2x1000 MW. Kalau Batang bisa dibangun. Kalau batang tidak bisa dibangun akan dibangun di tempat yang baru. Kalau bisa keduanya dibangun keduanya,"jelasnya.
Chairul secara tegas menyatakan tidak akan memberitahukan di mana tempat alternatif yang akan dibangun selain di Batang. Pasalnya, akan menjadi sasaran empuk para makelar dan para spekulan tanah untuk mencari keuntungan dalam hal jual beli lahan.
Sehingga keputusan tempat sepenuhnya di mana tempat PLTU akan dibangun ke pihak PT. PLN Persero.
"Kalau saya kasih tahu besok makelar tanah sudah ada. Itu ada dirut PLN," ungkapnya.
Soal investor dari Jepang yang sudah menginvestasikan dana sebesar Rp 40 triliun, Chairul menegaskan sudah ada pembicaraan terkait akan dibangunnya PLTU di Jateng selain di Batang tersebut.
"Sudah ada pembicaraan soal investor Jepang. Yang penting tanah beres, bukan berarti batang kita tutup. Masyarakat mau tidak, kalau mau segera kalau tidak pindahkan," tukasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menambahkan, keputusan pembangunan PLTU pengganti di Batang oleh pusat dinilai akan menguntungkan Jawa Tengah. Pasalnya, jika nantinya kedua dibangun, wilayahnya akan mendapatkan dobel energi secara bersamaan.
Meski begitu, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) sebagai investor utama PLTU Batang masih diberikan waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya hingga batas finansial closing hingga Oktober 2014 mendatang habis.
"Kita kasih PR mereka untuk menyelesaikan, kalau dia bisa teruskan. Kalau nggak sanggup ya sudah. Mereka sudah lempar handuk dan investornya akan kita serahkan juga ke PLN, " tandasnya.
Ganjar menambahkan, bahwa isu alotnya pembebasan lahan di Batang saat ini adalah terkait harga tanah, bukan isu lingkungan.
"Ingat isu yang menjadi masalah adalah harga tanah, kalau itu kan urusan rumah tangga mereka sendiri," kata politisi PDI Perjuangan itu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini terdapat 37 Proyek Strategis Nasional (PSN) dan ada 18 PSN dalam Perpres 79 tahun 2019, dengan nilai investasi sebesar Rp 258,76 triliun.
Baca SelengkapnyaPemindahan ini dilakukan karena kawasan industri di Subang memiliki lahan yang cukup besar untuk pengembangan PT Pindad.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan, pemerintah tengah mendorong percepatan transisi energi di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung bauran EBT, terutama dengan sumber daya air.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaMereka adalah suku Long Peleban dan suku Long Lejuh.
Baca SelengkapnyaMenurut rencana, program pensiun dini PLTU batu bara bisa melalui pendekatan teknologi, dan kedua dengan skema menurunkan secara bertahap (phase down).
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaEnergi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca Selengkapnyaprogram pensiun dini PLTU batubara ini juga membutuhkan biaya, seperti yang sudah ditawarkan JETP.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sederet Program Optimalisasi EBT dan Energi Hijau di Jawa Tengah
Baca Selengkapnya