Kepala BNN minta Calon Kepala Daerah dari PDIP ikut perangi narkoba
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso dihadirkan secara khusus untuk mengisi materi di Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan. Secara khusus, pria yang akrab disapa Buwas ini meminta para peserta untuk menghadapi ancaman narkoba di Indonesia.
Mantan Kabareskrim ini meminta para politikus PDIP yang akan maju dalam Pilkada 2017 mendatang untuk menaruh perhatian kepada bahaya narkoba. Di mana, dia meminta agar para kepala daerah terpilih ikut berperan dalam pemberantasan barang haram itu di tanah air.
"Calon kepala daerah ini penting peranannya, masalah narkotika ini, semua masalah kan ada di daerah, harus bersama, simultan, bersinergi, peran kepala daerah sangat berpengaruh signifikan, program harus dimulai dari kedaerahan," kata Buwas, saat menyampaikan materi di Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Calon Kepala Daerah PDIP, di Wisma Kinasih, Depok, Sabtu (20/9).
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Bagaimana narkoba bisa mengancam keberlanjutan negara? 'Kalau generasi muda kita sudah dihancurkan siapa yang akan melanjutkan keberlanjutan negara ini kalau kita tidak selesaikan dari generasi muda,' pungkasnya.
-
Kenapa penyalahgunaan narkoba jadi ancaman besar buat remaja? Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Dengan adanya materi pemahaman dan bahaya narkoba serta bagaimana peran kepala daerah dalam memerangi narkoba, maka sekolah partai yang digelar PDIP ini menjadi harapan bahwa mereka semua yang bakal memimpin daerah sejak awal sudah punya komitmen kuat untuk memerangi narkoba.
"Saya berharap, teman-teman calon kepala daerah ini nanti yang mempelopori, memberikan panutan dalam memerangi narkoba," ujarnya.
"Ini adalah upaya membangun komitmen itu, di kala kita sudah memahami, sehingga kalau menjadi kepala daerah sudah menjadi konsennya nanti dalam pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba," tambahnya.
Menurut Buwas, sekolah partai yang digelar PDIP ini jadi momentum yang sangat baik. Artinya, para kader yang nantinya menjadi pemimpin daerah punya pemahaman yang memadai dalam masalah narkotika dan memahami bahwa masalah ini menjadi persoalan daerah, yang tidak mungkin hanya dilakukan oleh BNN.
"Harus sinergi daerah, para kepala daerah. Karena jumlah personelnya terbatas, kantor kita tidak punya, di beberapa daerah masih numpang. Padahal ini ancamannya masalah generasi, ancamannya pada negara dan bangsa kita," tukasnya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, alasan PDIP membekali para calon pemimpin daerah untuk memahami pentingnya melakukan perang terhadap narkoba karena memang ini tidak hanya kejahatan kemanusiaan, tetapi sudah menjadi ancaman bagi generasi bangsa.
"Pak Buwas kami hadirkan untuk meningkatkan komitmen para calon kepala daerah agar ikut punya komitmen memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba," ungkap Hasto.
Hasto mengungkapkan, komitmen Buwas dalam menjalankan tugasnya sekaligus juga menjadi motivasi bagi para kader calon kepala daerah bagaimana bekerja untuk rakyat dan mengabdi untuk negara.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau narkoba ini tidak disikat dengan keras, maka negara ini akan di lemahkan dengan narkoba," tegas Ganja
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaBersama jajaran Forkopimda, Bupati Ipuk telah menemui BNN belum lama ini.
Baca SelengkapnyaTujuh wilayah yang menjadi prioritas pencegahan berupa soft power approach
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaBNNK Banyuwangi juga akan berkerja sama dengan kepolisian untuk pencegahan dan penanganan kasus narkotika.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun jumlah kasus narkoba di provinsi Jawa Timur mencapai angka 5.000-6.000 kasus.
Baca Selengkapnya