Kepala BNN: Indonesia jadi pangsa pasar narkoba karena permintaan besar
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Heru Winarko mengungkapkan, bisnis narkotika di Indonesia memiliki keuntungan yang menggiurkan. Menurut dia, tingginya permintaan terhadap barang haram tersebut menjadi salah satu daya tarik peredaran narkotika di negeri ini terus meningkat.
Heru menjelaskan, harga jual narkoba ketika sampai di Indonesia bisa dijual berkali-kali lipat mencapai Rp 1,5 juta per gramnya. Sementara, di negara asalnya, barang tersebut hanya dijual Rp 40 ribu per gram.
Selain itu, keuntungan yang didapat sebagai kurir narkoba bisa mencapai Rp 25 juta per kilogram.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Jenis narkoba apa yang paling banyak beredar di Cianjur? Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur,“ beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
"Di Indonesia ini permintaan besar dan harga mahal. Makanya, jadi daya tarik utama peredaran narkoba," kata Heru, dalam acara puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018, BNN Lido, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/7).
Dia menambahkan, jika merujuk pada hasil riset BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2017, angka prevalensi (penyalahgunaan) narkoba mencapai 1,77 persen atau sekitar 33,7 juta orang.
Kata dia, jumlah itu dihitung dari total populasi di Indonesia pada usia 10-59 tahun.
"Ini menunjukkan bahwa kondisi masyarakat masih cukup rentan atas penyalahgunaan narkoba," katanya.
Dengan kondisi itu, sambungnya, dapat menggambarkan bahwa Indonesia masih menjadi pasar bisnis perdagangan barang haram tersebut.
Dia menuturkan, sebagai leading sector penyelenggaraan program Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), BNN telah menyiapkan berbagai instrumen kebijakan dan melakukan kegiatan untuk menekan penyalahgunaan narkoba.
Menurut Heru, pemberantasan narkoba harus dilakukan dari berbagai lini, termasuk lembaga atau institusi pemerintahan.
"Aksi yang dilakukan dengan mengungkap jaringan sindikat narkotika untuk menghentikan pasokan dari negara produsen," sebut dia.
Dalam acara puncak perayaan Hari Anti Narkotika Internasional itu, turut pula dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, antara lain Menko Polhukam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mendes PDT Eko Putro Sandjojo, Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto, Ketua KPK Agus Rahardjo, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, dan sejumlah kepala lembaga lainnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaAlat penghisap narkoba ditemukan di tempat Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS, ditangkap.
Baca SelengkapnyaBNN mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan tawaran bekerja ilegal di luar negeri agar tidak terjebak sindikat narkoba internasional
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan lapas di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaDalam kurun waktu 2 tahun saja yakni 2022-2023, pihaknya telah menyita sekitar 12 ton NPP, artinya per tahun berhasil menyita sebanyak 6 ton narkotika.
Baca SelengkapnyaSeorang staf Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Brebes, AN kedapatan memakai dan mengedarkan ganja. Dia diringkus BNNP Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaTim mengejar hingga ke semak belukar yang tidak jauh dari kediamannya di pesisir sungai Kahayan, Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya"Total perputaran dana tindak pidana pencucian uang narkotika mencapai Rp99 triliun," kata Budi
Baca SelengkapnyaWNI tersebut bernama Dewi Astuti alias Dinda yang kini masih diburu oleh BNN karena merupakan bandar besar yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya