Kepala BNPT akui Densus 88 biasa beri uang buat keluarga teroris
Merdeka.com - Kematian terduga teroris Siyono mengundang polemik. Apalagi, Densus 88 mencoba memberi segepok uang damai kepada keluarga Siyono agar tidak dibawa ke proses hukum.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian tak mempersoalkan uang Rp 100 juta yang diberikan Komandan Detasemen Khusus Densus 88 Anti Teror Polri Brigadir Jenderal Eddy Hartono kepada keluarga Almarhum Siyono. Ketika dirinya masih di Densus 88 Anti Teror, Tito mengaku hal itu biasa dilakukan Densus 88 kepada keluarga terduga teroris.
"Bisa saja, Kadensus Brigjen, punya anggaran, punya gaji juga lumayan dan bisa juga patungan dengan teman-teman lainnya, itu sering kita lakukan," kata Tito di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/4).
-
Siapa yang menerima kejutan dari Tiko? Tiko memberikan kejutan istimewa untuk Bunga Citra Lestari dalam rangka merayakan satu bulan pernikahan mereka.
-
Apa yang Serka Sudiyono lakukan? Dalam wawancaranya bersama kanal YouTube Musayfa Musa, Serka Sudiyono menangis ketika mengingat anaknya yang pertama. Ia mengatakan anaknya itu sudah mendaftar jadi anggota TNI sebanyak lima kali dan selalu gagal. Tahun 2024 besok adalah kesempatan terakhir anaknya untuk mendaftar TNI.
-
Siapa yang menerima uang hasil kerja Soekarno? Uang yang ia dapatkan dari pekerjaan tersebut diserahkan kepada HOS Tjokroaminoto, pemilik rumah indekos tempat ia tinggal sekaligus guru kehidupannya.
-
Siapa yang menyelamatkan uang gaji prajurit Siliwangi? Kepala Staf Keuangan Siliwangi Bertindak Cepat Agar Uang itu Tidak Jatuh ke Tangan Musuh Dia membagikan uang pada stafnya, yang langsung memasukkan uang ke dalam kantong dan segera melompat menyelamatkan diri.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
Tito menjelaskan, dari 121 terduga teroris yang meninggal, sebagian keluarganya diberikan uang kemanusiaan dari Densus 88 Anti Teror. Namun, bagi keluarga terduga teroris yang secara ekonomi sudah mapan, tidak diberikan uang kemanusiaan.
"Ada yang dikasih, ada yang tidak, kalau yang dia punya uang ya enggak perlu, ini kan kemarin keluarganya Siyono datang ke Jakarta, saya dapat informasi, kemudian mereka ditawarkan karena perjalanan biaya pemakaman, ambulans, ada yang tinggal di Jakarta, mereka makan segala macam kan kasihan, kalau terima syukur ya kalau enggak terima ya tolak saja sejak awal," jelas Tito.
Seperti diketahui, berdasarkan autopsi dokter Muhammadiyah, kematian Siyono karena benda tumpul dan benturan keras yang diduga dilakukan Densus 88. Keluarga Siyono juga mengaku diberi segepok uang damai dari Densus 88. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi SYL sebagai menteri maka wajar jika memberikan sumbangan lebih besar
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini pun menjelaskan, jumlah Rp40 juta tersebut tidak langsung dikirim secara full.
Baca SelengkapnyaTNI memeriksa sebanyak 20 orang saksi terkait kasus dugaan suap Kabasarnas
Baca SelengkapnyaKeluarga SYL mengembalikan uang hasil urunan pejabat Eselon I Kementrian Pertanian (Kementan).
Baca SelengkapnyaKejagung akan menjemput paksa dua orang diduga menjadi perantara aliran dana korupsi kasus BTS 4G BAKTI Kominfo ke Komisi I DPR RI dan BPK.
Baca SelengkapnyaIrwan Hermawan mengatakan untuk bantuan yang diberikan oleh Dito dan kawan-kawan itu dibutuhkan dana guna bantuan hukum, sebesar Rp27 miliar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Arief mengungkap pejabat eselon 1 Kementan diminta untuk mengumpulkan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi SYL
Baca SelengkapnyaDuit senilai Rp750 juta itu diberikan SYL sebagai Tunjangan Hari Raya (THR)
Baca SelengkapnyaNasDem mengaku tidak mengetahui asal usul uang dari Syahrul Yasin Limpo tersebut.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSYL didakwa telah melakukan pemerasan terhadap anak buahnya sebesar Rp44,5 miliar selama periode 2020-2023.
Baca Selengkapnya