Kepala BNPB: Bencana Tidak Bisa Dihindarkan, Tapi Bisa Dimitigasi
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengakui bahwa memang bencana di Indonesia tidak bisa dihindari. Terlebih lagi, letak Indonesia yang berada di cincin api gunung aktif serta pertemuan tiga lempengan.
Kendati begitu, kata Doni masyarakat Indonesia tidak perlu risau. Ancaman bencana bisa dihindari manakala kita secara simultan dari berbagai pihak melakukan langkah-langkah mitigasi.
"Tidak ada satupun kekuatan manusia bisa mencegah (bencana). Oleh karenanya, sementara ini kita bagaimana untuk memitigasi meningkatkan kesiapsiagaan, menyusun sistem peringatan dini. Ketika terjadi sesuatu kita lebih siap dan korbannya (ditekan) sekecil mungkin," ucap Doni si Aula Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (1/8).
-
Apa yang dilakukan BNPB untuk antisipasi bencana? Kesiapsiagaan dalam pengecekan perangkat untuk mendeteksi bencana merupakan langkah antisipasi yang dilakukan oleh BNPB dan pihak terkait lainnya.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
-
Siapa yang bertugas mencegah bencana? Dengan penampilan dari aktor-aktor seperti Anders Baasmo Christiansen, Ingrid Bols Berdal, dan Alma Gnther, 'La Palma' mengeksplorasi bagaimana tim ilmuwan berupaya mencegah dampak bencana alam yang dapat menghancurkan pulau tersebut.
-
Apa tujuan utama mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko, kerugian, dan penderitaan yang mungkin timbul akibat bencana.
Untuk melakukan pencegahan, Doni mengimbau semua pihak untuk melakukan langkah-langkah yang ia paparkan. Di antaranya seperti pembangunan harus didasarkan pada pengkajian akan resiko kebencanaan. Selain itu, pihak yang bertanggung jawab akan informasi kebencanaan juga dituntut untuk membuka resiko bencana di suatu daerah secara transparan.
"Melibatkan pakar untuk memberikan informasi kepada publik, kepada pemerintah. Tidak ada yg ditutup-tutupi, buka apa adanya," tegas Doni.
Di samping itu, saat terjadi bencana, kepala daerah di wilayah yang terdampak bencana juga mesti sigap mengambil komando sebagai komandan Satgas Bencana atau pimpinan yang terlibat dalam penanggulangan bencana.
"Sistem peringatan dini pun harus kita siapkan lebih baik," lanjutnya.
Pendidikan Kebencanaan
Yang lebih penting, kata Doni, dalam mitigasi kebencanaan ialah edukasi atau pendidikan kebencanaan di semua kalangan masyarakat. Termasuk di dalamnya anak-anak usia sekolah.
"Dan yang paling penting lagi adalah latihan. Latihan-latihan ini yang harus kita lakukan secara rutin setahun (sekali) dan bisa lebih dari sekali dalam setahun," katanya.
"Jadi ada banyak hal bapak ibu yang bisa kita lakukan, dan jika ini bisa kita kembangkan terus, (maka) InsyaAllah kalau terjadi sesuatu mungkin korbannya tidak terlalu banyak," lanjut Doni.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menekankan pentingnya 'negara hadir', sigap, gesit dalam merespons bencana alam.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaMitigasi bencana adalah suatu pendekatan atau serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengurangi atau mencegah dampak buruk dari bencana alam.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaGibran menyoroti dampak perubahan iklim yang memperburuk kerentanan masyarakat, termasuk persoalan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca Selengkapnya