Kepada Kapolri, anak teroris di Rusun Sidoarjo ngaku kerap diajak ayahnya ngebom
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengunjungi tiga anak yang selamat dari ledakan bom di lantai lima Blok B No.2 Rusunawa, Wonocolo, Sidoarjo. Ledakan ini merupakan salah satu dari rentetan ledakan bom di Surabaya. Kamar tersebut ditinggali enam orang anggota keluarga, dua orangtua dan empat orang anak.
Akibat peristiwa tersebut, Anton Febrianto (47) Puspita Sari (47) dan satu anak sulungnya H (17) meninggal dunia. Sementara tiga adiknya yang lolos dari ledakan adalah anak kedua AR (15), anak ketiga FH (11) mengalami luka di bagian paha sebelah kiri dan anak keempat H (11) luka di hidung.
Dalam kejadian itu, AR (15) dibantu oleh warga sekitar menyelamatkan kedua adiknya dari ledakan untuk dibawa ke RS Siti Khodijah. Saat ini sudah dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
-
Siapa putri korban bom Surabaya yang jadi Bintara Polisi? Aqiella Nadya berhasil meneruskan karier ayahnya sebagai anggota polisi usai lolos pada seleksi Bintara Polda Jawa Timur.
-
Bagaimana TNI memperbaiki rumah warga yang terdampak ledakan? 'Baik yang di Kabupaten Bogor ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim,' kata Kadispenad Brigjen TNI Kristomei kepada wartawan, Rabu (3/ 4).
-
Siapa saja korban tragedi Trisakti? Keempat mahasiswa yang meninggal dunia adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royadin, dan Hendrawan Sie.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
AR menceritakan kepada Tito bahwa kegiatan ayahnya sehari-hari menjadi penjual jam tangan online dan seringkali mendengarkan ceramah melalui internet. Dia juga mengatakan bahwa ayahnya seringkali mengajaknya berjihad, namun ia menolak dengan alasan tidak sesuai pemikirannya dan bertolak belakang dengan ajaran Islam.
Pada Tito, Dia juga membenarkan bahwa bom yang meledak pada malam itu memang milik ayahnya yang dirakit sendiri. Belajar melalui internet dan youtube. Awalnya, AR tidak memahami bahwa yang dirakit itu adalah bom hingga menyebabkan ledakan di kamar.
Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin mengatakan anak-anak didoktrin oleh orangtuanya. Khusus di Sidoarjo, orangtua sengaja tidak menyekolahkan anaknya. Anak-anak itu selalu dibawa ke pengajian jaringan radikal.
Orangtuanya menyuruh sang anak mengaku homeschooling jika ditanya oleh orang lain. "Padahal tidak ada sekolah, dituntun, dikurung dengan doktrin-doktrin khusus," ujar Machfud saat jumpa pers di Mapolda Jatim, Selasa (15/5).
Machfud menjelaskan para orangtua pelaku teror ini sengaja berlaku demikian agar anak-anaknya tidak berinteraksi dengan dunia luar. Di rumah, orangtua tersebut mencekoki ajaran jihad menyimpang melalui video.
"Ini yang terjadi supaya tidak berinteraksi dengan masyarakat lain. Hanya bapak ibunya saja yang memberikan doktrin terus dengan video-video ajaran-ajaran yang diberikan," jelasnya.
Keluarga pelaku Rusunawa Sidoarjo sering mengajak anak-anaknya mengikuti pengajian jaringan mereka sendiri. Sementara satu dari anaknya, ada yang tidak setuju ajaran orangtuanya, dan ikut neneknya.
"Yang tiga sudah bisa berkomunikasi kalau ditanya homeschooling diakui bahwa setiap hari Minggu ada pertemuan rutin diajak orangtuanya. Kecuali yang besar ikut neneknya," kata Machfud.
Polisi kini tengah memburu Abu Bakar orang yang diduga menjadi otak teror bom di Surabaya. Diduga orang tersebut telah mendoktrin Dita Oepriarto, bomber gereja.
Keluarga Dita dan pelaku bom bunuh diri di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, keluarga Anton diduga satu ajaran. Tiap minggu, dua keluarga tersebut mendatangi pengajian yang sama.
"Ini kan satu ilmu satu guru. Ini masih dalam pendalaman teman-teman di lapangan, karena satu guru satu kelompok, satu ilmu," tandas Machfud.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaLetda Kinan ternyata putra Mayjen Kunto Arief yang berdinas di Brigif Para Raider 18/Trisula Jabung Malang.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMomen tiga jenderal polisi pantau kondisi terkini padang savana di Bromo.
Baca SelengkapnyaIni sosok di balik suksesnya tiga perwira TNI-Polri saat ini hingga mampu menjabat posisi strategis. Siapa orangnya?
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKunto Arief Wibowo melakukan aksi tak terduga yang berhasil membuat 7 anggota TNI ‘tertipu’. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaSeleb TikTok Satria Mahatir atau yang lebih dikenal dengan panggilan 'cogil' ditangkap bersama ketiga teman atas kasus pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaKorban ancaman pembunuhan oleh orang tak dikenal itu merupakan perempuan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaAswin menyebut saat mengamankan orangtua pelaku tidak ditemukan jejak berbahaya.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca Selengkapnya