Kepala Baitul Mal Aceh Tenggara Diduga Perkosa Santriwati
Merdeka.com - Kepala Baitul Mal Aceh Tenggara berinisial SA diamankan polisi. Dia diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang santri berusia anak-anak di pondok pesantren yang dipimpinnya di Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara.
Dugaan perkosaan itu diadukan korban kepada keluarga. Mereka lantas melaporkan SA ke kepolisian setempat, Jumat (21/1).
"Benar, memang ada laporan dari keluarga santri terkait kasus tersebut kepada polisi," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara AKP Suparwanto, Sabtu (22/1).
-
Di mana kasus pencabulan pengasuh Ponpes terjadi? Kasus pencabulan kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren. Kali ini seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar diduga mencabuli enam orang santriwati.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
-
Kapan terakhir kali pengasuh Ponpes mencabuli santriwati? Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
Terduga Pelaku Masih Diperiksa
Dia menyatakan SA telah diamankan untuk diperiksa atas dugaan pemerkosaan itu. Petugas masih masih mendalami apakah ada korban lain.
Suparwanto menuturkan, berdasarkan keterangan korban kepada orang tuanya, korban dicabuli SA sejak Agustus 2021.
Sementara itu, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bardan Sahidi mengaku marah mendengar berita itu. "Jangankan saya, sapi pun pasti marah mendengar tindakan bejat Kepala Baitul Mal tersebut," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (22/1) sore.
Bardan meminta polisi bekerja profesional dan cepat dalam mengungkap kasus itu.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekurangnya terdapat enam santriwati yang mengaku dilecehkan pemimpin pondok pesantren ini.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan santriwati di ponpes yang diasuh oleh oknum kiai AM.
Baca SelengkapnyaModus tersangka melakukan tindak asusila dengan memberikan iming-iming uang Rp100 ribu. Uang tersebut untuk uang jajan korban.
Baca SelengkapnyaAdanya laporan dari ibu korban anaknya telah menjadi korban pelecehan seksual di Pondok Pesantren salah satu di Kota Jambi.
Baca SelengkapnyaNazal mengatakan, para pelapor dalam kasus itu merupakan keluarga dari para korban.
Baca SelengkapnyaPimpinan dayah (pesantren) di Desa Seulalah Baru, Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh, MR (38) ditangkap karena diduga memerkosa dua santriwati.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Baca Selengkapnya9 Maret 2024 lalu, tersangka membawa korban ke pinggir Danau Tawar di Kabupaten Aceh Tengah. Di sana, ustaz FS menyetubuhi korban di dalam sebuah kemah.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca SelengkapnyaSelama tiga tahun, Kiai gadungan ini sudah melakukan aksi bejatnya kepada korban sebanyak tiga kali
Baca Selengkapnya