Kepala BNPT Beberkan Sebaran WNI Terlibat Konflik dari Suriah hingga Afghanistan
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengungkap, saat ini ada 529 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah. 21 di antaranya berada di penjara. Selain itu, masih ada 377 WNI yang belum diketahui keberadaannya di Suriah.
"Di Suriah sendiri terdapat 529 WNI yang tersebar di camp 115 orang, pada penjara 21 orang, perbatasan Turki ada 16 orang dan belum diketahui di mana keberadaan mereka saat ini diperkirakan berdasarkan informasi yang kami susun 377 orang," ujar Boy dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Rabu (15/9).
Boy juga memaparkan data jumlah WNI yang menjadi kombatan di Suriah dan Irak, Filipina, serta Afghanistan. Mereka adalah WNI yang termakan propaganda. Data ini didapatkan berdasarkan hasil kerjasama BNPT dengan jaringan intelijen.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam program KBNS Soeharto? Berdasarkan kriteria KBNS, beberapa perusahaan mobil membangun produk 'KBNS' seperti yang diinginkan Presiden Soeharto pada era 1970-an. 1. Toyota Kijang 2. VW Mitra 3. Datsun Sena 4. Vauxhall Morina
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
Total seluruh WNI yang berada di zona konflik di Suriah dan Irak sebanyak 1251 orang. 111 orang meninggal dunia, 195 telah kembali ke Indonesia, dan yang menjadi deportan sebanyak 556 orang. "Jadi total ada 2113 orang," jelas Boy.
Di Filipina ada 13 orang WNI yang terjebak aksi terorisme. Ada 11 orang yang meninggal dunia, 4 orang telah kembali, dan 7 orang menjadi deportan. Total seluruhnya ada 35 orang.
Kemudian, di Afghanistan ada 10 orang berada di zona konflik, yang di antaranya merupakan pindahan dari Suriah. Kemudian, ada dua WNI meninggal dunia, dan 11 orang menjadi deportan.
"Di Afghanistan sendiri berada di zona konflik, informasinya adalah sekitar 10 orang ada di antara mereka relokasi dari suriah, meninggal dunia 2 orang sebagai deportan 11 orang total 23 orang," jelas Boy.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaBerikut sosok para Jenderal Intel yang dimutasi Panglima TNI dan ditugaskan di BIN.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, per 21 Juli 2024, para WNI dalam keadaan selamat
Baca SelengkapnyaBenny Rhamdani mengungkapkan alasan dirinya berani membongkar sosok berinisial T yang diduga aktor pengendali kasus judi online di Kamboja.
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaBenny Rhamdani mengungkap keterlibatan aparat dalam sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia
Baca SelengkapnyaKepala BP2MI menyampaikan di depan presiden siapa otak di balik judi online yang ada di Kamboja.
Baca SelengkapnyaRibuan generasi Z dan milenial terlibat dalam aktivitas perjudian online yang tersebar di sejumlah negara di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaTujuh wilayah yang menjadi prioritas pencegahan berupa soft power approach
Baca SelengkapnyaBNN mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan tawaran bekerja ilegal di luar negeri agar tidak terjebak sindikat narkoba internasional
Baca Selengkapnya