Kepala BIN: Teroris Bandung miliki kaitan dengan Bangka
Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menduga teroris Bandung memiliki kaitan dengan terduga teroris Bangka yang ditangkap di Benhil, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Ini bisa diduga ada kaitannya dengan kelompok yang akan melakukan pemboman ke Kedubes Myanmar kemarin," kata Marciano usai mengikuti Rapat Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (8/5).
Dia mengatakan, terduga teroris Bandung sudah lama menjadi target polisi. "Jaringan ini sudah diikuti dan sudah ada dugaan kuat bahwa mereka terduga teroris yang selama ini menjadi target Kepolisian," ujarnya.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
Marciano berharap polisi bisa segera menangkap para terduga teroris di Bandung itu agar kasus bisa dikembangkan lebih jauh.
"Kita harapkan polisi dapat segera melakukan penangkapan agar bisa dikembangkan lebih lanjut jaringannya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Densus 88 menggerebek rumah di RT 02 RW 08, Desa Cigondowah Gilir, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di dalam rumah tersebut berisi empat orang pria yang diduga teroris.
Namun, hingga sore ini petugas belum berhasil menangkap mereka. Sebab, para terduga teroris melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan. Alhasil, baku tembak antara Densus dengan para terduga teroris terjadi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaMarthinus dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).
Baca SelengkapnyaKabar penangkapan Marco dibenarkan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo yang menyebut telah ditangkap di wilayah hukumnya.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca Selengkapnya