Kepala BIN: Saya tidak pernah sangsi kompetensi Sutiyoso
Merdeka.com - Jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dalam waktu dekat akan segera berganti. Presiden Joko Widodo telah mengusulkan Sutiyoso ke DPR sebagai calon tunggal Kepala BIN baru.
Menanggapi pencalonan Sutiyoso, Kepala BIN Marciano Norman, menghormati pilihan Presiden Jokowi tersebut.
"Saya rasa berkali-kali saya sampaikan saya sangat menghormati hak prerogatif presiden yang telah menentukan pilihannya, Bapak Sutiyoso sebagai calon kepala BIN yang baru," kata Marciano kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/6).
-
Mengapa Presiden Soeharto memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI? Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Sudaryono terpilih jadi Wakil Menteri? Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melantik 2 kader Partai Gerindra sebagai wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa jabatan Try Sutrisno sebelum jadi Wapres? Saat itu, ABRI terdiri dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.
Marciano juga tidak menyangsikan kapabilitas Sutiyoso untuk menggantikannya sebagai Kepala BIN. Kata dia, Sutiyoso memiliki pengalaman untuk mengisi jabatan orang nomor satu di BIN.
"Saya tidak pernah menyangsikan kompetensi beliau dan saya harapkan di bawah kepemimpinan sutiyoso BIN akan semakin maju dan menjawab tantangan yang semakin dinamis di masa yang akan datang," jelas Marciano.
Tantangan yang paling dekat, kata Marciano, adalah pilkada serentak.
"Stabilitas ekonomi kita harus bisa segera pulih. Kita tidak bisa membiarkan ekonomi kita semakin hari semakin menurun. Harus ada upaya semua. Pihak bersinergi segera memulihkan stabilitas ekonomi. Itu yang diharapkan rakyat kita," imbuhnya.
Marciano melanjutkan, tantangan BIN ke depan sangatlah beragam. Mulai dari dalam negeri yang akan ada hajatan pilkada serentak dan tantangan luar negeri.
Seperti halnya menjalin komunikasi yang baik dengan negara-negara tetangga. Terutama ancaman global yang sedang mengemuka di mana-mana adalah ancaman kelompok radikal.
"Kelompok radikal ini tidak hanya di satu negara saja tapi sudah lintas negara. Itu ancaman global kita dan kita harus bersinergi dengan negara sahabat kita negara tetangga kita mengatasi itu dengan konsep yang baik. Indonesia tidak boleh membiarkan dirinya menjadi sasaran kelompok radikal dari negara lain," jelas Marciano.
"Kelompok radikal yang ada di dalam negeri saja kita terus melakukan upaya untuk segera mengatasinya semakin hari makin kecil dan tidak ada. Dengan suatu langkah yang konstruktif dan dukungan dengan masyarakat diperlukan," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jabatan KSAD saat ini kosong usai Jenderal Agus Subiyanto dilantik menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan agar suara publik harus didengar. Akan tetapi, perihal penunjukan Calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Kasad baru tidak perlu dilakukan uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ditanya mengenai netralitas TNI karena Gibran Rakabuming Raka jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Ariyo Windutomo ditunjuk sebagai Kasetpres baru menggantikan Heru Budi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siang ini dijadwalkan melantik menantu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan itu sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Baca SelengkapnyaPelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102/TNI Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaSBY mengaku memiliki banyak kekurangan saat memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat menjabat sebagai Danrem di Palu, ia dekat dengan dengan pejabat setempat mulai dari Gubernur sampai Walikota.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaSudirman Said memuji Megawati sebagai seorang pencari bakat dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMereka yang duduk di kursi komisaris adalah orang yang dianggap negara memiliki kemampuan mumpuni.
Baca Selengkapnya