Kendaraan Taktis di Jalan Dinilai Semakin Membuat Warga Tertekan di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Pemerintah resmi menerapkan PPKM Darurat sejak 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang. Sejumlah titik keluar dan masuk perbatasan disekat serta dijaga aparat.
Penerapan PPKM Darurat menyusul melonjaknya kasus positif Covid-19 di tanah air. Namun, pelibatan TNI serta kendaraan taktis di sejumlah titik dinilai makin menambah warga menjadi tertekan di tengah Pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan.
Demikian diungkap Anggota DPR RI fraksi PAN Ahmad Yohan. "Pendekatan mitigasi dan pelayanan yang harus dikedepankan. Sudah hampir setahun lebih wabah Covid-19 ini tentu membuat masyarakat juga mengalami depresi," ujarnya dalam keterangan yang diterima merdeka.com, Kamis (8/7).
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Apa yang diminta Kemnaker kepada pemerintah? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
"Tidak bisa pendekatan militeristik. Nanti masyarakat tambah tertekan. Pemerintah juga perlu memahami situasi kebatinan publik di tengah kondisi seperti saat ini," sambungnya.
Ia mengatakan saat ini kelangkaan tabung oksigen, obat-obatan dan vitamin tengah terjadi. "Seharusnya, BUMN-BUMN farmasi meningkatkan kapasitas produksi karena permintaan sedang tinggi," katanya.
"Belum lagi Bed Occupancy Rate (BOR) beberapa rumah sakit di daerah dengan kasus Covid-19 tinggi, rasionya sudah 90 persen. Padahal idealnya 70-80 persen," sambungnya.
Dengan begitu, artinya banyak rumah sakit yang sudah kelebihan kapasitas. "Ini masalah pelayanan yang harus dijawab pemerintah," ujarnya.
Belum lagi, angka kematian akibat Covid-19 yang semakin tinggi. Di saat bersamaan, tabung oksigen mengalami kelangkaan.
Meski demikian, ia tak menampik usaha keras pemerintah dalam menangani lonjakan Covid-19. Tetapi, sangat disayangkan kran importasi 10.000 konsentrator oksigen yang kini dibuka.
"Itu artinya pasokan tabung oksigen dalam negeri itu tidak cukup. Padahal kita tahu, Covid-19 gelombang ke-2 dengan kebanyakan varian delta seperti di Jakarta, penyebarannya sangat cepat dan sangat berisiko pada kematian."
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta seluruh masyarakat agar menaati aturan PPKM Darurat yang sedang diterapkan di Pulau Jawa dan Bali. Dia pun berharap semua pihak bisa bekerja sama agar kasus Covid-19 bisa ditekan.
"Semua itu memerlukan pemahaman kita untuk bisa melaksanakan aturan yang saat ini dilaksanakan PPKM Darurat. Untuk itu mari bersatu, karena tanpa upaya dan sinergi seluruh pihak, pandemi akan semakin sulit untuk ditekan," kata Hadi pada konferensi pers virtual PPKM Darurat Pulau Jawa-Bali di Chanel YouTube Kemenko Marves, Senin (5/7) malam.
Dia mengatakan, menekan pandemi hanya bisa dilakukan dengan cara menaati protokol kesehatan dan vaksinasi. Sebab itu, pada masa PPKM Darurat ini, TNI-Polri bersama pemda terus melaksanakan upaya menekan angka kasus Covid-19 dengan memperketat prokes dan mempercepat vaksinasi.
"Dengan harapan, dua minggu ke depan kita mengharapkan turun kasus Covid-19 sampai angka ke paling rendah," bebernya.
Hadi juga mengatakan, pelaksanaan PPKM Darurat mengedepankan sisi humanis kepada masyarakat. Dia pun mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi aturan yang saat ini ditetapkan hingga pandemi berakhir.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaMasalah sosial lebih mengemuka ketimbang persoalan teknis.
Baca SelengkapnyaSaat Pandemi Covid-19 jumlah kendaraan yang terdaftar baik roda dua dan empat hanya 2,6 juta kendaraan. Saat ini jumlah kendaraan meningkat 4,4 juta.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar perlu adanya transisi energi yang bersih. Tetapi prosesnya tidak bisa instan. Perlu adanya kesiapan.
Baca SelengkapnyaJalan tikus menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan untuk menghindari kemacetan.
Baca SelengkapnyaAnies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Baca SelengkapnyaSaat bus membunyikan "telolet", warga langsung berkerumun dan berjoget, sampai mengejar bus .
Baca SelengkapnyaJakarta dan macet dua hal yang sulit dipisahkan. Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini masih belum membuahkan hasil yang signifikan.
Baca SelengkapnyaTingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca Selengkapnya