Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BNN Janji Tindak Anak Buah Salah Gunakan Jabatan

Kepala BNN Janji Tindak Anak Buah Salah Gunakan Jabatan Kepala BNN rapat kerja dengan Komisi III DPR. ©Liputan6 com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi mengingatkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose menindak anggotanya yang menyalahgunakan wewenang. Anggota BNN itu diduga terlibat lobi-lobi penetapan status pengguna, pengedar, dan bandar narkoba.

Menanggapi itu, Petrus mengaku selama kepemimpinannya tidak ada anggotanya yang menyalahgunakan wewenang. Ia tidak tahu jika ada di institusi lain yang juga menangani narkoba.

"Ini juga suatu kebanggaan saya sebagai pimpinan dari Badan Narkotika Nasional, 2021 kami tidak menemukan di tempat kami Pak untuk penyalahgunaan. Kalau ada di institusi lain, mungkin bisa ditanyakan ke pimpinannya," ujar Petrus saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Kamis (20/1).

"Kami cek tadi, tidak ada penyalahgunaan kewenangan berkaitan dengan yang Bapak sampaikan tadi," tegasnya.

Jika ada, Petrus berjanji akan menindak anggotanya yang melakukan penyalahgunaan jabatan. Bila terbukti maka akan diurus pidananya di kepolisian.

Prosedurnya pemeriksaan mulai dari inspektur khusus, inspektorat utama dan digelar sidang disiplin.

"Kemudian kalau pidana, kita bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk mempidanakan," katanya.

Petrus berjanji akan mempertahankan supaya anak buahnya tidak ada yang menyalahgunakan jabatan.

"Tapi puji syukur Pak, kita untuk 2021 tidak dilakukan oleh, selama laporan kami tadi 2021, tidak ada dari unsur Badan Narkotika Nasional. Mudah-mudahan ini bisa kami pertahankan terus Pak," pungkasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI, Johan Budi meminta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose bertindak tegas terhadap anggotanya yang kedapatan menyalahgunakan wewenang. Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu meminta Petrus untuk tak segan mempidanakan bawahannya yang terbukti bermain kasus.

"Kalau ada aparat BNN yang mulai bermain-main dengan kewenangannya, saya kira itu jangan hanya dicopot pak, pidanakan gitu," pinta Johan Budi dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI, Kamis (20/1).

Dia pernah mendengar bahwa ada aparat BNN yang menyalahgunakan kewenangannya. Misalnya lobi-lobi dalam menentukan status apakah sebagai pengguna, pengedar atau bandar narkoba terhadap pelaku.

"Karena itu tidak ditutup kemungkinan Pak Petrus aparat bapak di bawah itu ada yang bermain. Saya minta jaminan kepada BNN dan saya yakin Pak Petrus ini orangnya tegas dan tidak main-main dalam kaitan penegakan hukum," katanya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tegas, Jenderal Bintang Tiga Bakal Miskinkan Aparat Terlibat Bandar Narkoba
Tegas, Jenderal Bintang Tiga Bakal Miskinkan Aparat Terlibat Bandar Narkoba

Martinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.

Baca Selengkapnya
Viral, Video Lawas Komjen Pol (Purn) Budi Waseso Selama Hidup Jadi Polisi Tak Pernah Dikawal 'Itulah Pelanggaran Hukum'
Viral, Video Lawas Komjen Pol (Purn) Budi Waseso Selama Hidup Jadi Polisi Tak Pernah Dikawal 'Itulah Pelanggaran Hukum'

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah dikawal selama menjadi polisi.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Baca Selengkapnya
Komisi III Percaya BNN-Polri Berani Berantas 900 Kampung Narkoba
Komisi III Percaya BNN-Polri Berani Berantas 900 Kampung Narkoba

Martinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Perintah Tegas Jenderal Bintang Dua Terkait Polisi di Surabaya Terlibat Jaringan Narkoba
Perintah Tegas Jenderal Bintang Dua Terkait Polisi di Surabaya Terlibat Jaringan Narkoba

Polda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.

Baca Selengkapnya
ST Burhanuddin Bersih-Bersih Kejagung: Jujur, Masih Ada Jaksa yang Nakal
ST Burhanuddin Bersih-Bersih Kejagung: Jujur, Masih Ada Jaksa yang Nakal

Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut, hingga saat ini masih ada jaksa yang nakal meski persentasenya sudah turun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panglima Yudo Kesal TNI Dituduh Produk Orde Baru Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas
VIDEO: Panglima Yudo Kesal TNI Dituduh Produk Orde Baru Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan tidak ada impunitas bagi anggota TNI yang melakukan tindak pidana.

Baca Selengkapnya
Perangi Narkoba, Bupati Ipuk dan Kepala BNN Percepat Pembentukan BNNK Banyuwangi
Perangi Narkoba, Bupati Ipuk dan Kepala BNN Percepat Pembentukan BNNK Banyuwangi

BNNK Banyuwangi juga akan berkerja sama dengan kepolisian untuk pencegahan dan penanganan kasus narkotika.

Baca Selengkapnya
Temui BNN Pusat, Bupati Ipuk Dukung BNN Banyuwangi Terbentuk Tanggulangi Narkoba
Temui BNN Pusat, Bupati Ipuk Dukung BNN Banyuwangi Terbentuk Tanggulangi Narkoba

Bersama jajaran Forkopimda, Bupati Ipuk telah menemui BNN belum lama ini.

Baca Selengkapnya
Kejagung Siap 'Sikat' Jaksa yang Mencoreng Institusinya
Kejagung Siap 'Sikat' Jaksa yang Mencoreng Institusinya

Kejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah

Baca Selengkapnya
Tegas! Jendera Bintang Satu Ini Tak Pandang Bulu Pecat Polisi Terlibat Narkoba
Tegas! Jendera Bintang Satu Ini Tak Pandang Bulu Pecat Polisi Terlibat Narkoba

Sanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas

Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.

Baca Selengkapnya