Kepala BKN Lempar ke TNI AD & BNPT Soal Hasil TWK KPK Disebut Rahasia Negara
Merdeka.com - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menyebut bahwa pihaknya sudah tidak memang hasil tes wawasan kebangsaan (TWK), karena semua berkas instrumen telah diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jadi BKN menerima hasil TWK, hasilnya kumulatif ya bukan orang perorang. Hasil ini dalam bentuk dokumen yang tersegel. Ini kami sudah serahkan semuanya ke KPK. BKN saat ini tidak pegang dokumen apa-apa," katanya di Kantor KomnasHAM, Jakarta, Selasa (22/6).
Lantas apabila ada pihak yang masih meminta instrumen dokumen tersebut, jawab Bima, pihaknya telah mencoba meminta ke Dinas Psikologi Angkatan Darat. Akan tetapi berdasarkan instruksi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dokumen instrumental TWK tersebut dinyatakan rahasia.
-
Kenapa Komandan Kodim memerintahkan pengecekan HP perwira Intel? Pengecekan ini khususnya untuk melihat adanya praktik penggunaan aplikasi judi online di anggotanya.
-
Bagaimana Komandan Kodim memerintahkan pengecekan HP? Ia bahkan mengecek HP para perwira Intel ini sebagai salah satu upaya.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa kantor PT Hutama Karya digeledah? Penyidik mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK.
-
Mengapa Hadi Tjahjanto mengetes prajurit? Ketika bertemu Prajurit, saya suka menyapa mereka. Kemarin saya berjumpa dengan Prajurit Marinir, tentunya tak lupa saya menyapa dan cek apakah ini Prajurit Marinir betul,' tulis Hadi Tjahjanto dalam keterangan videonya.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
"Nah sekarang ketika,saya ditanya kalau diminta bagaimana? Saya enggak tahu saya sudah tanya ke Dinas psikologi Angkatan Darat berdasarkan instruksi Panglima TNI itu rahasia," ujarnya.
Termasuk, lanjut Bima, terkait hasil profailing pegawai KPK yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Hasil tes tersebut juga dinyatakan sebagai dokumen rahasia negara.
"Saya tanya BNPT, ini kalau profailing bisa engga diminta. Ini adalah, profailing ini didapatkan dari suatu aktivitas intelejen. Sehingga menjadi rahasia negara," katanya.
"Jadi saya saya sampaikan, ini menurut Dinas Psikologi Angkatan Darat dan BNPT rahasia, jadi bukan saya yang menetapkan rahasia. Tapi pemilik informasi itu," tambahnya.
Sehingga, Bima menjelaskan jika status rahasia dokumen tersebut semuanya bergantung kepada para pemilik dokumen dalam hal ini Dinas Psikologi Angkatan Darat dan BNPT. Oleh sebab itu, BKN tidak memiliki kapasitas dan kewenangan dalam membuka dokumen tersebut, terkecuali ada keputusan dari pengadilan barulah dokumen tersebut bisa ditunjukan.
"Saya sebagai assesor kan punya aturan etik, kalau saya menyampaikan pada sifatnya rahasia jabatan saya. Saya kena pidana. Tapi kalau berdasarkan putusan pengadilan kalau itu boleh, ya boleh. Jadi supaya enak, dan tidak orang lain melanggar aturan bisa diselesaikan seperti itu," tegasnya.
"Ya tapi kalau mereka berubah aturan ya silakan saja, dia kan pemilik informasi. Tersimpannya informasi kan tidak di kami. Jadi itu yang saya sampaikan. Jadi seperti itu. Jadi BKN mah boleh-boleh saja, tapi pemilik informasi bukan ada di kami. Dan ada di instansi lain," tutup Bima.
Untuk diketahui jika KomnasHAM telah menerima laporan dari pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinonaktifkan pasca tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK), Senin (24/5) lalu di Kantor KomnasHAM, Jakarta Pusat. Dalam laporan itu, setidaknya ada delapan hal yang dinilai sebagai bentuk dugaan pelanggaran HAM. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf disampaikan usai Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mendatangi markas antirasuah.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memastikan tetap mengirim personel pengamanan dari Puspom TNI kepada KPK
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca Selengkapnya"Kami aparat TNI tidak bisa menetapkan orang sipil sebagai tersangka, begitu juga harapan kami, pihak KPK juga demikian."
Baca Selengkapnya