Kepada Ahok, Adhyaksa bantah deklarasikan sebagai bakal Cagub DKI
Merdeka.com - Usai menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Adhyaksa Dault langsung diberondong pertanyaan oleh media mengenai kabar pencalonannya dalam Pilgub DKI 2017 mendatang.
Menanggapinya, Adhyaksa membantah jika disebut telah mendeklarasikan diri untuk menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Hal ini pun dia sampaikan kepada Ahok beberapa kali.
Adhyaksa mengaku, acara yang disebut-sebut sebagai acara deklarasinya sebagai bakal calon Gubernur DKI pada 20 September 2015 lalu, sebenarnya merupakan dukungan yang diberikan oleh tokoh-tokoh nasional, untuk mendaulat dirinya sebagai bakal calon DKI-1.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang dianggap seperti anak sendiri oleh Ibu Ahok? Tuai Sorotan Momen tersebut Mendapat Sorotan Netizen: Pujian untuk Hubungan Akrab Puput dan Ibu Mertua yang Telah Menganggapnya Seperti Anak Sendiri.
-
Siapa yang memimpin organisasi Ikawati? Setelah AHY dilantik sebagai Menteri ATR/BPN, ia kemudian ditunjuk untuk memimpin organisasi Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati ATR/BPN (Ikawati).
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
"Saya sampaikan, saya belum mendeklarasikan diri secara resmi, karena saya itu hanya didaulat oleh tokoh-tokoh nasional yang dikoordinir oleh Marwah Daud Ibrahim, dan Kiai Wahfiuddin Salam. Saya juga sudah sampaikan beberapa kali kepada gubernur," ujar Adhyaksa di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/9).
"Saya sampaikan, bahwa ini adalah pencalonan dari temen-temen. Lalu, ada lagi dukungan tambahan dari Partai Pribumi. Jadi ini kan belum saya deklarasikan sendiri," katanya menambahkan.
Ketua Kwartir Nasional Pramuka ini menjelaskan, untuk menjadi seorang gubernur di ibu kota, ada sistem perekrutan dan sistem kepemimpinan yang bisa diterapkan, yakni pencalonan melalui mekanisme partai politik, maupun melalui jalur independen.
"Pola rekrutmen sistem kepemimpinan nasional kita melalui sistem partai. Kalau tidak partai, ya melalui independen. Kan ada dua saja. Kalau nanti saya siap betul, saya akan menyatakan kepada pak gubernur, 'Pak, saya siap menang dengan cara baik, kalah dengan cara baik'. Tapi, yang jelas tidak boleh menjelek-jelekkan yang sedang berkuasa," ujar Adhyaksa.
Bahkan, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini mengapresiasi kondisi ibu kota yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Ahok, terutama mengenai penerapan good governance dan clean governance. Jika nanti jadi maju dan terpilih sebagai DKI-1, Adhyaksa pun mengaku akan melanjutkan semua program, yang sudah dicanangkan Ahok saat ini.
"Bagaimanapun juga, Pak Ahok sedang berbuat yang terbaik untuk Jakarta. Dan terobosan-terobosan beliau di Jakarta ini menurut saya bagus. Good governance dan clean governance," kata Adhyaksa.
"Saya mendukung program-program gubernur. Dan kalaupun saya benar-benar jadi gubernur, saya akan lanjutkan program beliau, karena program-programnya itu bagus-bagus," pungkasnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan belum ada kesepakatan soal Cawapres Anies.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menerima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, dirinya mendapatkan kabar langsung dari Babah Alun mengenai rencana batal maju Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca Selengkapnya