Kepala BNPB Sebut Karhutla Sulit Diatasi, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah sulit diatasi. Penyebabnya karena lahan terbakar berjenis gambut.
Doni menjelaskan, pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk memadamkan titik api yang muncul di enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan, Kalimantan Selatan.
Pemerintah memadamkan dengan menggunakan bom air dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Namun api berkobar di sejumlah daerah tidak serta merta padam.
-
Bagaimana Doni Monardo menangani bencana? Pengalamannya yang kaya dalam menghadapi situasi darurat membuatnya menjadi ahli dalam bidang ini.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
"Kenapa, karena yang terbakar sebagian besar adalah lahan gambut," kata Doni di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur Senin, (23/9).
Doni membeberkan sebanyak 328 ribu hektar lahan yang terbakar sekitar 89 persen adalah lahan gambut. Dijelaskan, yang terbesar ialah wilayah Riau sekitar 40.500 hektar kemudian Kalimantan Tengah 24 ribu hektar. Dilanjut Kalimantan Barat, Jambi, Sumsel dan Kalsel.
"Data yang diterima BPBD dari KLHK melalui satelit terhitung dari 31 Agustus yang lalu gambut kebakar mendekati angka 90 ribu hektar," ujar dia.
Hingga 1 September 2019 sampai sekarang masih terdapat sejumlah wilayah yang terbakar. Doni pun mengutip pernyataan Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Fuad.
"Gambut ini adalah fosil batu bara muda yang sebagian besar fosil ini terdiri dari kayu-kayu yang sudah berusia ribuan tahun, beliau juga mengatakan bahwa pada masa perang dunia kedua Hitler pernah menggunakan bahan bakar untuk industri militer Jerman berasal dari gambut," papar dia.
Doni menerangkan, pihaknya menarik kesimpulan bahwa gambut adalah bahan bakar yang mudah terbakar. Kondisi itupun semakin parah apabila lahan gambut mengalami kekeringan.
"Pembakaran di lahan gambut tingkat risiko lebih besar dibanding di lahan mineral," tandasnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Butuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaSementara BNPB sejak Sabtu (31/8) terus melakukan water boombing dari udara ke lokasi Karhutla Kawasan Gunung Arjuno untuk Wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPetugas dibantu MPA Desa Ranupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI (Koramil ) dan Polri (Polsek) bersama-sama berusaha memadamkan api di lokasi.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca Selengkapnya