Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BIN minta ulama tangkal kelompok ISIS di Indonesia

Kepala BIN minta ulama tangkal kelompok ISIS di Indonesia Sutiyoso. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengajak para ulama dan seluruh masyarakat Banten menangkal berbagai propaganda Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan aksi terorisme yang mengatasnamakan agama. Kelompok teroris ISIS sudah mengancam dunia, termasuk Indonesia.

"Kita sepakat bahaya terorisme adalah bahaya global, kita harus tangani dan waspadai bersama, ikuti Kyai dan Ulama kita, jaga lingkungan kita masing-masing. Mereka mengajak untuk bergabung dengan kelompoknya menggunakan dalil quran yang sepenggal-sepenggal," kata Sutiyoso saat bersilaturahmi dengan ulama, tokoh masyarakat Banten, pemuda dan mahasiswa dan unsur ormas lainnya di Serang, Rabu (23/12).

Dia mengatakan, konflik yang berkepanjangan di timur tengah dengan motif memperebutkan minyak serta campur tangan pihak asing, telah melahirkan semangat jihad global yang digaungkan dengan daulah Islamiyah atau lebih dikenal dengan Islamic State Of Irak and Syria (ISIS). Melalui berbagai media sosial ISIS menyebarkan faham dan propagandanya ke seluruh dunia.

"Propaganda ISIS sangat berhasil, dari fenomena ISIS tersebut, kami mengajak para ulama dan seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dengan ISIS yang jauh dari kebenaran," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut seperti dilansir Antara.

Lanjut dia, saat ini warga Indonesia yang sudah pulang dari Timur Tengah bergabung dengan tentara ISIS di Syiria, sesuai data yang diperoleh ada sekitar 101 orang.

Bahkan secara keseluruhan, kata dia, warga negara Indonesia yang sudah bergabung dengan ISIS sekitar 500 orang, termasuk yang sudah meninggal dunia dan masih di Timur Tengah serta yang kembali ke Indonesia karena kemungkinan kondisi di Timur Tengah tidak sesuai dengan harapan mereka.

"Kita harus waspadai karena mereka yang sudah pulang dari sana, punya kemampuan merakit bom dan menggunakan persenjataan," katanya.

Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pemantauan terhadap aktivitas mantan napi khususnya dalam kasus terorisme yang ada di lingkungannya masing-masing.

"Penanganan masalah ini bukan urusan pemerintah saja tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat. Serangan terorisme di tempat kita dan banyak negara, sangat mengerikan, dia tidak mengenal ruang dan waktu, di mana dan kapan dilakukan sulit dideteksi dan siapa sasarannya tidak jelas," katanya.

Dia mengajak ulama dan Kiai agar bisa membawa orang-orang yang sudah terkontaminasi dengan cuci otak untuk melakukan aksi terorisme, agar ulama mengajak kembali mereka ke jalan yang benar.

Sementara Pengurus MUI Pusat KH Ma'ruf Amin dalam tausiyahnya mengajak kepada para ulama dan Kyai untuk membimbing dan memberi pemahaman agama Islam dengan sebenar-benarnya kepada masyarakat. Sehingga pemahaman masyarakat terhadap Islam dan dalil-dalil Al quran tidak sepenggal-sepenggal.

"Islam itu rahmatan lil'alamiin, Islam tidak mengajarkan kekerasan, tidak mengajarkan terorisme. Untuk itu peran ulama sangat dibutuhkan untuk membimbing umat Islam agar memahami ajaran Islam dengan kaffah, bukan setengah-setengah," kata KH Ma'ruf Amin.

Silaturahmi Kepala BIN Letjen (Pur) Sutiyoso dilangsungkan di Gedung PWNU Banten dengan dihadiri Gubernur Banten Rano Karno, Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Tokoh Ulama Banten Abuya Muhtadi Dimyati, MUI Banten, Tokoh Masyarakat Banten, pimpinan Ormas serta perwakilan mahasiswa di Banten.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya

Perdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim

BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.

Baca Selengkapnya
MUI: Cegah Dai Kedepankan Intoleransi, Provokasi dan Pecah Belah Umat
MUI: Cegah Dai Kedepankan Intoleransi, Provokasi dan Pecah Belah Umat

Kehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina

Perlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.

Baca Selengkapnya