Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BKN: Soal TKW KPK Wajar, Untuk Lihat Derajat Radikalisme Peserta

Kepala BKN: Soal TKW KPK Wajar, Untuk Lihat Derajat Radikalisme Peserta Gedung KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menjadi syarat peralihan pegawai KPK menjadi ASN menuai polemik. Sebabnya, dalam soal tes tersebut menyinngung soal HTI, FPI hingga terorisme yang dinilai tak berkaitan dengan kerja KPK.

Salah seorang sumber di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang juga peserta tes mengungkapkan, soal yang dibuat tidak relevan. Misalnya terkait pandangan peserta ujian mengenai HTI, FPI, OPM, DI TII.

Namun terkait hal tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menilai, wajar dengan adanya pertanyaan menyangkut radikalisme dan organisasi massa. Sebab, menurut dia, asesmen tersebut bertujuan untuk melihat derajat radikalisme para peserta.

"Asesmen ini kan sebetulnya juga untuk melihat derajat radikalisme peserta test. Jadi saya kira wajar saja ada pertanyaan atau pancingan dalam wawancara seperti itu untuk menggali tingkat keyakinan peserta," katanya kepada merdeka.com, Rabu (5/5).

Terkait pembuatan soal, Bima mengklaim, tidak terlibat dalam penyusunan materi. Menurut dia yang berwenang adalah asesor yaitu dilakukan oleh Dinas Psikologi AD untuk wawasan kebangsaan. Kemudian untuk Asesor interview dilakukan dari BAIS, BNPT dan Pusat Intelijen Angkatan Darat (PusintelAD).

"Saya tidak terlibat dengan materi soal. Itu kewenangan asesor," katanya.

Sementara itu, dia juga menjelaskan alasan mengapa penyusun soal TWK menggunakan indeks moderasi bernegara (IMB) milik TNI AD. Sebab IMB68 kata Bima sudah siap untuk dilaksanakan.

"Jadi tidak ada yang spesial, kenapa IMB68, karena saat itu test yang paling siap untuk dilaksanakan," ungkapnya.

Dia menjelaskan dengan menggunakan IMB68 artinya pegawai KPK diuji untuk membela negara dan mentaati peraturan perundang-undangan.

"Membela negara itu kan juga berarti membela Pancasila, UUD 45, dan mentaati seluruh peraturan perundang-undangannya. Itu sumpah ASN," bebernya.

Salah seorang sumber di KPK yang juga peserta tes memberikan pendapatnya. Menurut dia, keterlibatan BIN, Dinas Psikologi Angkatan Darat, BNPT, BAIS patut dipertanyakan.

"Terlalu berlebihan melibatkan itu semua," ujar dia saat dihubungi, Rabu (5/5).

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mundur dari PDIP, Johan Budi Ikut Tes Tertulis Capim KPK: Saya Ingin Ikut Berantas Korupsi
Mundur dari PDIP, Johan Budi Ikut Tes Tertulis Capim KPK: Saya Ingin Ikut Berantas Korupsi

Johan Budi mengaku ingin mengembalikan marwah KPK.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP

Kusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan

Baca Selengkapnya
4 Korban TWK Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Eks Penyidik: Pengalaman Tentu Tak Diragukan Lagi
4 Korban TWK Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Eks Penyidik: Pengalaman Tentu Tak Diragukan Lagi

Yudi berharap salah satu dari mereka bisa terpilih menjadi pimpinan KPK untuk setidaknya memperbaiki KPK dari dalam.

Baca Selengkapnya
Ikut Tes Tertulis Capim KPK, Sudirman Said Nilai Berantas Korupsi Dimulai dari Hulu ke Hilir
Ikut Tes Tertulis Capim KPK, Sudirman Said Nilai Berantas Korupsi Dimulai dari Hulu ke Hilir

Menurutnya, korupsi lebih dari sekadar pelanggaran hukum.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Ungkap Modus Pelemahan KPK Sekarang: Pegawai yang ASN Rentan Diintervensi
Novel Baswedan Ungkap Modus Pelemahan KPK Sekarang: Pegawai yang ASN Rentan Diintervensi

Novel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Selengkapnya
Cak Imin Diperiksa Terkait Kasus Sistem Proteksi TKI, Murni Penegakan Hukum atau Politisasi?
Cak Imin Diperiksa Terkait Kasus Sistem Proteksi TKI, Murni Penegakan Hukum atau Politisasi?

Cak Imin buka suara soal panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Baca Selengkapnya
Disingkirkan Lewat Tes Wawasan Kebangsaan, Empat Mantan Pegawai Daftar Capim KPK
Disingkirkan Lewat Tes Wawasan Kebangsaan, Empat Mantan Pegawai Daftar Capim KPK

Empat mantan pegawai KPK itu mendaftar capim KPK berkaca dari banyak masalah di internal lembaga antirasuah dari segi pimpinan hingga pegawai.

Baca Selengkapnya
Ikut Seleksi Capim KPK, Nurul Ghufron Ditanya soal Transaksi Keuangan Digital
Ikut Seleksi Capim KPK, Nurul Ghufron Ditanya soal Transaksi Keuangan Digital

Ghufron cukup banyak berguyon dengan awak media usai menjalani seleksi tes tertulis Capim KPK.

Baca Selengkapnya
Sengketa Pileg 2024, Hakim MK Cecar Ketua KPU soal Pelanggaran Etik KPPS
Sengketa Pileg 2024, Hakim MK Cecar Ketua KPU soal Pelanggaran Etik KPPS

Ketua MK Suhartoyo menanyakan kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari tentang dampak yang ditimbulkan dari pelanggaran kode etik oleh petugas KPPS.

Baca Selengkapnya
Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK
Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK

KPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto Melawan Anggap KPK Sewenang Wenang Sampai Sita Buku Pilkada PDIP
VIDEO: Hasto Melawan Anggap KPK Sewenang Wenang Sampai Sita Buku Pilkada PDIP

Penasihat Hukum Hasto Kristiyanto, Rony Talapesy melaporkan penyidik KPK ke Dewan Pengawas terkait tindakan penyidik yang tidak profesional.

Baca Selengkapnya
Respons KPU Dituding DPR 70 Persen Komisioner Tak Layak
Respons KPU Dituding DPR 70 Persen Komisioner Tak Layak

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang menyebut 70 persen komisioner KPU se-Indonesia tidak layak.

Baca Selengkapnya