Kepala BMKG Ungkap Dahsyatnya dan Keanehan Siklon Tropis Seroja yang Masuk ke Daratan
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan siklon tropis seroja pada 2021 paling parah. Sebab kata dia sampai memasuki daratan.
"Siklon Seroja ini baru yang pertama kali benar-benar cukup dahsyat, karena masuk sampai ke daratan Ini yang tidak lazim," kata Dwikorita usai usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo melalui virtual, Selasa (6/4).
Dia membeberkan di Indonesia telah tercatat pada 2008 terdapat 10 siklon tropis. Kemudian pada 2010 hanya terjadi sekali, lalu kembali terjadi pada 2014.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Apa dampak Siklon Tropis 99W ke Jogja? 'Waspada potensi angin kencang. Diharapkan untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang atau rapuh,' ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, mengutip ANTARA pada Senin (16/10).
-
Apa dampak Siklon Yagi ke Indonesia? 'Siklon Tropis Yagi itu tidak memberikan dampak terhadap cuaca maupun gelombang di wilayah Indonesia,' kata Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Rabu (4/9), dilansir dari Antara.
-
Di mana Siklon Tropis Anggrek muncul pertama kali? Pada 16 Januari 2024, BMKG telah mengonfirmasi bahwa telah muncul Siklon Anggrek yang berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Siapa yang mengumumkan potensi cuaca ekstrem di Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
"Jadi sekitar 2-4 tahun sekali, tetapi sejak 2017 itu setiap tahun selalu terjadi, setiap tahun," ungkapnya.
Sebab itu, hal tersebut kata dia perlu adanya evaluasi dari penyebab terjadinya siklon tropis yang terjadi pada 2021. Sebab dari hasil kesimpulan awal terdapat kaitannya antara kondisi tersebut dengan pemanasan global.
"Karena penyebabnya adalah, semakin panasnya suhu muka air laut yang tentunya laut itu tempat mengabsorpsi CO2 dan itu adalah dampak dari gas rumah kaca, bisa dirunut ke sana. Ini baru hipotesis ya. Tapi ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air laut yang dipengaruhi juga oleh global warming," bebernya.
Sebab itu dia mengatakan mitigasi perlu dilakukan akibat adanya global warming. Jika tidak kata dia kondisi siklon akan terus terjadi setiap tahun.
"Jadi itulah yang perlu kita sadari bersama, global warming memang benar-benar harus dimitigasi. Kalau tidak, kondisi siklon ini akan menjadi kejadian rutin setiap tahun, menjadi hal yang normal. Ini yang harus kita antisipasi bersama," ungkapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan puncak El Nino diprediksi terjadi pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaKepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat agar mengantisipasi ancaman El Nino
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang memicu terjadinya siklon tropis.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaKepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca Selengkapnya