Kendalikan Inflasi, Ini yang Dilakukan Bank Indonesia Solo
Merdeka.com - Langkah langkah pengendalian inflasi terus dioptimalkan pemerintah dan Bank Indonesia. Seperti diketahui, inflasi nasional dan regional tahun 2022 meningkat di atas kisaran target yang telah ditetapkan yakni ± 3+1%.
Komoditas bahan pangan merupakan salah satu yang secara rutin menjadi penyumbang inflasi sepanjang tahun 2022. Terdapat cukup banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut. Antara lain kecukupan pasokan yang dipengaruhi oleh produktivitas panen dengan penggunaan teknologi terkini.
Kemudian permintaan masyarakat yang seringkali dipengaruhi oleh faktor seasonal seperti hari besar keagamaan. Demikian halnya untuk tahun 2023, kondisi serupa diperkirakan masih akan berlanjut dengan tingginya permintaan masyarakat, sejalan dengan maraknya berbagai event dan pembangunan yang dilaksanakan di Solo Raya didukung membaiknya situasi paska pandemi Covid-19.
-
Mengapa perubahan iklim berdampak pada produktivitas pertanian? Perubahan iklim mengakibatkan pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, dan terjadinya banjir.
-
Di mana perubahan iklim mempengaruhi produksi pangan? Perubahan iklim dapat mengganggu produksi pangan, baik secara langsung melalui efek pada pertanian dan perikanan, maupun secara tidak langsung melalui dampak pada ekosistem dan sumber daya air.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Apa kebutuhan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian? 'Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,' jelasnya.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
Perpaduan berbagai faktor itulah yang menyebabkan inflasi nasional dan regional tahun 2022 meningkat.
Langkah-langkah pengendalian inflasi untuk mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional di tengah tingginya risiko kenaikan inflasi terus dilakukan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, penguatan sinergi pengendalian inflasi terutama yang bersumber dari sisi suplai diwujudkan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Pihaknya bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID).
"Rangkaian kegiatan GNPIP merupakan wujud nyata sinergi antara otoritas. Baik di tingkat pusat dan daerah, pelaku industri, serta masyarakat untuk mengelola tekanan inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi dalam rangka mendukung ketahanan pangan," ujar Joko.
Kegiatan panen bersama diadakan untuk menunjukkan kesiapan pasokan dalam rangka menghadapi risiko siklus kenaikan inflasi selama puasa dan lebaran. Tujuannya agar laju inflasi dapat lebih rendah dan stabil sebagaimana target sasaran inflasi.
"Sejalan dengan tujuan tersebut, Bank Indonesia Solo melaksanakan panen cabai bersama Pemkab Boyolali yang dihadiri oleh key stakeholders. Antara lain Bupati Boyolali, Forkopimda Boyolali, PAU Pedaringan Kota Surakarta, dan Ketua TP PKK Boyolali di lahan Klaster Cabai Capsinum di Desa Tlogolele, Boyolali, 22 Februari 2023," katanya.
Dikatakan Joko, panen cabai juga dirangkaikan dengan penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana prasarana budidaya pertanian cabai. Para penerima adalah Klaster Cabai Capsinum yang dibentuk atas inisiasi Bank Indonesia Solo bersama Pemkab Boyolali melalui Dinas Pertanian.
"Klaster ini memiliki keanggotaan mencakup wilayah di 10 kecamatan. Anggotanya ada 72 Kelompok Tani yang tergabung dalam klaster. Total luas lahan cabai yang dikelola mencapai 471 Ha," jelasnya.
Menurut Joko, pembentukan klaster bertujuan untuk memperkuat aspek kelembagaan kelompok tani. Hal tersebut sejalan berbagai bentuk komunikasi dan koordinasi kerja sama pola tanam, sharing ilmu pengetahuan, adopsi teknologi baru, meningkatkan daya saing dan pemahaman serta peran petani cabai pada Program GNPIP.
Pembentukan Klaster Capsinum dan pelaksanaan panen cabai bersama ini, ssmbung Joko, merupakan wujud komitmen dan sinergi bersama dalam upaya pengendalian inflasi. Dan merupakan tindak lanjut atas pelaksanaan GNPIP di level regional untuk mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan dan stabilisasi harga pangan (dari sisi suplai).
"Keikutsertaan PAU Pedaringan Surakarta dalam kegiatan ini untuk mendorong peningkatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) yang menjadi salah satu fokus sinergi dan kolaborasi untuk pengendalian inflasi," katanya lagi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu, mengurangi daya beli uang.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.
Baca SelengkapnyaHarga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaOmbudsman membeberkan penyebab mahalnya harga beras di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaTak hanya di Indonesia, Erick klaim kenaikan harga beras juga terjadi di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAnomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan 7 ton kini menjadi hanya 5 ton beras saja.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca Selengkapnya