Kepala BMKG Bersyukur Jokowi Perintahkan Alat Deteksi Tsunami Diperbarui
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menginstruksikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) segera mengecek dan mengganti semua alat peringatan dini tsunami yang rusak. Hal ini direspon baik.
"Kami sangat bersyukur, Alhamdulillah. Saya jumlahnya tidak tahu. Dan akhirnya sudah direspon Bapak dan menugaskan kementerian terkait untuk menindaklanjuti," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin (24/12).
BMKG adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND). Namun kerjanya di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan alat peringatan tsunami? Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,' kata Agus.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dilakukan BNPB untuk antisipasi bencana? Kesiapsiagaan dalam pengecekan perangkat untuk mendeteksi bencana merupakan langkah antisipasi yang dilakukan oleh BNPB dan pihak terkait lainnya.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Kenapa Gempa Bantul jadi alarm? āGempa malam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita bahwa zona subduksi di selatan Jawa memang masih aktif,ā kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip dari ANTARA.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
Namun, dia menuturkan, pihaknya selalu mengecek alat tersebut. "Tapi kita sangat memperhatikan itu setiap bulannya," ungkap Dwikora.
Dia mengatakan, banyak yang diajukan pihaknya. Di antaranya, ada alat monitoring cuaca.
"Yang kami ajukan itu adalah alat untuk sensor deteksi, baik gempa dan tsunami, baik monitoring cuaca, baik cuaca penerbangan ataupun cuaca maritim. Ada seismometer, ada radar tsunami. Kemarin dalam rapat koordinasi, juga kami mengusulkan penambahan ada kabel laut, sensor gempa dan tsunami dasar laut," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi memerintahkan agar BMKG segera bisa mengecek alatnya dan mengganti jika ada yang rusak. Dia juga mengatakan, pemerintah sudah menganggarkan di APBN 2019 untuk mengganti semua peralatan.
"Ya nanti akan segera kita perintahkan. Sebetulnya sudah saya perintahkan juga untuk mengecek semua peralatan itu dan mengganti apabila ada yang rusak," kata Jokowi.
"Tapi saya kira ini nanti masuk di anggaran baru 2019 awal Januari akan saya perintahkan agar mengganti peralatan-peralatan yang rusak atau yang sudah lama tidak bisa dipakai," tambah dia.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin memastikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak sudah diperbaiki dan ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemerintah daerah Sumatera Barat telah menyiapkan lahan untuk relokasi warga.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikannya dalam Pertemuan Bilateral dengan Sekretaris Jenderal WMO PBB Celeste Saulo.
Baca SelengkapnyaJokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaJokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan perbaikan 15 ruas jalan sepanjang 147 km
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah menyiapkan tindakan termasuk antisipasi kekeringan.
Baca SelengkapnyaJokowi diagendakan meninjau pemberian bantuan pompa airĀ untuk pengairan sawah dan pertanian.
Baca Selengkapnya