Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kendaraan Taktis di Jalan Dinilai Semakin Membuat Warga Tertekan di Tengah Pandemi

Kendaraan Taktis di Jalan Dinilai Semakin Membuat Warga Tertekan di Tengah Pandemi Kendaraan Menuju Depok Tertahan di Pos Penyekatan PPKM Darurat. ©2021 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Pemerintah resmi menerapkan PPKM Darurat sejak 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang. Sejumlah titik keluar dan masuk perbatasan disekat serta dijaga aparat.

Penerapan PPKM Darurat menyusul melonjaknya kasus positif Covid-19 di tanah air. Namun, pelibatan TNI serta kendaraan taktis di sejumlah titik dinilai makin menambah warga menjadi tertekan di tengah Pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan.

Demikian diungkap Anggota DPR RI fraksi PAN Ahmad Yohan. "Pendekatan mitigasi dan pelayanan yang harus dikedepankan. Sudah hampir setahun lebih wabah Covid-19 ini tentu membuat masyarakat juga mengalami depresi," ujarnya dalam keterangan yang diterima merdeka.com, Kamis (8/7).

"Tidak bisa pendekatan militeristik. Nanti masyarakat tambah tertekan. Pemerintah juga perlu memahami situasi kebatinan publik di tengah kondisi seperti saat ini," sambungnya.

Ia mengatakan saat ini kelangkaan tabung oksigen, obat-obatan dan vitamin tengah terjadi. "Seharusnya, BUMN-BUMN farmasi meningkatkan kapasitas produksi karena permintaan sedang tinggi," katanya.

"Belum lagi Bed Occupancy Rate (BOR) beberapa rumah sakit di daerah dengan kasus Covid-19 tinggi, rasionya sudah 90 persen. Padahal idealnya 70-80 persen," sambungnya.

Dengan begitu, artinya banyak rumah sakit yang sudah kelebihan kapasitas. "Ini masalah pelayanan yang harus dijawab pemerintah," ujarnya.

Belum lagi, angka kematian akibat Covid-19 yang semakin tinggi. Di saat bersamaan, tabung oksigen mengalami kelangkaan.

Meski demikian, ia tak menampik usaha keras pemerintah dalam menangani lonjakan Covid-19. Tetapi, sangat disayangkan kran importasi 10.000 konsentrator oksigen yang kini dibuka.

"Itu artinya pasokan tabung oksigen dalam negeri itu tidak cukup. Padahal kita tahu, Covid-19 gelombang ke-2 dengan kebanyakan varian delta seperti di Jakarta, penyebarannya sangat cepat dan sangat berisiko pada kematian."

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta seluruh masyarakat agar menaati aturan PPKM Darurat yang sedang diterapkan di Pulau Jawa dan Bali. Dia pun berharap semua pihak bisa bekerja sama agar kasus Covid-19 bisa ditekan.

"Semua itu memerlukan pemahaman kita untuk bisa melaksanakan aturan yang saat ini dilaksanakan PPKM Darurat. Untuk itu mari bersatu, karena tanpa upaya dan sinergi seluruh pihak, pandemi akan semakin sulit untuk ditekan," kata Hadi pada konferensi pers virtual PPKM Darurat Pulau Jawa-Bali di Chanel YouTube Kemenko Marves, Senin (5/7) malam.

Dia mengatakan, menekan pandemi hanya bisa dilakukan dengan cara menaati protokol kesehatan dan vaksinasi. Sebab itu, pada masa PPKM Darurat ini, TNI-Polri bersama pemda terus melaksanakan upaya menekan angka kasus Covid-19 dengan memperketat prokes dan mempercepat vaksinasi.

"Dengan harapan, dua minggu ke depan kita mengharapkan turun kasus Covid-19 sampai angka ke paling rendah," bebernya.

Hadi juga mengatakan, pelaksanaan PPKM Darurat mengedepankan sisi humanis kepada masyarakat. Dia pun mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi aturan yang saat ini ditetapkan hingga pandemi berakhir.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan
FOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan

Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini Transportasi Umum di Indonesia Susah Berkembang
Gara-Gara Ini Transportasi Umum di Indonesia Susah Berkembang

Masalah sosial lebih mengemuka ketimbang persoalan teknis.

Baca Selengkapnya
Bali Dipadati 4,4 Juta Kendaraan, Melonjak Pasca Pandemi Covid-19
Bali Dipadati 4,4 Juta Kendaraan, Melonjak Pasca Pandemi Covid-19

Saat Pandemi Covid-19 jumlah kendaraan yang terdaftar baik roda dua dan empat hanya 2,6 juta kendaraan. Saat ini jumlah kendaraan meningkat 4,4 juta.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik

Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet

Baca Selengkapnya
Ganjar: Protes Macet Tetapi Tetap Naik Mobil Pribadi, Iya Enggak?
Ganjar: Protes Macet Tetapi Tetap Naik Mobil Pribadi, Iya Enggak?

Menurut Ganjar perlu adanya transisi energi yang bersih. Tetapi prosesnya tidak bisa instan. Perlu adanya kesiapan.

Baca Selengkapnya
Jalan Tikus
Jalan Tikus

Jalan tikus menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan untuk menghindari kemacetan.

Baca Selengkapnya
Anies: Tekan Emisi Karbon Paling Cepat Adalah Pindah dari Kendaraan Pribadi ke Transportasi Umum
Anies: Tekan Emisi Karbon Paling Cepat Adalah Pindah dari Kendaraan Pribadi ke Transportasi Umum

Anies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Baca Selengkapnya
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.

Baca Selengkapnya
Dianggap Membahayakan, Klakson Bus Telolet Dilarang di Kota Tangerang
Dianggap Membahayakan, Klakson Bus Telolet Dilarang di Kota Tangerang

Saat bus membunyikan "telolet", warga langsung berkerumun dan berjoget, sampai mengejar bus .

Baca Selengkapnya
Sejarah Kemacetan Jakarta Sejak 1960
Sejarah Kemacetan Jakarta Sejak 1960

Jakarta dan macet dua hal yang sulit dipisahkan. Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini masih belum membuahkan hasil yang signifikan.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

Tingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.

Baca Selengkapnya