Kepala BNN Ungkap Selama Pandemi Pengedar & Konsumen Ada yang Transaksi Pakai Bitcoin
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko menyebut terjadi pergeseran peredaran narkoba selama pandemi Covid-19. Menurut dia, saat ini pengedar memanfaatkan transaksi secara online dengan pelanggan.
"Mereka menggunakan online, ada beberapa menggunakan bitcoin," kata dia di Gedung BNN RI, Jakarta Timur, Selasa (22/12).
Selain itu selama pandemi Covid-19, Heru menjelaskan peredaran narkoba jenis NPS (new psychoactive substances) atau tembakau gorilla dan ganja selama pandemi cenderung meningkat. Sementara, peredaran sabu justru mengalami penurunan.
-
Bagaimana narkoba bisa mengancam keberlanjutan negara? 'Kalau generasi muda kita sudah dihancurkan siapa yang akan melanjutkan keberlanjutan negara ini kalau kita tidak selesaikan dari generasi muda,' pungkasnya.
-
Apa bahaya narkoba menurut Marthinus Hukom? Marthinus menyebut, narkotika menyerang manusia hingga ke saraf-saraf dan mengancam generasi muda. Dia berkata, narkotika juga mengancam keberlanjutan negara.
-
Kenapa DPR khawatir akan lonjakan narkoba? Saya jadi khawatir momentum mudik kemarin dijadikan sebagai jalur transaksi oleh para pengedar. Dia bawa narkoba ntah dari luar negeri atau suatu daerah, masuk ke daerah lainnya. Untuk itu setiap Polda, Polres, hingga Polsek, wajib pantau wilayahnya masing-masing. Pastikan tidak ada lonjakan narkoba,' tambah Sahroni.
-
Kenapa pengguna narkoba sering mengalami perubahan sikap? Penggunaan narkoba cenderung akan mengubah perilaku dan kebiasaan seseorang secara signifikan. Beberapa jenis narkoba bahkan dapat merusak kemampuan otak untuk fokus dan berpikir jernih.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
"Sekarang banyak beralih ke ganja, minggu lalu kita ungkap ratusan kilo ganja dan kita bisa memusnahkan ladang ganja kurang lebih 5 hektare di Aceh maupun di Medan, dan beberapa tempat," ujar dia.
Heru menyampaikan, ada beberapa faktor yang menyebabkan peredaraan sabu mengalami penurunan. Salah satunya karena jaringan internasional menembus penjagaan yang dilakukan oleh aparat keamanan di Indonesia.
BNN menyadari penyelundupan melalui jalur laut juga masih menjadi primadona. Oleh sebab itu BNN berupaya kuat membangun sinergitas khususnya di wilayah laut dengan melakukan operasi laut interdiksi terpadu bersama instansi terkait seperti Bea Cukai dan Polair.
Terbukti, dari operasi gabungan tersebut pihaknya mengamankan 20 orang berikut dengan barang bukti 85,5 kilogram shabu, 50.000 butir ekstasi, dan 30 gram ganja.
"Kalau untuk jenis sabu jauh menurun, karena memang di perjalanannya di Malaysia itu ketat sekali bukan hanya orang yang diperiksa tapi juga barang-barangnya," ujar dia.
Sebelumnya, Heru memaparkan kinerja BNN sepanjang 2020. Dia menyampaikan, pihaknya berhasil memetakan 92 jaringan sindikat narkotika. Sebanyak 88 jaringan di antaranya telah berhasil diungkap.
"Ada 14 jaringan yang merupakan sindikat berskala internasional. Dan setidaknya ada 27 warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) dari seluruh Indonesia yang terlibat aktif dalam pengendalian narkotika dari dalam Lapas," ujar dia.
Heru membeberkan 88 jaringan yang dibongkar oleh BNN terdiri 806 kasus narkotika dengan total 1247 tersangka dengan bukti disita di antaranya 1,12 ton sabu, 2,36 ton daun ganja, dan 340.357 butir ekstasi.
"Pada tahun 2020 BNN juga memusnahkan lahan ganja dengan total luas mencapai 30,5 hektare dan barang bukti tanaman ganja sebanyak 213.045 batang," ucap dia.
Di samping itu, BNN juga terus menelusuri tindak pidana kasus pencucian uang (TPPU) dari kasus narkotika.
"Adapun aset yang berhasil disita dari TPPU kasus narkotika tahun ini yaitu mencapai Rp86.022.409.817," tandas dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situasi dan fenomena ini jadi penyebab pemicu ledakan transaksi judi online di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlat penghisap narkoba ditemukan di tempat Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS, ditangkap.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaAsep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja pengawasan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) dalam perlindungan masyarakat di semester I-2023 mencapai 18.375 kasus.
Baca SelengkapnyaDari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaModus Baru Peredaran Narkoba di Indonesia, Kembali ke Era 2000-an
Baca Selengkapnya