Kepala BNPB Sebut Penyebab Karhutla di Indonesia 99 Persen Ulah Manusia
Merdeka.com - Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia hampir semuanya disebabkan ulah manusia. Sementara faktor alam jumlahnya sangat sedikit.
"99 Persen kebakaran diakibatkan oleh perbuatan manusia, hanya 1 persen saja karena alam," kata Doni saat memberikan sambutan di acara Deklarasi Kampus Tangguh Bencana, bertempat di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, Kamis (28/3) sore.
Doni juga memaparkan, bahwa dirinya sudah berkunjung ke 5 daerah yang menjadi sumber kebakaran di Indonesia. Ketika, berdialog dengan banyak masyarakat dan juga kepala desa, kesimpulannya, adalah 99 persen kebakaran diakibatkan oleh perbuatan manusia, hanya 1 persen karena alam.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
Kebakaran yang terjadi akibat perbuatan manusia terbagi menjadi dua. Ada yang disengaja dan ada yang tidak disengaja. "Yang tidak disengaja jumlahnya pun tidak terlalu banyak. Biasanya, karena membuang puntung rokok (sembarangan). Kemudian, membakar sampah yang tidak dipadamkan sampai tuntas," ujarnya.
"Yang disengaja itu pun dibagi dua, karena kesadaran sendiri ingin membuka ladang setiap tahunnya sebuah tradisi. Dan ada lagi karena dibayar. Ternyata, persentase yang paling besar adalah membakar lahan karena dibayar," sambungnya.
Doni juga mengungkapkan, kerugian negara akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan sangatlah besar. Dia pun membandingkan dengan kerugian ekonomi yang terjadi di Aceh Darussalam saat terjadi bencana tsunami tahun 2004
"Tahun 2015 kita mengalami kerugian yang luar biasa. Karena Akibat kebakaran hutan dan lahan. Negara telah kehilangan dan menimbulkan kerugian sebesar 16,1 miliar USD dollar setara dengan Rp 2,21 triliun rupiah," ujarnya.
"Kalau kita bandingkan kerugian ekonomi akibat tsunami di Aceh pada tahun 2004 itu mencapai Rp 7 miliar USD dollar. Berarti, akibat kebakaran lahan dan gambut mengakibatkan kerugian yang luar biasa," ujar Letjen Doni.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSekitar 152 personel gabungan dikerahkan untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaPelaku membakar hutan untuk membuka lahan pertanian. Namun api tak terkendali hingga merambat ke areal dengan luas sekitar 0,5 hektare.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca Selengkapnya