Kepala Bakamla bantah ada kongkalikong kasus suap pengadaan satelit
Merdeka.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Arie Sudewo memenuhi panggilan Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (26/4). Kehadiran Arie guna memberikan kesaksian terkait kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring di Bakamla.
Dalam kesaksiannya, Arie berulang kali membantah atau mengaku tidak mengetahui adanya kongkalikong pembagian jatah dalam pengadaan proyek tersebut. Meski namanya sempat tertuang dalam terdakwa atas kasus yang sama, Hardy Stefanus.
"Proyek ini ada 15 persen, 7,5 persen untuk Bakamla 2 persen dari nilai proyek?" tanya Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kiki Ahmad Yani.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus suap KPU? KPK menduga Hasto berperan dalam menyediakan dana suap untuk memperlancar langkah Harun dalam menjadi anggota DPR melalui mekanisme pergantian antarwaktu.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Saya tidak tahu coretan itu tapi ketika saya dengar dari teman saya kebetulan saya sering kumpul di satgas. Di situ saya tanya, dia (Sembiring, Wakasal) bilang 'saya tidak tahu. Itu tempat udah becek, udah terkontaminasi terima-terima uang," jawab Arie.
JPU pun kembali bertanya soal alokasi fee dari perusahaan untuk pihak tertentu. "Tidak pernah," jawa Arie.
Meski membantah tidak pernah menerima apapun terkait pengadaan satelit monitoring dengan nilai kontrak Rp 220 miliar, Arie mengakui anak buahnya menerima uang jatah dari pihak perusahaan pengadaan barang tersebut. Hal itu diketahui pasca penangkapan oleh penyidik KPK dalam operasi tangkap tangan.
"Saksi tahu ada pihak Bakamla yang terima?" tanya jaksa.
"Setelah OTT saya tahu. Yang menerima Pak Eko, Pak Bambang Udoyono, Pak Nofel katanya juga menerima," kata Arie.
Pada sidang sebelumnya, Kamis (9/3) Jaksa Kiki membacakan surat dakwaan milik Hardy Stefanus. Dalam surat dakwaan tertuang Arie Sudewo telah menetapkan jatah 7,5 persen dari nilai proyek untuk Bakamla.
"Pada saat itu Arie Sudewo menyampaikan dari jatah 15 persen dari nilai pengadaan, untuk Bakamla mendapatkan 7,5 persen," kata Jaksa Kiki.
Lebih lanjut lagi, sekitar bulan Oktober 2016 Arie dan Kuasa Pengguna Anggaran Eko Susilo Hadi membahas jatah untuk Bakamla agar segera dibayarkan oleh PT Merial Esa selaku perusahaan yang mengadakan satelit monitoring. Setidaknya 2 persen dibayar di awal dari nilai kontrak awalnya Rp 400 miliar menjadi Rp 220 miliar setelah adanya perubahan anggaran.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JPU KPK menghadirkan tiga orang saksi dalam kasus dugaan suap di lingkungan Basarnas.
Baca SelengkapnyaTNI masih mencoba mengungkap misteri aliran dana komando di Basarnas.
Baca SelengkapnyaIni Penjelasan BAKTI soal Dugaan Kasus Suap Perusahaan Software SAP
Baca SelengkapnyaKPK Temui Panglima TNI terkait kasus suap Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas kini langsung dilakukan penahanan di Instalasi Tahanan Militer di Puspom TNI AU.
Baca SelengkapnyaKPK tak menjalankan peraturan perundang-undangan dalam menetapkan Henri sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang akan dibahas nanti soal harapan agar kasus Kepala Basarnas ini dilanjutkan hingga penuntutan oleh Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi diduga selama dua tahun menerima suap mencapai Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaKabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi telah ditetapkan sebagai tersangka suap pengadaan barang dan jasa oleh KPK.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Henri Alfiandi sudah menjadi tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa di KPK.
Baca SelengkapnyaDia diduga memberikan keterangan tidak benar dan merintangi penyidikan.
Baca Selengkapnya