Kepala BIN pastikan 3 ABK WNI diculik di perairan Malaysia
Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membenarkan terdapat tiga warga negara Indonesia kembali disandera kelompok bersenjata di wilayah perairan Sabah, Malaysia, tepatnya di Lahad Datu semalam. Bang Yos mengakui akan mendalami kasus tersebut.
"Iya betul, kita akan dalami. Dia kan kru awak kapal pencari ikan dari Malaysia. Jadi 7 orang semuanya 4 orang Indonesia, orang dari Malaysia. Dan 3 yang di sandera," kata Sutiyoso ketika ditemui wartawan setelah melakukan perjalan dari Yogyakarta menuju Jakarta di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (10/7).
Sementara itu, juru bicara Arrmanatha Nasir saat dikonfirmasi merdeka.com terkait kasus ini menyebutkan pihaknya masih mencari tahu kebenarannya.
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Kenapa pasukan penculik menculik jenderal? Hal ini dilakukan karena di rumah Nasution dan Yani terdapat pasukan pengawal. Sementara di rumah-rumah jenderal lain, tidak ada pengawal.
-
Kenapa para jenderal diculik? Para Jenderal Angkatan Darat dituding sebagai Dewan Jenderal, mereka tidak loyal dan berniat mengkudeta Presiden Sukarno.
-
Siapa yang melatih intelijen Indonesia? Tak lama kemudian, agen-agen Mossad mulai melatih dinas intelijen Indonesia dan sejumlah personel militer.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
"Kita sedang cari informasi dan verifikasi," ujarnya melalui pesan singkat.
Pria akrab disapa Tata ini juga mengatakan masih mengonfirmasi wilayah yang dilalui para WNI masuk zona moratorium atau tidak.
"Itu (jalur kapal) termasuk yang kita sedang coba konfirmasi," lanjut dia.
Diketahui sebelumnya, terdapat tiga warga negara Indonesia kembali disandera kelompok bersenjata di wilayah perairan Sabah, Malaysia, tepatnya di Lahad Datu semalam.
Reuters, Minggu (10/7) melaporkan, kelompok bersenjata ini masih belum diketahui asalnya.
Kapal yang berawak tujuh orang berada di perairan pantai timur Sabah di Pulau Kalimantan, sekitar 8 mil laut dari pantai. Polisi kelautan wilayah Sabah, menyebutkan insiden terjadi jelang tengah malam.
"Para pelaku bertanya kepada mereka, siapa yang memiliki paspor di antara tujuh orang tersebut. Tiga yang menjawab kemudian digiring ke perahu mereka, sementara empat sisanya ditinggal di atas kapalnya," ujar polisi kelautan tersebut.
Kepolisian kelautan Sabah menuturkan para penculik bersenjata berbicara dalam bahasa Melayu dan dialek Suluk.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaAhrie berharap partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi agar proses pencarian tiga buronan mendapat titik terang.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaKabar tiga buronan pembunuh Vina kabur ke Jakarta sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTNI berjanji mengusut kasus tersebut secara transparan.
Baca SelengkapnyaKetiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaTotal tersangka penculikan dan pembunuhan Imam Maksyur sebanyak enam orang.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca Selengkapnya