Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepada Capaja TNI-Polri, Kapolri Beberkan Potensi-potensi Perpecahan Bangsa

Kepada Capaja TNI-Polri, Kapolri Beberkan Potensi-potensi Perpecahan Bangsa Kapolri Tito Karnavian di depan Capaja TNI-Polri. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengisi pembekalan terhadap 781 calon praja TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Di hadapan para capaja, ia mengingatkan potensi-potensi perpecahan dalam berbangsa, salah satunya penetrasi budaya.

Semisal tokoh pahlawan super. Tito meyakini banyak dari masyarakat Indonesia lebih mengenal seluk beluk tokoh pahlawan super luar negeri seperti Superman, Batman, Spiderman ketimbang Gundala, Si Buta dari Gua Hantu.

"Budaya saja sudah dipenetrasi. Itu ancaman bagi bangsa. Itu kira-kira potensi perpecahan bangsa kita yang harus kita waspadai," ujar Tito, Jakarta, Jumat (12/7).

Bukan menolak hadirnya para tokoh pahlawan super fiktif asing, namun ia mengimbau masyarakat kritis tepat tidaknya kultur dan pemahaman heroisme mereka yang dibawa lewat tokoh tersebut. Ia menambahkan, negara dalam hal ini juga patut dikritisi.

"Kita harus tanya dulu. Apakah perjalanan pembangunan bangsa sudah ada pada trek yang benar? Untuk mengangkat kesejahteraan rakyat?" ujarnya.

Selain penetrasi budaya, Tito juga menyebut dua faktor penyebab terjadinya pecah konflik, yakni faktor internal dan eksternal. Dari faktor internal, konflik bisa terjadi karena masyarakat kelas menengah belum mampu mendominasi segala sektor. Padahal, negara kuat adalah negara yang masyarakat kelas menengah memiliki peran dominan seperti ketahanan ekonomi.

"Kita harus jujur, kita belum mampu membuat bangsa kita dalam demografinya didominasi oleh kelas menengah, contoh Singapura, masyarakat kelas menengah mereka dominan," ujar Tito.

Tidak hanya menengah di sisi ekonomi, ia juga mengingatkan agar masyarakat juga dewasa dalam berpolitik dan demokrasi. Jika faktor internal tercukupi, secara otomatis potensi perpecahan konflik akan mengecil.

"Dewasa dalam berdemokrasi, potensi konflik jadi lebih rendah karena kecukupan," tegasnya. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Cerita eks Komandan Jenderal Kopasus Kagum pada Tokoh Batak: Fisiknya Kuat, Mereka Jagoan
Cerita eks Komandan Jenderal Kopasus Kagum pada Tokoh Batak: Fisiknya Kuat, Mereka Jagoan

Prabowo begitu mengagumi sosok putra daerah tanah Batak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi! Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI
VIDEO: Nada Tinggi! Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI "Mau Apa Kalian!!"

Mega menanyakan, apakah TNI siap mengahadapi jika ada musuh asing datang menyerang

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pidato Menggelegar, Prabowo
VIDEO: Pidato Menggelegar, Prabowo "di Belakang Saya Ada Kekuatan Besar"

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam Rakorkan Partai Amanat Nasional (PAN), Kamis (9/5).

Baca Selengkapnya
Momen Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI, Ngegas Sindir Kapolri Jika Polisi Berani Tangkap
Momen Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI, Ngegas Sindir Kapolri Jika Polisi Berani Tangkap

iapan TNI menghadapi ancaman. Buntutnya, Megawati turut menyindir institusi Polri. Bahkan, dia mengancam bakal datangi Kapolri jika aparat berani menangkap.

Baca Selengkapnya